Memutuskan untuk menikah adalah pilihan yang terbesar yang akan mengubah hidup setiap orang. Banyak sekali pertimbangan yang harus dilakukan, mulai dari memilih pasangan yang tepat hingga kecocokan kedua belah pihak dengan keluarga pasangan masing-masing. Meskipun misalnya hubungan yang telah dijalin sudah bertahan lama, akan tetapi hal itu tidak menjadi jaminan pernikahan akan berjalan mulus layaknya seperti jalan tol tanpa hambatan.

Selain persiapan finansial seperti biaya pendidikan anak atau biaya kehamilan, salah satu yang paling penting dan vital adalah persiapan mental. Sebelum menerima serta mencintai segala kelebihan dan kekurangan pasangan, Mom tentunya harus menerima dan mencintai diri. Mom sendiri terlebih dahulu. Oleh karena itu, tanyakan beberapa hal ini terlebih dahulu dengan diri Mom sendiri sebelum memutuskan untuk menikah dengan pasangan.

Apakah Aku Yakin?

Hal yang paling krusial dan harus ditanyakan kepada diri sendiri adalah keyakinan terhadap pasangan. Keyakinan ini tidak hanya diberlakukan saat ini, tetapi juga 5, 10, bahkan 20 tahun ke depan. Apakah segala hal yang Mom cari sudah ada di pasangan Mom dan siapkah untuk menerima segala kekurangan dan kelebihan pasangan maupun sebaliknya.

Ingat, pernikahan adalah sesuatu yang sakral dan kalu bisa dilakukan hanya sekali seumur hidup. Selain itu, keyakinan ini biasanya dipicu oleh insting yang Mom rasakan. Jika memang tidak terlalu yakin, lebih baik jangan diteruskan karena malah akan membawa petaka ke hubungan nantinya.

Apakah Aku Bahagia?

Kebahagiaan memang salah satu hal diantara hal lainnya yang menentukan kelanggengan serta kenyamanan rumah tangga. Akan tetapi, tanpa kebahagiaan, tentu pernikahan juga tidak akan bisa bertahan lama. Oleh karena itu, tanyakan pada diri Mom sendiri, apakah Mom bahagia? Pernikahan adalah hal yang berat karena Mom harus berperan sebagai orang tua dan bekerja sama untuk memecahkan segala problema rumah tangga.

Seimbangkah Hubungan Ini?

Hubungan yang dijalin antara dua orang harus selalu fair dan seimbang. Tanyakan pada diri Mom sendiri, apakah selama ini Mom dan pasangan sudah sama-sama fair dan seimbang dalam berbagai macam aspek. Mulai dari hal kecil seperti perkelahian, apakah kedua belah pihak selama ini masih egois, atau malah ada salah satu pihak yang harus selalu mengalah agar masalah segera selesai? Hal ini nantinya akan berdampak pada problema setelah menikah seperti pola mengasuh anak hingga pengaturan keuangan. Oleh karena itu, pastikan hubungan Mom sudah saling seimbang serta Mom dan pasangan sudah saling mengerti satu sama lain.

Apakah Menikah Sebuah Solusi?

Menikah adalah pilihan terbesar yang akan mengubah hidup seseorang. Ironisnya, banyak sekali wanita yang beranggapan bahwa menikah akan memecahkan masalah hidup yang ia alami. Jangan sampai keputusan untuk menikah hanya didasarkan karena jenuh terhadap hubungan pacaran yang itu-itu saja meskipun belum benar-benar siap untuk menikah. Ingat, menikah bukanlah solusi yang akan seketika memecahkan masalah hidup Mom. Sebaliknya, menikah akan memberikan Mom tanggung jawab yang lebih besar karena Mom akan memiliki rumah tangga sendiri.

Apakah Visi dan Misi Pasangan Sama?

Visi dan misi ini akan menentukan kehidupan rumah tangga bersama pasangan kedepannya. Misalnya, Mom ingin segera memiliki momongan, tetapi pasangan Mom tidak. Atau Mom ingin tetap bekerja sebagai wanita karir, tetapi ternyata pasangan ingin istri yang tetap dirumah. Hal-hal ini mungkin terlihat remeh, tetapi dampaknya sangat besar. Selain itu visi dan misi ini harus diselaraskan dalam jangka panjang pula, terutama tentang momongan hidup.

Itulah beberapa hal yang harus ditanyakan pada diri sendiri sebelum memutuskan untuk menikah. Pastikan Mom sudah bisa menjawab segala macam pernyataan ini agar nantinya kehidupan rumah tangga Mom berjalan dengan lancar. Semoga membantu!