KB implan adalah salah satu jenis alat kontrasepsi yang bisa Mom pertimbangkan jika ingin merencanakan kehamilan. Selain KB spiral dan kondom, alat kontrasepsi ini juga cukup populer di kalangan pasangan.

Nah, mungkin Mom bertanya-tanya apakah KB implan aman untuk digunakan? Jawabannya bisa Anda dapatkan pada pembahasan berikut ini. Yuk simak pengertian, cara kerja hingga efek sampingnya!

Kalkulator Masa Subur

Apa itu KB Implan?

Meski terbilang populer, sebenarnya KB implan adalah metode kontrasepsi yang masih jarang digunakan di Indonesia bila dibandingkan dengan jenis KB suntik, pil KB atau IUD (Intrauterine Device). Padahal, alat kontrasepsi berikut memiliki harga terjangkau dibanding varian lainnya.

Sebutan lain untuk KB implan adalah susuk KB karena bentuknya yang seperti tabung kecil seukuran korek api. Umumnya, panjang alat berikut sekitar 4 inci dan dipasang di bawah jaringan kulit lengan bagian atas.

Kandungan dalam KB implan adalah hormon progesteron yang berfungsi sebagai pencegah keluarnya sel telur (ovulasi) sehingga sperma kesulitan untuk melakukan pembuahan.

Selain itu, peran hormon tersebut dalam KB implan adalah dapat menunda kehamilan hingga 3 sampai 5 tahun sesuai jenisnya. Alat kontrasepsi berikut juga terdeteksi oleh sinar-X guna memudahkan proses pelepasan.

Merupakan alat kontrasepsi jangka panjang, KB implan adalah solusi terbaik bagi para wanita yang sering lupa maupun malas mengonsumsi pil setiap harinya. Namun, perlu dipahami bahwa jenis KB ini tidak disarankan bagi perempuan dengan kondisi kesehatan seperti berikut:

  • Memiliki tekanan darah dan kolesterol tinggi
  • Merasakan sakit kepala migrain dan kejang-kejang
  • Mempunyai riwayat atau sedang menderita penyakit kandungan empedu, liver, ginjal, kanker, diabetes atau alergi tertentu
  • Mengidap depresi
  • Mengalami pembekuan darah atau pendarahan pada vagina tanpa tahu penyebabnya

Sebagai tambahan informasi, KB implan juga tidak disarankan untuk ibu hamil atau yang sedang merasakan tanda-tanda kehamilan.

Cara Kerja KB Implan

Memiliki kandungan hormon progesteron yang rendah dan aman bagi kesehatan wanita, cara kerja KB implan adalah sebagai berikut:

  1. Ketika berhasil dipasang, hormon progesteron akan dilepaskan ke aliran darah
  2. Kandungan berikut berperan untuk memekatkan lendir serviks serta mencairkan lapisan rahim (endometrium)
  3. Ketika proses berikut terlewati, ovulasi dapat ditekan karena sperma kesulitan membuahi sel telur (ovulasi)
  4. Jika memang sedang dalam masa anovulasi (tidak dalam masa pembuahan), maka Mom tidak bisa hamil karena tidak ada sel telur yang dibuahi

KB implan adalah alat kontrasepsi paling efektif, terbukti dengan kemungkinan kegagalannya yang hanya 0,05%.

Baca juga: 10 Merek Pil KB yang Bagus Cegah Kehamilan dan Aman Diminum

Efek Samping KB Implan

Walaupun memiliki potensi kesuksesan yang besar, KB implan juga membutuhkan proses untuk menyesuaikan dengan kondisi tubuh Mom. Biasanya, siklus berikut terjadi selama beberapa bulan sejak pemasangannya.

Agar lebih memahaminya, berikut beberapa efek samping KB implan yang wajib Anda ketahui:

  • Nyeri pada kepala dan payudara
  • Muncul jerawat
  • Rasa mual dan sakit di area penempatan implan
  • Muncul kista ovarium yang akan menghilang dengan sendirinya

Efek KB implan terhadap menstruasi adalah perubahan siklus dan kepekatan darah haid hingga munculnya flek saat sedang dalam periode bulanan.

Selain itu, Mom mungkin akan mengalami kenaikan berat badan. Tetapi, perlu digaris bawahi bahwa kondisi ini tidak semata-mata disebabkan oleh KB implan ya Mom melainkan ada faktor pemicu lainnya.

Terkait dengan informasi di atas, Anda tidak perlu terlalu khawatir sebab efek samping tidak selalu dialami oleh pengguna. Meskipun Mom mengalami perubahan kondisi kesehatan pasca pemasangan, dampak tersebut akan menghilang secara cepat.

Kelebihan KB Implan

Bukan hanya memiliki durasi waktu pencegahan yang lebih lama dibandingkan alat kontrasepsi lain, KB implan juga mempunyai ragam kelebihan sebagai berikut:

1. Efektif Mencegah Kehamilan

Jika efektivitas KB implan dalam mencegah kehamilan diukur, maka total hasilnya sejumlah 99%. Perhitungan berikut didasarkan potensi perlindunganya untuk jangka panjang.

Penggunaan KB implan memang lebih ringkas daripada jenis lain. Apabila menggunakannya, Mom hanya perlu melakukan 1 kali prosedur dan akan bertahan hingga 3-5 tahun tanpa butuh sering diganti.

Akan tetapi, perlu dipahami bahwa Mom tetap wajib untuk mencatat tanggal pemasangan KB implan sehingga ketika sudah waktunya, Mom dapat menggantinya.

Berkaitan dengan masa aktif KB implan, apabila Anda tidak memiliki waktu untuk mengganti, maka sangat disarankan untuk menggunakan alat kontrasepsi lain seperti kondom saat berhubungan seksual.

Selain itu, sebagai langkah pengoptimalan, lebih baik Mom tidak meminum obat seperti antibiotik atau yang berbahan dasar herbal karena berpotensi mengganggu efektivitas KB implan.

2. Harganya Cukup Terjangkau

Harga KB implan dinilai cukup terjangkau dinilai dari kualitasnya yang lebih baik daripada sejenisnya. Mom hanya perlu mengeluarkan biaya pemasangan dan pelepasan saja dalam kurun waktu 3-5 tahun.

Umumnya, harga KB implan adalah Rp275.000 untuk 2 batang. Namun, apabila Anda merupakan peserta BPJS Kesehatan, alat kontrasepsi ini dapat diperoleh secara gratis.

3. Aman untuk Ibu Menyusui

Bagi ibu yang menyusui atau berada pada 3-4 minggu sejak melahirkan, pemasangan KB implan masih dapat dilakukan karena kadar hormon progesteron masih aman dan tidak akan mengganggu kualitas Air Susu Ibu (ASI) maupun perkembangan janin.

4. Praktis dalam Menggunakannya

KB implan adalah pilihan tepat bagi perempuan yang takut dengan jarum suntik atau memiliki aktivitas padat sehingga sering lupa minum pil secara rutin.

Proses pemasangan KB implan juga dinilai menghemat waktu dan memiliki daya tahan yang jauh lebih lama sehingga pasangan suami istri dapat melakukan hubungan seksual tanpa takut hamil.

Baca juga: Cara Minum Pil KB yang Benar untuk Mencegah Kehamilan

Kekurangan KB Implan

Pada dasarnya, sebuah produk kontrasepsi pasti memiliki kekurangan. Sehubungan dengan itu, berikut kelemahan KB implan:

1. Tidak Semua Orang Cocok

Faktanya, KB implan adalah alat kontrasepsi yang membutuhkan kondisi fisik pengguna yang bugar. Maka dari itu, tidak semua wanita bisa menggunakan jenis ini.

Akan tetapi, Mom tidak perlu berkecil hati bila memiliki beberapa kondisi yang dijadikan larangan karena masih ada metode lain untuk mencegah kehamilan dengan cara kerjanya masing-masing.

Sehubungan dengan itu, sebaiknya Mom melakukan konsultasi pada dokter terlebih dahulu guna memastikan kapasitas tubuh dan jenis KB yang cocok.

2. Kurang Terlindungi dari Penyakit

Walaupun memiliki daya tahan lama dalam mencegah kehamilan, KB implan adalah produk yang tidak memiliki kemampuan untuk mencegah penyakit menular seksual (PMS).

Dengan demikian, ketika melakukan hubungan intim, jangan lupakan kontrasepsi tambahan seperti kondom agar penyakit kelamin tidak menular.

3. Menimbulkan Efek Samping Tertentu

Berkaitan dengan efek samping KB implan yang dirasakan oleh sebagian penggunanya, alangkah lebih baik sebelum memutuskan untuk melakukan pemasangan, Mom melakukan konsultasi pada dokter agar dapat memprediksi kemungkinan dampaknya.

Cara Pemasangan dan Pasca Pemasangan KB Implan

Prosedur pemasangan dan pelepasan KB implan membutuhkan validasi dari dokter guna mencegah kejadian yang membahayakan kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut, simak ulasan di bawah ini!

Proses Pemasangan

Apabila Mom sudah menjalani pengecekan kondisi tubuh serta tes kehamilan dan dokter mengizinkan untuk memasang KB implan, maka umumnya anjuran penggunaan alat kontrasepsi non-hormonal selama 1 minggu akan diberikan.

Namun, jika sedang dalam hari ke-5 pada periode menstruasi, Anda tidak perlu menggunakan alat kontrasepsi lain. Agar lebih jelas, berikut poin cara pemasangan KB implan:

  1. Dokter mulai menyuntikkan bius lokal di bawah lengan atas.
  2. Setelah bius bekerja, KB implan akan dimasukkan dengan bantuan alat khusus. Proses ini berlangsung selama beberapa menit saja.
  3. Bagian tubuh yang diberikan implan diperban untuk menghindari infeksi pada bekas luka. Pelindung berikut bisa dilepas dalam kurun waktu 3 hari.

Sebagai tambahan informasi, pantangan setelah KB implan yaitu Mom dilarang untuk melakukan aktivitas berat yang membebankan area lengan sehingga proses penyembuhan luka dapat berlangsung dengan cepat.

Proses Pelepasan

Setelah 3 hingga 5 tahun berjalan, Mom dapat mengganti KB implan sesuai dengan anjuran dokter. Untuk proses pelepasan alat kontrasepsi ini akan dilakukan melalui langkah sebagai berikut:

  1. Dokter melakukan prosedur penyuntikan bius lokal di bawah lengan atas.
  2. Dalam beberapa saat, sayatan kecil dibuat guna mencari letak implan yang sudah terpasang.
  3. Pengambilan alat kontrasepsi berikut dilakukan dengan pinset atau penjepit steril.
  4. Bekas luka akan ditutup menggunakan perban.

Sebagai pengingat, jangan pernah mencoba untuk menggunakan alat kontrasepsi berikut secara mandiri ya Mom, karena dampaknya besar bagi kesehatan. Pihak yang memiliki izin untuk melakukan pemasangan atau pelepasan KB implan adalah tenaga medis profesional.

Nah Mom, itu dia informasi mengenai KB implan. Setelah memahami apa itu KB implan, apakah Mom tertarik untuk menggunakannya? Saran kami, Mom berkonsultasi lebih dulu kepada dokter mengenai jenis KB yang cocok untuk Anda, ya!

Sementara itu, bila Mom ingin merencanakan program kehamilan, Mom bisa memanfaatkan promo layanan promil dari Ruangmom Shop untuk mendapatkan harga khusus.

Sumber: BPPSDMK Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Mayo Clinic, Web MD, Family Planning
Direview oleh: dr. Florencia Adeline

Baca juga: 7 Jenis Alat Kontrasepsi Wanita yang Tidak Bikin Gemuk