Kehamilan dan menstruasi merupakan dua fase yang sangat mempengaruhi kerja hormon. Akibatnya, wanita kerap mengalami kondisi wajah berjerawat saat hamil maupun haid. Bahkan saking miripnya, banyak yang masih bingung sehingga tak tahu harus melakukan tindakan apa. Nah Mom sendiri, apakah sudah tahu perbedaan jerawat tanda hamil dan haid?

Pada kesempatan kali ini, Ruangmom akan merangkum seputar perbedaan jerawat haid dan hamil. Untuk itu, agar tidak bingung lagi, langsung simak penjelasannya berikut ini yuk, Mom!

Kalkulator Masa Subur

Perbedaan jerawat tanda hamil dan haid

Seperti penjelasan tadi, munculnya jerawat ketika haid atau hamil dipengaruhi oleh faktor hormon. Selain itu, faktor lainnya yang juga mempengaruhi timbulnya jerawat tanda haid atau hamil adalah peradangan, sel kulit mati menyumbat folikel rambut, dan adanya infeksi bakteri.

Tapi tenang saja Mom, Anda masih bisa mengetahui perbedaan jerawat tanda hamil dan haid berdasarkan beberapa ciri berikut.

1. Dari penyebabnya

Perbedaan jerawat tanda hamil dan haid jika dilihat dari penyebabnya sebenarnya merupakan hal yang umum. Melansir Mayo Clinic, penyebab timbulnya jerawat saat hamil adalah produksi minyak atau sebum berlebih. Tingginya sebum tersebut dipengaruhi oleh naiknya hormon estrogen dan progesteron, terutama pada masa awal kehamilan.

Kemudian pada haid, penyebabnya tidak jauh berbeda dengan tanda hamil, yakni karena produksi sebum. Ini didukung oleh penelitian tahun 2014 yang diterbitkan Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology, di mana sebanyak 65% wanita mendapati wajahnya berjerawat saat menstruasi.

2. Kondisi jerawat

Perbedaan jerawat tanda hamil dan haid selanjutnya bisa Mom bedakan dari kondisi jerawatnya juga. Jika jerawat tersebut terasa keras, cenderung sakit ketika disentuh, serta hanya timbul di beberapa bagian wajah saja, maka kemungkinan itu tanda kehamilan, apalagi bila kemunculannya di luar jadwal menstruasi.

Biasanya, jerawat tanda hamil akan muncul di area T-Zone yaitu dari dahi, hidung, hingga dagu.

Sedangkan jika itu tanda haid, jerawat yang muncul dapat lebih bervariasi, Mom. Bisa saja terasa keras atau tidak, besar atau kecil-kecil seperti beruntus, dan muncul hanya di suatu bagian tertentu maupun menyebar ke wajah.

Yang perlu menjadi catatan adalah timbulnya jerawat tanda haid atau hamil tersebut juga tergantung kondisi kulit masing-masing. Maka dari itu, Mom harus tetap menjaga kondisi kebersihan kulit, ya!

3. Waktu dan durasi kemunculan

Perbedaan jerawat tanda hamil dan haid juga dapat dilihat dari waktu serta durasi kemunculannya. Tentu saja jika jerawat tanda haid akan muncul beberapa waktu sebelum menstruasi atau tepat pada masa menstruasi itu sendiri.

Hal tersebut bisa disebabkan karena ketidakstabilan produksi hormon estrogen. Sehingga, jerawat haid akan sembuh dan hilang dengan sendirinya seiring berlangsungnya menstruasi.

Hampir mirip, jerawat tanda hamil disebabkan naiknya produksi hormon estrogen dan progesteron, namun kemunculannya terjadi di awal kehamilan diiringi dengan warna kulit menjadi lebih gelap. Jerawat juga akan hilang dengan sendirinya namun durasinya cukup lama sebab tergantung pada produksi hormon-hormon tersebut.

4. Sulit dihilangkan dengan obat jerawat

Terakhir, perbedaan jerawat tanda hamil dan haid juga dapat dilihat dari sulit tidaknya jerawat tersebut diobati serta dihilangkan. Seperti penjelasan tadi, jerawat hamil bisa hilang begitu saja setelah melahirkan dan lebih mudah diobati karena termasuk jenis jerawat hormon.

Ciri jerawat hormon adalah mirip dengan jerawat batu. Maka dari itu, cara menghilangkan jerawat saat hamil dapat menggunakan obat atau salep jerawat batu yang dijual bebas di apotek.

Sedangkan untuk jerawat haid cenderung lebih sulit dihilangkan karena disebabkan hormon yang tidak stabil, Mom.

Baca juga: Kenali Ciri Menstruasi Terakhir Sebelum Hamil, Sudah Tahu?

Cara mengatasi jerawat tanda hamil atau haid

Nah, setelah Mom mengetahui perbedaan jerawat tanda hamil dan haid, selanjutnya adalah mengetahui bagaimana cara mengatasinya. Sebab, meskipun bukan suatu hal yang berbahaya, tetap saja jerawat tidak boleh diatasi secara sembarangan.

Lebih jelasnya, cara mengatasi jerawat tanda hamil maupun haid adalah sebagai berikut:

  1. Menggunakan sabun pembersih wajah non-alkohol
  2. Mencuci wajah secara rutin dua kali dalam sehari
  3. Jangan lupa gunakan sunscreen untuk memberikan perlindungan dari paparan sinar matahari
  4. Hindari menyentuh atau bahkan memencet jerawat
  5. Jangan menyentuh wajah maupun jerawat sebelum Mom mencuci tangan hingga bersih
  6. Tetap terhidrasi agar tidak memperburuk kondisi jerawat

Perbedaan tanda hamil dan haid

Jika hanya melihat perbedaan jerawat tanda hamil dan haid masih cukup sulit bagi Mom, berikut ada beberapa hal yang juga bisa diperhatikan untuk membedakan apakah Anda sedang hamil atau haid.

1. Nyeri payudara

Nyeri payudara ketika haid atau hamil sama-sama disebabkan oleh adanya kenaikan produksi hormon progesteron dalam upaya mempersiapkan terjadinya pembuahan. Tak hanya pada area payudara, ada juga beberapa wanita yang merasakan nyeri hingga area puting susu.

Namun, jika menandakan menstruasi, maka nyeri payudara umumnya akan muncul satu hingga dua hari sebelum haid dan durasinya hanya sampai hari pertama Mom menstruasi.

Beda halnya apabila nyeri tersebut muncul setelah satu hingga dua minggu setelah Mom mengalami pembuahan, maka itu adalah tanda kehamilan. Durasinya pun bisa terus terjadi sampai Mom telah melahirkan.

2. Bercak darah yang muncul

Tanda awal kehamilan akan muncul bercak darah seperti haid, namun warnanya lebih kekuningan atau merah muda terang dan hanya sebanyak satu atau dua tetes saja, Mom. Munculnya bercak darah ini dapat berlangsung dalam rentang waktu 10-14 hari usai pembuahan dan hanya terjadi selama 1-2 hari.

Sementara bercak darah haid aliran darahnya lebih deras dan terjadi hingga seminggu lamanya. Warna darah haid juga cenderung merah tua atau kecoklatan gelap.

3. Kram perut

Mom mungkin pernah mengalami kram perut saat haid. Nah, kram perut tersebut disebabkan oleh otot rahim yang menegang. Maka dari itu, pusat sakitnya ada di perut bagian bawah dan terasa seperti diremas kencang. Kram perut saat haid hanya berlangsung 1-2 hari saja dan mungkin bisa berlanjut hingga akhir menstruasi.

Berbeda dengan kram perut saat hamil yang relatif sembuh lebih cepat seiring berakhirnya ovulasi dan dapat hilang dalam hitungan jam saja, Mom.

Kram perut saat hamil juga terpusat di salah satu sisi perut, tergantung sel telur mana yang berhasil dibuahi sperma, bisa kanan atau kiri. Rasanya juga seakan sedang dicubit seseorang. Hal ini disebabkan adanya proses implantasi zigot atau embrio.

Itu dia Mom perbedaan jerawat tanda hamil dan haid. Nah sekarang, sudah tahu kan apa yang harus Mom lakukan saat mengalami masa-masa tersebut? Jika masih ragu, segera konsultasikan dengan dokter untuk tindakan lanjut yang lebih pasti, ya.

Baca juga: 5 Perbedaan Keputihan Mau Haid & Hamil yang Jarang Diketahui