Dalam dunia yang ideal, Mom and Dad bisa hidup dengan tentram tanpa gangguan orang lain.

Namun, dalam dunia nyata, terkadang pasangan suami istri akan diganggu oleh mertua yang suka ikut campur.

Biasanya ini disebabkan oleh mertua yang belum rela melepaskan anak kesayangannya. Namun, ada juga perbedaan budaya antara keluarga yang kurang cocok.

Itulah yang dialami oleh Mom Zoya (nama asli disamarkan). Dikarenakan keinginan untuk melahirkan anak di desa, Mom Zoya memutuskan untuk berpindah ke desa asal suami.

Oleh mertuanya, Mom Zoya dituntut untuk membesarkan anaknya dengan cara mereka.

Apa saja yang dituntut oleh mertua Mom Zoya? Mari kita simak di CeritaMom kali ini!

Pengalaman Mom Zoya dengan Mertua Terlalu Ikut Campur

Halo Mom,

Nama saya Zoya seorang mantan pejuang garis dua, yang telah melewati berbagai macam percobaan.

Semua ini mulai saat saya memutuskan untuk kembali ke desa.

Dua minggu sebelum lahiran, saya di diagnosis dengan placenta previa. Alhasil, saya terpaksa harus melahirkan secara Caesar.

Meskipun itu, setelah mencari pendapat dari dokter lain, kami tidak diharuskan untuk tindak Caesar.

Lalu, kami disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter langganan keluarga suamiku. Sedihnya, dokter ini tidak kompeten. Kami dicaci maki karena bertanya soal lahiran Caesar.

Akhirnya aku dan suami memutuskan untuk mencari dokter lain, tetapi keluarga besar suami menentang keputusan kami.

Kami dikatakan lebay, tetapi mereka saja sok tahu.

Dikarenakan sudah dekat HPL dengan placenta previa dan komplikasi lainnya, akhirnya saya melahirkan secara Caesar.

Tantangan semakin banyak…

Baru beberapa setelah melahirkan, ASI saya tidak mencukupi, dan saya ditekan untuk memberi si kecil susu formula.

Keputusan ini saya melawan, dan Alhamdulilah sekarang ASI saya sudah lebih dari cukup.

Setelah pulang dari RS, yang seharusnya diberi ketenangan dan dukungan, saya malah harus menghadapi kericuhan dari keluarga suami saya…

Mereka memiliki kebiasaan sendiri yang saya kurang setuju.

Saya dipaksa menggunakan bedak tabur, lalu bayi harus dibedong dengan ketat, agar kaki lurus, dipakai gurita dan lain-lain.

Keseharian saya diatur, saya tidak boleh makan buah tertentu, meskipun kata dokter tidak ada pantangan dalam makanan.

Setiap hari saya hanya boleh makan sayur bening dan ikan gabus kukus yang masih berlendir. Kata ibu mertua, lendir tersebut ada khasiatnya bagi ibu menyusui. 🤢

Lalu, makanan pedas dilarang keras, dan anehnya makanan yang ditumis juga dilarang, karena menurut beliau itu membuat ASI tidak segar.

Bukan hanya itu, saya tidak boleh MINUM AIR MINERAL TERLALU BANYAK!

Kata mereka, itu akan membuat bayi bersin?

Padahal saya orang yang tidak betah haus.

Pola asuh pun diatur, saya tidak boleh mencium anak

Setiap hari saya hanya bisa menangis sendiri karena suami juga kerja di luar kota dan saya hanya di desa dengan mertua saya. Sedangkan keluarga kandung saya jauh di kota. 😔

Sampai sekarang saya masih jadi perbincangan dan bahan pergosipan di desa suami, karena saya dianggap terlalu lebay dan percaya semua omongan dokter.

Sampai saat ini saya masih berjuang untuk melawan saran kolot dari keluarga suami, demi anak saya.

Setiap rumah tangga memiliki aturan sendiri, dan mertua tidak boleh terlalu ikut campur. Semoga selalu sabar ya, Mom Zoya!