Mom, tahukah Anda bahwa sampah organik bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat karena kaya akan unsur hara, salah satunya adalah sebagai nutrisi bagi tanaman hidroponik. Lantas, bagaimana cara mengolah sampah organik dengan tepat?

Rupanya, agar menghasilkan manfaat maksimal, pengolahan ini tidak bisa dilakukan sembarangan lho! Ingin tahu cara yang tepat? Yuk simak artikel tentang pengolahan sampah organik berikut ini.

Download aplikasi ruangmom

Perbedaan Sampah Organik dan Anorganik

Sampah organik adalah jenis limbah dari makhluk hidup seperti sisa makanan, kotoran, dan bangkai hewan yang dapat terurai secara alamiah serta biologis. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), tercatat pada tahun 2017 bahwa komposisi sampah organik mendominasi lingkungan sebesar 60%.

Sedangkan sampah anorganik adalah limbah yang tidak diproduksi secara natural oleh makhluk hidup seperti kaleng, besi, kabel, botol, kertas, plastik, kaca, hingga barang elektronik dan penguraiannya membutuhkan alat bantu atau harus melewati proses daur ulang.

Jenis Sampah Organik

Walaupun seluruhnya berasal dari makhluk hidup, sampah organik diklasifikan menjadi 2 jenis, sebagai berikut:

1. Sampah Organik Kering

Kategori sampah organik kering mencakup limbah yang memiliki kandungan air sedikit seperti daun kering, ranting pohon atau kayu.

2. Sampah Organik Basah

Berbanding terbalik dengan jenis sebelumnya, sampah organik basah adalah limbah yang memiliki kandungan air tinggi seperti kulit buah, sayuran busuk, makanan sisa dan sebagainya. Kategori ini membusuk dengan cepat sehingga perlu langsung diolah.

Cara Mengolah Sampah Organik

Bau busuk yang sering datang dari limbah organik memang sangat mengganggu. Namun, apa boleh buat, beberapa jenisnya memang dihasilkan oleh konsumsi harian manusia. Maka dari itu, Mom harus tau cara mengolah sampah organik untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Adanya penyuluhan sangat membantu persebaran informasi tentang cara mengolah sampah organik. Tapi, tidak dapat dipungkiri juga bahwa pengolahannya hanya terbatas pada beberapa metode saja dan sebagian masih membutuhkan alat profesional.

Padahal, ada lho Mom, cara mengolah sampah organik di rumah yang mudah dan murah. Nah, bagaimana cara mengolah sampah organik? Yuk simak penjelasan berikut!

1. Memilah Sampah

Cara mengolah sampah organik dan anorganik paling efektif adalah memilah jenis limbahnya. Hal ini akan membantu Mom untuk mengkategorikan barang mana yang bisa di-recycle dan harus dibuang.

Langkah pertama, Anda bisa mengumpulkan kedua sampah tersebut pada tempat berbeda. Disarankan untuk memisahkan sesuai dengan jenis dan kondisinya. Jika memang beberapa barang masih bisa dipakai, lebih baik langsung bersihkan tempatnya dan gunakan kembali.

Lalu, cara mengolah sampah organik selanjutnya, pastikan Mom memilah sisa sayuran atau buah yang bisa ditanam kembali (regrow) seperti kangkung, seledri, atau jeruk. Namun, jika mayoritas limbah dirasa sudah terlalu busuk, memisahkan di tempat berbeda adalah langkah terbaik.

2. Melakukan Langkah 3R

Sebagian dari Anda pasti sering bertanya bagaimana cara mengolah sampah organik agar menjadi bernilai jual. Jawaban dari pertanyaan ini adalah melakukan langkah 3R yaitu reduce, reuse, recycle.

Dimulai dengan mengurangi pembelian barang yang tidak dibutuhkan (reduce), Anda dapat meminimalisir bekas produk. Namun, jika sudah terlanjur memiliki banyak sampah, maka jalan keluarnya adalah menggunakan kembali dengan cara yang berbeda (reuse).

Salah satu trik reuse sampah rumah tangga adalah menggunakan botol bekas minuman menjadi pot bunga, menjahit bekas pakaian menjadi sapu tangan atau memakai kembali baju lama dengan menyesuaikan style kekinian.

Selanjutnya, jangan lupa untuk mendaur ulang sampah yang memiliki kondisi bagus (recycle).

Kegiatan yang mencakup proses ini yaitu membuat tas plastik bekas produk makanan, mendekorasi gelas pecah menjadi pajangan atau membuat kotak tisu dari box sepatu.

Selain menyelamatkan lingkungan, kegiatan berikut juga akan memberikan keuntungan karena memiliki nilai jual.

Baca juga: 30+ Kerajinan dari Barang Bekas yang Bisa Dijadikan Bisnis

3. Mengolah Menjadi Pupuk Kompos

Cara mengolah sampah organik menjadi kompos bisa dilakukan dari rumah. Namun, perlu dipahami bahwa tidak semua limbah organik bisa diolah, beberapa jenis seperti insang ikan atau tulang ayam sebaiknya tidak dicampurkan karena akan menggagalkan prosesnya.

Pada artikel ini, Ruangmom sudah merangkum metode mudahnya, sebagai berikut:

  1. Siapkan wadah, sarung tangan dan sampah organik yang akan diolah seperti daun kering, sisa makanan dan kotoran hewan dengan tambahan bahan seperti arang sekam, pupuk EM4, tanah, kapur pertanian serta air.
  2. Bagi sampah organik kering atau basah menjadi 2 karena sebagian akan dicampur dengan arang sekam dan kapur pertanian. Kurang lebih perbandingannya 60:40.
  3. Masukkan tanah secukupnya dan sampah organik tanpa arang sekam dan kapur pertanian di wadah yang sama.
  4. Siram permukaan tanah dengan air.
  5. Masukkan sisa sampah organik (dengan arang sekam dan kapur pertanian) ke wadah.
  6. Pastikan untuk meratakan sampah sehingga ketebalan sampah dan tanah setara.
  7. Siram dengan air yang bercampur pupuk EM4.
  8. Tambahkan tanah lalu tutup wadah.
  9. Biarkan sampah hingga kurang lebih 3 minggu.

Sebagai informasi tambahan, untuk cara mengolah sampah organik ini, pastikan wadah yang dipilih memiliki penutup seperti ember bekas cat dinding berukuran 20 kg sehingga proses kompos dapat berjalan dengan baik. Lalu, lubangi sisi sekitar tempat kompos agar bakteri anaerob dari sampah yang menimbulkan bau berhenti berkembang.

Di samping itu, cara mengolah sampah organik di rumah bisa dipercepat dengan segera menutup wadah setelah Mom menambahkan sampah baru. Jika ingin mengecek kelangsungan proses, aduk limbah setiap 3 - 4 hari. Dengan cara ini, kompos akan mendapatkan sirkulasi udara yang baik sehingga pembusukan dapat terjadi.

4. Menggunakan Koran atau Kardus Sebagai Alas Sampah

Cara mengolah sampah organik selanjutnya adalah mengganti kantong plastik yang biasa digunakan untuk alas sampah menjadi koran atau kardus bekas. Kegiatan berikut dapat dilakukan saat Anda mempersiapkan kedua jenis kotak sampah, khususnya sampah anorganik.

Saat Anda sudah terbiasa memilah sampah, maka alas plastik tidak akan diperlukan lagi karena koran dan kardus akan langsung digolongkan dengan jenisnya, sampah anorganik.

5. Menyalurkan Minyak Jelantah Untuk Diolah

Minyak goreng termasuk dalam kebutuhan dapur yang utama. Jenisnya bermacam-macam dimulai dari minyak sawit, kelapa, jagung, sayur, samin hingga zaitun. Biasanya, Mom menggunakannya lebih dari 2 hingga 3 kali sehingga warnanya berubah dari kuning menjadi hitam.

Perubahan warna minyak ini menunjukkan pemakaian berlebihan dan tidak baik untuk kesehatan. Ketika sudah mulai menghitam atau menjadi minyak jelantah, umumnya Mom akan menggantinya dengan yang baru. Nah, proses penggantian ini harus diperhatikan karena jika salah dibuang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan.

Hindari membuang minyak jelantah ke saluran pembuangan dapur karena bisa menyumbat pipa bahkan mencemarkan saluran air. Cara terbaik untuk mengatasinya, Mom bisa mendinginkan minyak dan masukkan di botol sehingga berubah menjadi biodiesel. Biodiesel dapat dipahami sebagai bahan bakar non toksik untuk mobil yang dapat terurai.

6. Mengurangi Penggunaan Plastik

Langkah ini termasuk yang paling sulit dilakukan karena sudah menjadi kebiasaan. Dimanapun dan kapanpun ketika membeli sesuatu, plastik pasti akan digunakan menjadi wadahnya. Tapi, kebiasaan pasti bisa diubah dengan berjalannya waktu.

Untuk mengawalinya, Anda bisa membawa tas kain saat pergi berbelanja serta menggunakan alat makan dan minum sendiri supaya penggunaan plastik dapat terminimalisir.

Hasil Olahan Sampah Organik

Setelah mengetahui cara mengolah sampah organik, Anda juga harus tahu hasil olahannya sebagai berikut:

1. Pupuk Organik Cair (POC)

Hasil dari pengolahan sampah organik dibagi menjadi 3 yaitu biogas, kompos, atau pupuk organik cair (POC). Perlu diketahui bahwa langkah membuat pupuk organik cair cenderung lebih rumit daripada kompos.

Pengolahan limbah ini memiliki beberapa manfaat seperti meningkatkan pembentukan klorofil daun dan kemampuan fotosintesis tanaman serta mendorong munculnya bintil akar pada tanaman suku polong-polongan atau fabaceae. Selain itu, pupuk organik cair juga membantu penyerapan nitrogen dari udara.

2. Pupuk Kompos

Hasil penanganan sampah berikut terkenal dengan kemampuannya dalam meningkatkan kesuburan tanah. Hal ini disebabkan kandungan kompos bisa merangsang mikoriza yang bersimbiosis dengan akar, menekan populasi parasit serta mendetoksifikasi pestisida sehingga dapat menyuburkan tanaman.

3. Biogas

Kebutuhan bahan bakar dalam aktivitas sehari-sehari semakin melonjak sehingga dibutuhkan substitusi untuk mengatasinya. Percaya atau tidak, salah satu alternatifnya adalah biogas yang berasal dari sampah. Energi ini bisa menggantikan gas untuk memasak hingga menghasilkan listrik guna penerangan.

Wah, ternyata sampah organik bisa menjadi hal bermanfaat apabila diolah dengan tepat Mom. selamat mencobanya di rumah ya! Yuk turut berkontribusi dalam menjaga bumi dari limbah sampah yang menumpuk. Semoga informasi ini bermanfaat dan jangan lupa simak tips dan trik menarik lainnya di Ruangmom!

Baca juga: 3 Cara Membuat Daur Ulang Barang Bekas Menjadi Bisnis