Ketika haid, ada sebagian tubuh yang akan merasakan nyeri. Mulai dari perut, punggung, hingga alat kelamin. Tidak sedikit wanita yang beranggapan bahwa nyeri haid itu sangat sakit. Jika Mom juga merasakan hal yang sama, cobalah untuk mengonsumsi obat nyeri haid. Berikut rekomendasi terbaiknya!

Kalkulator Masa Subur

9 Rekomendasi Obat Pereda Nyeri Haid

Memiliki manfaat untuk mengatasi rasa sakit akibat menstruasi, Anda bisa menemukan obat-obat ini di apotek atau berdasarkan resep dokter. Berikut ini adalah beberapa rekomendasi obat nyeri haid yang aman:

1. Ibuprofen

Meskipun orang-orang lebih sering menggunakan obat ini untuk mengatasi sakit kepala, gigi, atau demam. Namun, Ibuprofen ternyata juga bermanfaat untuk meredakan nyeri menstruasi. Karena kandungan dalam obat ini dapat menurunkan produksi prostaglandin. Di mana hormon tersebutlah yang membuat kram perut.

Anda bisa menemukan obat ini di apotek, lalu konsumsi hingga 2 sampai 3 hari. Namun, jika Anda memiliki riwayat penyakit lambung, ginjal, hati, dan asma, tidak dianjurkan untuk mengonsumsinya. Karena dapat mengakibatkan penyakit semakin parah.

Selain itu, hati-hati juga terhadap reaksi alergi obat Ibuprofen. Misalnya seperti sesak napas, kemerahan, dan gatal. Oleh sebab itu, sebaiknya Mom meminta resep obat dari dokter agar dapat menyesuaikannya dengan kondisi kesehatan.

2. Feminax

Terlihat dari kemasannya, sudah dipastikan bahwa Feminax adalah jenis obat yang bisa Anda gunakan untuk meredakan sakit menstruasi. Karena memiliki kandungan paracetamol dan hyoscyamine, Feminax sudah terjamin khasiatnya.

Karena kandungan paracetamol dapat bekerja meredakan rasa nyeri pada perut. Sementara itu, hyoscyamine berperan untuk membuat otot pencernaan menjadi rileks.

Meskipun termasuk obat bebas, Mom harus tetap memperhatikan aturan pakai dari obat ini. Lihat kemasan dan pakai sesuai aturannya, sehingga Anda akan mendapatkan manfaat secara optimal.

3. Panadol Menstrual

Panadol Menstrual adalah salah satu jenis obat nyeri haid. Serta berfungsi untuk meredakan perut kembung, nyeri otot, sakit punggung, dan gejala tidak nyaman lainnya karena siklus menstruasi.

Obat ini memiliki kandungan 65 gram caffeine, 25 mg pamabrom, dan 500 mg paracetamol. Kandungan pamabrom berfungsi untuk mengatasi perut kembung dan begah. Namun, pembelian Panadol Menstrual di Indonesia harus memakai resep dokter.

Anda bisa meminum obat ini sebelum makan dan Panadol Menstrual tidak akan menyebabkan kantuk. Mom bisa membeli obat ini dengan harga Rp100.000.00. 1 strip kemasan obat ini berisi 10 kaplet dan 1 dus isi 2 strip 20 kaplet.

4. Naproxen

Bagi beberapa orang, nyeri haid akan menjadi penghambat aktivitas. Jika Anda juga merasa seperti itu, cobalah untuk mengonsumsi obat jenis non-steroid anti-inflamasi. Salah satunya adalah Naproxen. Selain berfungsi meredakan sakit haid, obat ini juga dapat mengatasi nyeri otot dan sakit kepala.

Meskipun cara kerja Naproxen belum jelas, namun obat ini memiliki kandungan untuk menurunkan hormon prostaglandin yang dapat menyebabkan peradangan nyeri menstruasi. Jika Mom memiliki kondisi kesehatan yang tidak baik, seperti gagal jantung, asma, dan rhinitis, sebaiknya hindari penggunaan produk yang satu ini.

5. Ketoprofen

Ketoprofen adalah salah satu jenis obat non-steroid anti-inflamasi yang berfungsi untuk mengatasi nyeri ringan. Selain itu, obat ini juga mampu mengobati gejala radang sendi. Misalnya seperti rheumatoid arthritis dan osteoarthritis.

Anda dapat menggunakan ketoprofen sebagai obat kram menstruasi. Namun, obat ini hanya bisa Anda dapatkan dari resep dokter. Karena ketoprofen tergolong obat keras yang bisa meningkatkan risiko stroke dan sakit jantung.

Jika digunakan untuk nyeri ringan, dosisnya hanya sekitar 25 hingga 50 mg saja. Anda dapat mengonsumsinya setiap enam hingga delapan jam atau sesuaikan dengan kebutuhan. Namun, ada juga beberapa orang yang mungkin harus mengonsumsi hingga 75 mg.

6. Paracetamol

Berguna untuk mengobati rasa sakit ringan, Paracetamol juga bisa dijadikan sebagai obat nyeri haid. Karena mudah ditemukan, sudah banyak yang menggunakan Paracetamol sebagai alternatif obat menstruasi.

Meskipun tingkat meredakan Paracetamol lebih rendah dari Ibuprofen, namun obat ini sudah terjamin khasiatnya. Selain itu, Paracetamol juga tidak menyebabkan iritasi lambung, sehingga aman digunakan oleh penderita penyakit lambung.

7. Menstrucare

Produk yang satu ini akan memberikan rasa panas yang nyaman di kulit perut. Menstrucare berfungsi untuk meredakan nyeri saat haid dan bisa Anda gunakan pada awal-awal menstruasi

Dibandingkan dengan produk pad lainnya, Menstrucare memiliki bahan kain yang cenderung lebih tebal. Sehingga, rasa panasnya pun lebih maksimal. Sensasi panasnya bahkan dapat bertahan selama 8 jam.

Mom bisa mencoba memakai produk ini dengan dua cara. Jika ingin sensasi hangat, Anda bisa melekatkan plester pada bagian luar celana dalam. Namun, jika ingin rasa panas, maka tempelkan patch ke sisi dalam kain celana dalam yang Anda pakai.

8. Aspirin

Jika rasa sakit haid masih tergolong rendah, maka Anda bisa memakai Aspirin untuk mengobatinya. Kandungan dalam obat ini juga berfungsi untuk meredakan demam, flu, dan sakit kepala akibat nyeri haid.

Menjadi jenis obat NSAID, membuat Aspirin dapat menghambat zat alami tubuh untuk mengurangi bengkak dan nyeri. Akan tetapi, jenis obat ini tidak bisa digunakan oleh usia di bawah 20 tahun. Karena dapat memicu kondisi kesehatan lainnya.

9. IFree

Jika Anda tidak suka minum obat, maka iFree adalah solusi praktis dan efektif untuk menjadi obat pereda sakit haid. iFree sama seperti Menstrucare yang memiliki visual plester di mana penggunaannya dapat langsung Anda tempel.

Pad ini juga didukung oleh teknologi oxyheat yang berfungsi untuk memancarkan rasa hangat yang dapat bertahan hingga 8 jam lamannya.

Baca Juga: 5 Manfaat Penting Catatan Menstruasi, Begini Cara Membuatnya!

Obat Pereda Nyeri Haid yang Menjadi Andalan Mom?

Nah, itulah beberapa rekomendasi obat nyeri haid yang aman menurut medis. Jika memang rasa sakit akibat menstruasi sudah parah, sebaiknya Mom segera lakukan pemeriksaan dengan dokter, ya!