Mom pernah merasakan mata berkunang-kunang, pusing atau lemas setelah bangun dari posisi duduk? Bisa jadi itu adalah ciri-ciri darah rendah. Sebenarnya apa penyebab darah rendah?

Sebagian orang mengira hal tersebut disebabkan karena belum sarapan atau tidak makan seharian.

Sebenarnya juga tidak salah, karena belum makan selama seharian juga dapat mengakibatkan gejala yang mengarah pada tekanan darah rendah. Ini akan mengakibatkan Anda menjadi pusing saat berdiri dalam waktu yang cukup lama.

Lalu apa sebenarnya darah rendah? Simak penjelasan Ruangmom mengenai darah rendah berikut ini.

Apa itu darah rendah?

Darah rendah atau yang biasa dikenal dengan istilah kedokteran hipotensi adalah keadaan dimana tekanan darah didalam arteri lebih rendah daripada tekanan darah normal pada umumnya. Ketika darah mengalir dalam arteri, dinding arteri akan otomatis menerima tekanan.

Tekanan inilah yang menjadi ukuran kekuatan aliran darah atau biasa kita sebut dengan tekanan darah.

Tekanan darah normal memiliki ukuran berkisar antara 90⁄60 mmHg hingga 120⁄80 mmHg.

Hipotensi adalah kondisi dimana tekanan darah berada di bawah 90⁄60 mmHg. Ketika tekanan darah berada dibawah rentang tersebut, dapat dikatakan seseorang tersebut menderita hipotensi.

Meski penyakit ini tidak terlalu dianggap serius karena umumnya tidak berbahaya, hipotensi dapat menjadi gejala dari suatu penyakit yang diderita.

Perbedaan darah rendah dan kurang darah

Banyak orang yang menganggap darah rendah dan kurang rendah adalah hal yang sama. Sebenarnya, kedua kondisi ini adalah hal yang berbeda. Gejala penyakit darah rendah dan kurang darah kurang lebih sama, tetapi penyebab dan cara pengobatannya yang berbeda.

Pada istilah kedokteran, darah rendah sering disebut dengan hipotensi. Seseorang bisa disebut hipotensi jika tekanan darahnya berada di bawah 90⁄60 mmHg. 90 adalah angka tekanan darah saat jantung sedang berkontraksi, dan 60 adalah angka saat jantung selesai relaksasi.

Sedangkan kurang darah, pada istilah kedokteran biasa disebut dengan anemia. Anemia adalah dimana kondisi tubuh mengalami kekurangan sel darah merah. Sel darah merah ini diketahui mengandung hemoglobin yang bisa mengikat oksigen dan nantinya akan disebarkan ke seluruh tubuh.

Seseorang bisa disebut menderita anemia jika pemeriksaan menunjukkan kadar hemoglobin kurang dari 13,5 gram/dL pada pria dan kurang dari 12 gram/dL pada wanita.

Ciri-ciri darah rendah

Ada beberapa ciri-ciri yang menunjukkan bahwa seseorang mengalami hipotensi, antara lain sebagai berikut.

  • Pusing

Saat Mom mengalami hipotensi, biasanya akan cukup sering mengalami pusing. Ini karena darah tidak dapat membawa cukup oksigen ke otak, keadaan ini bisa disebut dengan ortostatik. - Lemas, pucat dan tidak bersemangat

Orang yang mengalami hipotensi akan lemas, pucat, dan tidak bersemangat. Ini dikarenakan terlalu sedikit darah yang ada di otak sehingga tubuh merasa dingin sebab suplai darah tidak sampai ke jaringan tubuh. - Perut mual

Gejala ini sering muncul tiba-tiba dan berulang, dikarenakan energi yang dibawa oleh darah tidak cukup sampai ke organ tubuh lainnya. - Mata berkunang-kunang dan penglihatan menjadi kabur

Gejala yang satu ini disebabkan karena terlalu lama berdiri sehingga keseimbangan tubuh terganggu.

Penyebab darah rendah

Tekanan darah memang bisa berubah sepanjang waktu, sesuai aktivitas yang dilakukan tiap orang dan kondisi tubuh. Hal ini normal-normal saja, karena tekanan darah dipengaruhi banyak faktor yang berbeda. Tidak selalu terjadi pada orang yang sudah dewasa, hipotensi bisa terjadi pada anak-anak.

Berikut adalah penyebab darah rendah yang terjadi karena berbagai faktor, seperti: Mengonsumsi obat-obatan tertentu

Dehidrasi

Penyebab darah rendah yang pertama adalah dehidrasi, volume darah dapat berkurang sehingga memicu terjadinya penurunan tekanan darah ketika badan dalam keadaan kekurangan cairan atau mengalami dehidrasi

Kekurangan nutrisi

Makanan yang mengandung B12 bagus untuk meningkatkan tekanan darah. Sehingga, kekurangan vitamin B12 dan asam folat dapat menjadi penyebab anemia yang berakhir pada turunnya tekanan darah atau hipotensi.

Infeksi

Jika suatu jaringan dalam tubuh terkena infeksi dan sudah mulai memasuki aliran darah atau sepsis, tekanan darah dapat berkurang.

Ketidakseimbangan hormon

Penyakit seperti diabetes dan tiroid menyebabkan penurunan kadar hormon dalam darah sehingga berdampak pada menurunnya tekanan darah.

Pendarahan

Penyebab darah rendah selanjutnya adalah kehilangan darah dalam jumlah yang besar akibat pendarahan. Entah dikarenakan cedera atau apapun, volume darah dan aliran darah ke berbagai jaringan tubuh akan berkurang dan mengakibatkan tekanan darah menurun drastis.

Reaksi alergi

Reaksi alergi yang parah berdampak menurunkan tekanan darah.

Kehamilan

Selama hamil, tekanan darah akan menurun seiring berkembangnya sirkulasi darah, yang dapat menjadi penyebab darah rendah pada ibu hamil.

Penyakit jantung

Yang terakhir, penyebab darah rendah dikarenakan fungsi jantung yang terganggu menyebabkan jantung tidak dapat memompa darah dengan baik ke seluruh tubuh, sehingga mengakibatkan tekanan darah menurun.

Cara Mengatasi darah rendah

Cara mengobati darah rendah yang utama adalah harus meningkatkan tekanan darah, meredakan gejala yang muncul, dan mengobati kondisi yang menyebabkan hipotensi. Berikut beberapa cara untuk mengatasi darah rendah yang telah ruangmom rangkum.

  • Mengatasi darah rendah bisa dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang mengandung banyak garam, karena yodium bisa menaikkan tekanan darah.
  • Minum secangkir kopi di pagi hari
  • Mengonsumsi cairan yang banyak, dengan begitu dapat meningkatkan volume darah dan mencegah dehidrasi.
  • Berolahraga dengan teratur untuk menambah tekanan darah
  • Menggunakan stoking kompresi untuk memperlancar aliran darah
  • menyeimbangkan posisi duduk dan berdiri agar tekanan darah tidak bertumpu pada satu bagian saja
  • Tidur dengan bantal yang tinggi agar tidak mengalami penurunan tekanan darah pada saat bangun tidur.
  • Mengurangi minum minuman beralkohol

Baca Juga: Penyebab Munculnya Sakit Punggung Saat Hamil. Mom Harus Tahu!

Selain itu, Mom bisa mencegah darah rendah dengan mengonsumsi buah-buahan, terlebih buah yang banyak mengandung asam folat dan vitamin B12. Beberapa buah yang bisa dikonsumsi oleh seseorang yang mengidap hipotensi adalah:

  • Lemon
  • Semangka
  • Buah bit
  • Pisang

Jika Mom mengalami hipotensi disertai gejala, Mom bisa berbaring sambil memposisikan kaki lebih tinggi dari jantung dan pertahankan posisi tersebut selama beberapa saat. Jika gejala tidak kunjung selesai, sebaiknya Mom menemui dokter untuk melakukan penanganan.

Jika penyebab hipotensi adalah adanya konsumsi obat tertentu yang diberikan oleh dokter, dokter akan mengurangi dosis dan jika diperlukan akan mengganti jenis obatnya.

Kondisi darah rendah yang membutuhkan penanganan darurat yaitu jika disertai gejala syok. Sesegera mungkin dokter akan memberikan infus, obat, dan transfusi darah untuk meningkatkan tekanan darah untuk mencegah kerusakan fungsi organ.

Setelah tekanan darah, suhu tubuh, pernapasan, dan detak jantung sudah stabil, dokter akan memberi pengobatan untuk mengatasinya. Mom akan diberikan obat antibiotik untuk mengatasi infeksi yang terlanjur masuk ke dalam darah.

Itu tadi hal yang dapat Mom lakukan saat mengatasi darah rendah. Jangan lupa untuk mengonsumsi makan-makanan sehat dan berolahraga demi menjaga tekanan darah tetap stabil dan normal.

Jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter saat Mom mengalami ciri-ciri hipotensi pada yang telah disebutkan diatas. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan hasil tekanan darah Anda berada di bawah normal, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mencari tahu penyebabnya.

Segera hubungi dokter atau rumah sakit terdekat saat gejala disertai syok, jantung berdebar, keringat dingin dan sesak napas. Tekanan darah yang terlalu rendah akan membahayakan jika tidak segera ditangani.

Baca Juga: Aneka Jenis Makanan Penambah Darah untuk Ibu Hamil