Beberapa waktu lalu publik dikejutkan dengan berita seorang artis mengalami penyakit mirror syndrome. Penyakit mirror syndrome ini menyebabkan artis tersebut kehilangan janin dalam kandungannya. Fenomena tersebut lantas membuat banyak ibu yang sedang hamil mengalami ketakutan jika mengalami hal serupa. Sebenarnya apa itu mirror syndrome? Simak ulasannya di bawah ini ya Mom.

Mengenal Penyakit Mirror Syndrome

Mirror syndrome adalah suatu keadaan di mana ibu hamil dan janinnya mempunyai volume cairan berlebih yang tidak normal. Kondisi tidak normal itulah yang akhirnya menyebabkan ibu mengalami keadaan preeklamsia. Preeklamsia sendiri berarti suatu tekanan darah tinggi. Kondisi tersebut merupakan kejadian yang langka sehingga sangat berbahaya jika sampai terjadi dan juga mengancam jiwa baik janin maupun ibunya.

Agar bisa terhindar dari gejala-gejala penyebab mirror syndrome, Mom harus rutin memeriksakan kandungan ke dokter kandungan. Hal ini untuk mencegah munculnya cairan berlebih yang bisa berpotensi menyebabkan penyakit tersebut muncul. Dengan rutin memeriksakan kandungan, Mom akan mendapatkan perawatan dengan tepat untuk keselamatan janin dan juga keselamatan Mom sendiri.

Penyebab Mirror Syndrome

Penyakit ini bisa terjadi karena disebabkan oleh kondisi hidrops janin. Hidrops janin ini adalah kondisi dimana cairan yang berlebihan menggumpal menjadi satu di dalam janin. Cairan tersebut bisa menggumpal di perut, di bawah kulit, di area paru-paru dan bahkan bisa menggumpal di area jantung yang tentunya ini sangat berbahaya untuk ibu hamil.

Meskipun tergolong sangat langka, penyakit mirror syndrome biasanya terjadi pada usia 22,5 sampai 27,8 minggu kehamilan. Jarang ditemui ibu hamil mengalami mirror syndrome sekaligus terkena gagal jantung. Biasanya setelah persalinan dan perawatan pemulihan, maka gejala gagal jantung akan sembuh.

Gejala Munculnya Mirror Syndrome

Sangat penting bagi Mom untuk mengetahui gejala munculnya mirror syndrome. Hal ini supaya Mom bisa segera melakukan konsultasi ke dokter kandungan. Jangan sampai Mom lengah dan membuat kondisi kandungan Mom terancam.

Terdapat beberapa gejala ketika muncul mirror syndrome, seperti terjadinya pembengkakan yang cukup parah dan signifikan pada kandungan. Ketika sedang mengandung tentunya perut Mom akan membesar, akan tetapi Mom tentunya bisa membedakan jika terjadi kondisi perut membesar yang tidak wajar. Mom harus hati-hati karena bisa jadi itu adalah gejala mirror syndrome.

Gejala lainnya yaitu berat badan yang bertambah secara berlebihan dan signifikan dalam waktu singkat. Mom harus waspada jika berat badan Mom bertambah dengan tidak wajar. Selain itu gejala lainnya yaitu terjadinya tekanan darah yang cukup tinggi. Hal ini bisa menjadi tanda terjadinya preeklampsia di dalam kandungan Mom. Jika Mom mengalami kondisi tekanan darah yang cukup tinggi, lebih baik segera diperiksakan ke dokter supaya segera mendapat diagnosis dan perawatan yang tepat.

Gejala yang terakhir yaitu adanya protein di dalam urine. Hal ini bisa diketahui dengan melakukan tes urine. Jika Mom ingin mengetahui apakah Mom mengalami mirror syndrome atau tidak, Mom bisa melakukan tes urine untuk mengetahui hasilnya. Dengan mengetahui hasilnya lebih awal, tentunya akan segera cepat mendapatkan perawatan yang tepat.

Meskipun penyakit mirror syndrome cukup mengkhawatirkan bagi ibu hamil, Mom tidak perlu takut. Mom bisa rutin memeriksakan kandungan ke dokter kandungan untuk mencegah terjadinya hal tersebut dan selalu penuhi asupan nutrisi dalam tubuh. Semoga Mom dan janin dalam kandungan Mom selamat sampai di hari persalinan ya Mom.