Melahirkan di air atau water birth adalah salah satu metode melahirkan yang banyak dipilih oleh calon ibu. Beberapa artis Indonesia memilih untuk melahirkan di dalam air, termasuk Shareena Delon dan Andien Aisyah.

Water birth dilakukan dengan menjalani persalinan di dalam sebuah bak mandi besar berisi air hangat. Ada yang memilih menjalani kontraksi di dalam air, lalu keluar untuk melahirkan. Namun ada pula yang memilih terus berada di dalam air hingga bayinya lahir.

Metode melahirkan di dalam air banyak dilakukan karena anggapan janin yang terbiasa berada di dalam cairan ketuban selama 9 bulan, maka proses persalinan di dalam air memberikan lingkungan yang mirip bagi bayi dengan di dalam kandungan, sehingga hal itu memudahkan bayi beradaptasi dengan dunia luar saat baru lahir.

Meski demikian, proses melahirkan di dalam air harus tetap diawasi oleh petugas medis yang kredibel dan memiliki kualifikasi untuk mendampingi jalannya persalinan dengan metode ini.

Manfaat melahirkan di dalam air bagi ibu dan bayi

Water birth ternyata memiliki banyak keuntungan dibandingkan proses persalinan lainnya. Diantaranya adalah sebagai berikut:

Manfaat melahirkan dalam air bagi ibu:

  1. Air hangat memberi efek menenangkan, meringankan sakit karena kontraksi dan membuat ibu merasa nyaman.

  2. Pada saat proses persalinan mencapai puncak, berada di dalam air memberikan ibu energi lebih untuk mendorong bayi keluar.

  3. Daya apung air bisa membantu menopang berat ibu, sehingga lebih mudah berganti posisi dan bergerak mencari posisi yang nyaman untuk melahirkan.

  4. Daya apung ini juga mendukung kontraksi rahim yang lebih efisien, dan meningkatkan sirkulasi darah. Hal ini membantu mengurangi rasa sakit bagi ibu, dan lebih banyak oksigen untuk bayi.

  5. Air membantu menurunkan stres yang diakibatkan oleh hormon, sehingga tubuh ibu bisa memproduksi endorfin untuk mengurangi rasa sakit akibat kontraksi.

  6. Air membantu area perineum lebih elastis dan rileks, sehingga mencegah terjadinya robekan dan mencegah episiotomi terjadi.

  7. Air membantu ibu merasa rileks sehingga ia bisa fokus dalam proses persalinan.

Manfaat melahirkan dalam air untuk bayi:

  1. Memberikan lingkungan yang mirip dengan di dalam kandungan ibu

  2. Mengurangi stres persalinan, yang membuat bayi merasa lebih aman.

Selain beberapa manfaat di atas, Mom juga perlu tahu risiko melahirkan di dalam air yang bisa terjadi pada ibu maupun bayi.

Risiko melahirkan dalam air untuk ibu dan bayi

Meski proses melahirkan di dalam air bisa dibilang minim risiko, namun ada kondisi tertentu yang bisa membuat ibu dan bayi mengalami hal berbahaya. Itulah sebabnya pendampingan tenaga medis diperlukan saat memilih melakukan water birth.

Berikut ini beberapa masalah yang mungkin terjadi saat melakukan water birth: 1. Bayi mengalami infeksi yang disebarkan melalui bakteri di dalam air

  1. Tali pusar bisa putus sebelum bayi keluar dari dalam air

  2. Suhu tubuh bayi bisa menjadi terlalu rendah atau terlalu tinggi

  3. Risiko bayi menelan air karena bernapas di dalam air

  4. Bayi bisa kejang atau kesulitan bernapas.

  5. Pada kasus terburuk, bayi bisa kehabisan napas di dalam air sebelum tubuhnya diangkat keluar.

Meski demikian, beberapa risiko di atas termasuk kasus yang sangat jarang terjadi. Jadi, Anda bisa tetap melakukan persalinan di dalam air jika memang menghendakinya. Namun harus mendapatkan pendampingan tenaga medis profesional. Supaya bila terjadi hal yang tidak diinginkan, bisa mendapatkan penanganan yang tepat dengan segera.

Kondisi yang tidak disarankan untuk melakukan metode melahirkan di dalam air

Setelah mengetahui manfaat dan risikonya, Anda juga perlu tahu kondisi apa saja yang tidak disarankan bagi bumil untuk melakukan water birth, karena bisa berbahaya bagi ibu maupun bayinya.

  • Ibu hamil menderita Herpes: Virus penyakit ini sangat mudah ditularkan melalui medium air, risiko bayi tertular herpes dari ibu sangat tinggi jika persalinan dilakukan di air.

  • Posisi bayi sungsang: Hal ini bisa menyulitkan proses persalinan, sehingga Anda perlu mendiskusikannya dengan dokter atau bidan kepercayaan Anda.

  • Bumil didiagnosa mengalami infeksi atau perdarahan berat, kondisinya bisa memburuk jika melahirkan di dalam air.

  • Hamil kembar tidak disarankan untuk melakukan water birth.

  • Persalinan prematur tidak dianjurkan untuk dilakukan di dalam air

  • Bumil mengalami preeklampsia tidak dianjurkan untuk melahirkan di dalam air.

Diskusikanlah hal-hal di atas untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kondisi Anda selama kehamilan juga pilihan cara melahirkan yang paling baik.

Semoga informasi ini bermanfaat.

Baca juga: Mom Wajib Tahu Perbedaan Baby Blues dan Depresi Setelah Melahirkan