Masturbasi adalah tindakan yang wajar dilakukan, tidak terkecuali oleh ibu hamil. Hal tersebut bukanlah hal aneh mengingat wanita akan merasa lebih bergairah saat hamil. Nah jika Mom menghindari berhubungan seksual saat hamil karena masalah keamanan, maka tidak ada salahnya mencoba masturbasi saat hamil, bukan?

Namun, kegiatan ini memang kerap dipertanyakan keamanannya jika dilakukan oleh ibu hamil. Secara medis, masturbasi saat hamil sebenarnya tidak termasuk tindakan yang berbahaya. Agar lebih jelas, yuk simak pembahasannya di bawah ini Mom!

Download aplikasi ruangmom

Bolehkah Masturbasi Saat Hamil?

Gairah seksual adalah hal yang wajar dimiliki ibu hamil. Menurut Leah Millheiser, Direktur Program Pengobatan Seksual Wanita di Universitas Stanford, hasrat seksual tersebut meningkat pada trimester kedua hingga ketiga akibat kenaikan alirah daerah ke genital.

Faktanya, banyak calon ibu yang memiliki tingkat libido tinggi sehingga menimbulkan keinginan masturbasi. Salah satu penyebabnya adalah karena meningkatnya hormon estrogen dan progesteron selama masa kehamilan.

Nah sebenarnya, masturbasi saat hamil boleh dilakukan kok Mom. Kegiatan seksual ini tidak akan mengganggu janin karena terdapat otot rahim dan kantung ketuban yang kuat dengan lendir tebal sehingga calon buah hati pun dapat terlindungi.

Perlu diketahui, saat ibu hamil selesai melakukan masturbasi, biasanya terdapat sensasi kram ringan yang disebabkan oleh kontraksi otot-otot di uterus (braxton hicks). Namun, Mom tidak perlu terlalu khawatir sebab rasa ini akan hilang dengan sendirinya.

Kendati demikian, masturbasi saat hamil juga perlu memperhatikan lagi bagaimana kondisi kandungannya. Pada kehamilan yang berisiko, sebaiknya aktivitas seksual ini dihindari. Jadi, konsultasikan kondisi Mom pada dokter kandungan secara rutin guna mencegah hal buruk yang mungkin dapat terjadi.

Baca juga: Apakah Hamil Muda Boleh Berhubungan Intim? Begini Aturannya

Manfaat Masturbasi Saat Hamil

Pada umumnya, masturbasi memiliki segudang manfaat. Tindakan ini bahkan bisa meningkatkan peluang melahirkan bagi calon ibu yang rentan melakukan persalinan prematur. Hal ini disebabkan semen ejakulasi dapat melunakkan serviks sehingga memudahkan keluarnya janin.

Direktur Female Sexual Medicine Program di Universitas Stanford, Leah Millhiser berpendapat bahwa masturbasi membuat ibu hamil lebih bergairah dan sering mencapai orgasme. Nah, apa saja manfaat lainnya? Berikut penjelasannya!

1. Meningkatkan Imun Tubuh

Melakukan masturbasi saat hamil dianggap dapat meningkatkan imun tubuh. Sebenarnya, penelitian detail tentang manfaat ini belum ada, tapi beberapa ahli telah menemukan relasi antara kedua kegiatan berikut.

Menurut Gail Saltz, seorang peneliti dari Fakultas Kedokteran Rumah Sakit Presbyterian Weill-Cornell, ditemukan beberapa studi yang menyatakan ada zat-zat yang berkaitan dengan sistem imun tubuh karena rangsangan seksual.

Sebagai tambahan informasi, masturbasi saat hamil muda diketahui dapat mengurangi risiko infeksi menular seksual (IMS). Namun, menurut pakar, zat yang ditemukan di atas tidak kuat untuk melawan infeksi yang sudah terlanjur dialami ibu hamil.

2. Menghindari Rasa Stress

Mom, siapa sangka masturbasi saat hamil dapat mengatasi stres selama masa kehamilan lho! Biasanya, menjelang waktu persalinan, ibu hamil rentan mengalami sulit tidur, nyeri punggung bahkan gejala kecemasan yang disebabkan perubahan hormon.

Nah, masturbasi saat hamil tua bermanfaat untuk meminimalisir permasalahan di atas sehingga Mom menjadi lebih tenang. Bahkan, kegiatan ini dianggap efisien untuk menjaga kesehatan janin.

Pernyataan ini didukung oleh Brittany Noel Robles, seorang dokter kandungan dan ginekolog yang menyatakan bahwa melakukan masturbasi saat hamil membantu mengatasi stres dan gejala kecemasan.

3. Meningkatkan Rasa Cinta Pada Diri Sendiri

Menjalani masa kehamilan memang tidak selalu mudah. Perubahan bentuk badan secara fisik maupun hormon yang tidak bisa diprediksi seringkali berdampak pada kepercayaan diri ibu hamil.

Sebuah penelitian dalam jurnal Socio Affective Neuroscience and Psychology tahun 2016 menyatakan bahwa masturbasi saat hamil membantu Mom menemukan kepercayaan diri serta meningkatkan self-love.

4. Menstabilkan Mood saat Hamil

Dalam masa kehamilan, produksi hormon endorfin dan oksitosin akan meningkat. Kedua jenis zat berikut membantu mengembalikan mood ibu hamil sehingga Mom akan merasa nyaman dan bahagia.

Sehubungan dengan itu, ketika mencapai orgasme, hormon oksitosin di dalam otak meningkat sehingga Mom lebih merasa tenang. Zat ini juga bisa meringankan kontraksi persalinan, meredakan nyeri saat hamil tua serta melancarkan ASI.

Baca juga: 7 Reaksi Janin saat Ibu Berhubungan Badan, Seperti Apa?

Lantas, Kapan Masturbasi Saat Hamil Harus Dihindari?

Masturbasi dapat menjadi alternatif kegiatan seksual saat usia kandungan sudah berada pada trimester akhir. Dalam kondisi tersebut, perut ibu sudah cukup membesar sehingga lebih sulit untuk melakukan seks.

Berdasarkan informasi di atas, sah saja bagi ibu hamil untuk melakukan masturbasi jika kondisi kandungan sehat. Meskipun demikian, ada baiknya Mom mengetahui bahaya masturbasi saat hamil, khususnya bagi calon ibu yang memiliki kandungan berisiko, yaitu:

  • Terdiagnosis plasenta previa (plasenta menutup jalan keluar janin) atau inkompetensi serviks
  • Mengalami pendarahan di vagina
  • Kondisi rahim lemah
  • Infeksi rahim
  • Riwayat persalinan secara prematur
  • Ketuban Pecah Dini (KPD)
  • Gangguan saluran kemih

Jika Mom mengalami kondisi berikut, sebaiknya lakukan konsultasi ke dokter kandungan tentang anjuran melakukan masturbasi atau kegiatan seksual lainnya.

Efek Masturbasi saat Hamil

Perubahan kondisi organ ibu hamil dipicu oleh rahim yang menyiapkan tempat bagi tumbuh kembang janin. Oleh karena itu, dalam masa kehamilan, Mom sering merasakan nyeri otot atau pegal-pegal.

Masturbasi memang memiliki ragam manfaat, namun juga memiliki sejumlah dampak akibatnya. Agar lebih paham, berikut efek masturbasi saat hamil yang wajib Mom ketahui:

  • Muncul rasa kram setelah orgasme atau kontraksi palsu
  • Mengalami kejang otot
  • Menyebabkan robekan kecil pada vagina yang berpotensi menimbulkan infeksi
  • Jika dilakukan secara berlebihan, akan terjadi kontraksi berulang yang berdampak pada persalinan prematur

Efek di atas dapat ditanyakan pada dokter kandungan sebelum memutuskan untuk melakukan masturbasi saat hamil. Sebagai tambahan informasi, pastikan kuku Anda pendek dan bersih guna menghindari risiko robeknya lapisan kelamin bagian dalam maupun luar.

Selain itu, pastikan untuk menutup mainan seks dengan kondom dan jaga kebersihannya supaya tidak menimbulkan infeksi.

Baca juga: 18 Cara Hamil Anak Perempuan, dari Makanan sampai Posisi Seks

Cara Masturbasi Saat Hamil agar Nyaman

Masturbasi dalam masa kehamilan tidak boleh dilakukan secara sembarangan, berikut cara masturbasi saat hamil agar Mom nyaman dan aman:

1. Maksimalkan Waktu yang Dibutuhkan

Agar calon ibu merasa nyaman saat masturbasi, disarankan untuk memaksimalkan waktu yang ada. Perlu dipahami bahwa aliran darah tambahan ke daerah genital menjadi salah satu penentu jangka waktu seseorang saat melakukan kegiatan seksual berikut. Oleh karena itu, sebaiknya Mom lakukan dengan santai dan jangan terburu-buru.

2. Lebih Baik Menggunakan Pelumas

Dalam masa kehamilan, vagina akan menjadi kering sehingga disarankan untuk menggunakan pelumas saat akan melakukan masturbasi. Pendukung kegiatan seksual berikut juga akan membantu menjaga kondisi alat genital calon ibu.

3. Memanfaatkan Sex Toy

Selain menggunakan pelumas, cara masturbasi saat hamil juga dapat dibantu dengan sex toy. Namun, jangan lupa juga untuk memperhatikan sekaligus menjaga kebersihannya guna mencegah hal buruk seperti infeksi.

4. Dilakukan Sebelum Tidur

Waktu paling tepat untuk melakukan masturbasi adalah mendekati waktu tidur calon ibu. Hal ini disarankan karena akan membantu Mom terlelap dan membuat tubuh lebih rileks karena hormon endorfin yang tinggi.

Itulah Mom penjelasan mengenai masturbasi saat hamil. Pasalnya, melakukan aktivitas ini pada masa kehamilan cukup memberikan pengalaman menyenangkan dan manfaat bagi ibu hamil. Sehingga aman dilakukan. Namun, jika Mom merasa sakit atau mengeluarkan darah saat melakukannya, maka harus segera dihentikan dan jangan takut berkonsultasi pada dokter.

Sumber: Healthline, Cornell Health, Motherly, FirstCry Parenting, Medical News Today

Direview oleh: dr. Febianza Mawaddah Putri

Baca juga: 7 Posisi Berhubungan Agar Bayi Cepat Lahir, Mau Mencoba Mom?