Nyatanya, madu bukanlah satu-satunya zat yang bisa diproduksi lebah. Selain menghasilkan madu, lebah juga memproduksi senyawa bernama propolis. Propolis adalah senyawa menyerupai getah yang dikumpulkan lebah dari pohon serta sumber lainnya untuk menutupi celah-celah pada sarang lebah. Manfaat propolis disebut-sebut efektif sebagai obat herbal untuk menyembuhkan berbagai penyakit.

Benarkah demikian?

Manfaat propolis: obat herbal sejak zaman peradaban kuno

Sejak ribuan tahun lalu, kegunaan propolis telah populer sebagai obat alami untuk mengatasi berbagai macam penyakit.

Orang Yunani memanfaatkan propolis sebagai obat abses. Di negara lainnya, khasiat propolis dimanfaatkan untuk membantu penyembuhan luka jadi lebih cepat serta mencegah infeksi.

Sebenarnya, para ahli kesehatan pun kesulitan menyimpulkan apa manfaat propolis untuk kesehatan. Sebab, zat-zat yang menjadi komposisi propolis bervariasi, tergantung lokasi lebah, jenis pohon dan bunganya di negara tempat ia berasal.

Meski masih diperlukan bukti ilmiah lebih lanjut untuk membuktikan khasiat propolis secara ilmiah, tetapi propolis diklaim mampu melawan bakteri, virus dan jamur. Beberapa menyebutkan propolis juga memiliki efek anti-inflamasi serta membantu penyembuhan kulit.

Propolis adalah senyawa dengan kandungan polifenol

Setelah melakukan identifikasi, peneliti menemukan bahwa kandungan propolis didominasi oleh polifenol. Polifenol adalah jenis antioksidan yang berguna untuk melawan penyakit dan kerusakan tubuh.

Jika ditelisik lebih mendalam, polifenol yang ada di dalam propolis disebut flavonoid. Selain pada propolis, flavonoid juga ditemukan pada makanan yang mengandung antioksidan, seperti buah-buahan dan sayuran.

Lalu apa saja khasiat propolis? Berikut informasinya.

Manfaat propolis #1: Mempercepat penyembuhan luka

Obat propolis mengandung senyawa pinocembrin, yaitu flavonoid yang berfungsi sebagai antijamur.

Kandungan anti-inflamasi dan antimikroba membuat propolis membantu proses penyembuhan luka. Bahkan sebuah studi menyebutkan bahwa propolis adalah zat yang mampu membantu penyembuhan luka bakar bersifat traumatis dengan cara mempercepat pertumbuhan sel-sel sehat yang baru.

Manfaat propolis #2: Mempercepat penyembuhan luka dingin

Luka dingin adalah luka kecil seperti melepuh yang biasanya muncul di area bibir, dagu, pipi, gusi dan langit-langit.

Keluhan luka dingin ini menyebabkan rasa sakit, sensasi seperti terbakar dan rasa gatal. Penelitian menyebutkan bahwa salep yang memiliki kandungan 3% propolis seperti Herstat mampu mempercepat penyembuhan luka dingin.

Studi lain menyebutkan bahwa dengan mengoleskan propolis topikal 3 kali sehari mampu menyembuhkan luka dingin tanpa pengobatan.

Manfaat propolis #3: Memiliki efek antikanker

Khasiat propolis lainnya yakni sebagai zat antikanker. Sebuah studi mengungkapkan bahwa konsumsi propolis dapat:

  • Mencegah pertumbuhan sel kanker dalam tubuh

  • Memperkecil peluang perubahan sel normal menjadi sel kanker

  • Menutup jalur untuk mencegah sel kanker saling memberi sinyal dan terhubung satu sama lain

Meski demikian, kegunaan propolis bukanlah satu-satunya obat kanker, melainkan hanyalah salah satu terapi pelengkap kanker.

Manfaat propolis #4: Kontrol gula darah

Bagi penderita diabetes, diketahui propolis dapat meningkatkan kontrol gula dalam darah, tapi hanya dalam jumlah kecil.

Selain itu, bagi penderita diabetes, khasiat propolis diketahui juga tidak terlalu berpengaruh pada kadar hormon insulin serta peningkatan resistensi insulin.

Manfaat propolis #5: Membantu penyembuhan peradangan pada mulut

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa berkumur dengan obat kumur propolis diduga dapat membantu penyembuhan luka atau peradangan di area mulut akibat obat kanker atau pembengkakan akibat gigi palsu.

Kegunaan propolis untuk keluhan-keluhan berikut juga masih membutuhkan penelitian ilmiah lebih lanjut.

  • Mengobati luka bakar ringan

  • Meredakan sariawan

  • Mempercepat penyembuhan luka pada penderita diabetes

  • Meredakan gejala penyakit gusi

  • Mencegah infeksi saluran nafas atas

Baca Juga: 8 Obat Flu untuk Ibu Hamil yang Aman Dikonsumsi

Apakah propolis aman?

Belum terdapat bukti penelitian ilmiah yang menentukan apakah propolis aman atau tidak. Akan tetapi, jika Mom diketahui memiliki riwayat alergi terhadap madu atau produk-produk lebah, maka produk yang mengandung propolis juga berpotensi untuk memberikan reaksi alergi pada tubuh Mom.

Selain itu, bagi orang-orang dengan riwayat penyakit asma, disarankan untuk berhati-hati sebelum mengonsumsi propolis.

Sebab, kalaupun propolis dapat dikonsumsi sebagai obat asma, tidak semua penderita asma aman mengonsumsi propolis, karena tetap berisiko menimbulkan alergi.

Berkonsultasilah dengan dokter untuk mengetahui dengan pasti apa saja aturan dan efek samping propolis.

Propolis untuk ibu hamil, bolehkah?

Secara umum, khasiat propolis untuk ibu hamil masih abu-abu. Belum ada penelitian ilmiah kredibel yang dapat membuktikan manfaat zat ini bagi kehamilan.

Selama ini, manfaat propolis lebih banyak dikaitkan dengan wajah dan kecantikan, seperti mengatasi jerawat dan pengobatan dermatitis lainnya.

Jadi, konsumsi propolis untuk kehamilan mesti diperhatikan dan tidak boleh sembarangan.

Lantas bolehkah minum propolis saat hamil?

Jika ditanya boleh atau tidaknya, jawabannya tergantung kondisi Mom sendiri. Pertama, Mom perlu memastikan bahwa tidak memiliki alergi pada madu atau produk-produk lebah lainnya. Kedua, konsultasikan dengan dokter kandungan Mom, bagaimana aturan/dosis aman mengonsumsi propolis saat hamil.

Pastikan juga Mom mengonsumsi produk propolis yang telah disertifikasi oleh BPOM untuk menjamin keamanan komposisinya.

Baca Juga: 13 Manfaat Madu untuk Kesehatan dan Ibu Hamil