Karena alasan kesehatan ibu dan janin, merencanakan program hamil saat pandemi virus SARS-CoV-2 atau COVID-19 disarankan untuk tidak dilakukan.

Namun tidak sedikit yang memilih untuk hamil karena berbagai alasan dan telah melalui pertimbangan matang.

Bagi Mom yang sudah terlanjur memulai dan merencanakan program kehamilan, berikut ini beberapa hal yang bisa dijadikan panduan agar kehamilan senantiasa lancar selama pandemi COVID-19.

  • Protokol jaga jarak

Pertama kali yang harus dipahami dan dilakukan dengan konsisten adalah menjalankan protokol kesehatan sesuai aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama masa pandemi COVID-19 tentu dapat diterapkan saat memulai program kehamilan.

  • Kumpulkan informasi tentang kehamilan dan COVID-19

Sebagai langkah awal yang dapat Mom lakukan adalah mengumpulkan sebanyak mungkin informasi seputar program kehamilan, seperti jenis vaksin yang harus diambil, memilih klinik atau dokter yang cocok, semua dapat dilakukan melalui media daring.

Jangan lupa untuk memeriksa perkiraan biaya persalinan di klinik atau rumah sakit pilihan, sehingga dapat menjadi acuan menabung keluarga.

  • Konsultasi daring

Bagi Mom yang merasa khawatir untuk pergi berkonsultasi dengan dokter di rumah sakit, pilihlah metode konsultasi daring. Banyak klinik hingga rumah sakit yang menggunakan metode ini selama masa PSBB sebagai adaptasi era kenormalan baru.

Siapkan data seperti riwayat kesehatan secara umum anggota keluarga, apakah memiliki penyakit turunan, serta data pendukung lain. Meski tentu dirasa belum maksimal, konsultasi daring setidaknya dapat memantau langsung kondisi dan kesiapan Mom sebelum memulai program.

Bagi Mom yang memulai program inseminasi buatan, pihak rumah sakit dan dokter bahkan juga menyiapkan konseling kesuburan, konseling gizi, konseling psikologi, BFS (basic fertility screening), rapid test COVID-19, online cooking class, fertility yoga and meditation, serta IVF and fertility meals selama 14 hari untuk pasangan suami dan istri. Lengkap bukan?

  • Lakukan tes kehamilan di rumah

Untuk melihat kesiapan fisik, beberapa tes dapat dilakukan secara mandiri di rumah. Misalnya tes ovulasi dan tes kesuburan. Tes ovulasi dapat diukur menggunakan kalkulator ovulasi yang bisa diunduh di gawai atau melalui beragam situs kesehatan

Sementara alat tes kesuburan dapat Mom peroleh di toko daring serta apotek terdekat dengan harga berkisar Rp150 ribu.

Mom juga bisa memeriksa denyut nadi dan kadar gula di rumah melalui alat yang bisa dibeli di apotek.

  • Kondisi yang tidak disarankan dalam promil saat COVID-19

Meski masih menimbulkan banyak silang pendapat, para ahli dari American Society for Reproductive Medicine menyarankan Mom dengan masalah kesehatan pada paru-paru dan riwayat masalah jantung sebaiknya menunda program kehamilan.

Selain itu meminimalkan kunjungan ke klinik atau rumah sakit dan memanfaatkan akses telemedis, amat disarankan bagi mereka yang ingin memulai program kehamilan.

Fakta kehamilan dan Covid-19

Sampai saat ini, para ahli masih meneliti hubungan COVID-19 dengan risiko penularan pada kehamilan. Dari beragam pengamatan yang dilakukan di Tiongkok, belum ditemukan adanya penularan COVID-19 dari ibu hamil kepada janinnya.

Ini disebabkan penyakit COVID-19 tidak menyebar melalui air ketuban, darah tali pusat dan cairan ASI. Artinya, ibu hamil yang positif COVID-19 tetap punya kemungkinan besar melahirkan bayi yang sehat dan menyusuinya.

Untuk menghindari paparan virus ini, Mom yang tetap ingin kontrol ke rumah sakit disarankan untuk tetap menjalankan protokol kesehatan secara penuh dan mematuhi semua instruksi dokter.

Selain itu, menjaga imunitas tubuh dengan makanan bergizi, tetap rajin berolahraga, juga menjadi poin penting untuk melindungi diri dari risiko tertular COVID-19..

Baca juga: Serba-Serbi Virus Corona yang Harus Mom Ketahui