Makanan untuk ibu menyusui tentu saja wajib diperhatikan. Bukankah, apa yang Mom asup juga akan dirasakan si kecil? Jika tidak bernutrisi, tentu saja bisa mengganggu tumbuh kembangnya

Mom tidak mau hal ini terjadi, bukan?

Hal ini juga ditegaskan oleh dr. Frieda.handayani Sp.A(K) dari Rumah Sakit Pondok Indah. Ia mengingatkan agar ibu menyusui memerhatikan pola makan seimbang.

“Bagi ibu menyusui, melalui pilihan makanan-makanan yang sehat tentu saja akan sangat membantu kualitas ASI dalam menyediakan lebih banyak asupan nutrisi bagi bayinya,” jelasnya

Jika selama ini ada pandangan bahwa saat menyusui porsi makanan juga perlu ditambah, dr. Frieda mengingatkan bahwa dalam hal jumlah porsi makanan, bukan berarti harus berkali-kali lipat.

Katanya, ibu menyusui tidaklah berarti harus makan terlalu banyak. Karena yang penting justru apa yang akan dimakan memiliki kandungan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan bayinya. Ibu menyusui harus memerhatikan pilihan makanan yang dapat membuat dirinya tetap sehat dan bugar, karena ini juga akan berimbas pada kesehatan bayinya.

“Contoh makanannya yang dimaksud sebenarnya merupakan makanan yang mengandung banyak nutrisi baik untuk bayi maupun ibunya. Makanan yang mengandung tinggi protein seperti daging sapi, ayam, ikan. dan makanan yang mengandung serat, vitamin, dan mineral seperti buah dan sayur segar.”

Baca juga: Menyusui Bikin Payudara Kendur, Mitos atau Fakta?

Ibu menyusui, perlukah menambah kalori?

Dikutip dari lama mayoclinic, saat menyusui Mom memang perlu makan sedikit lebih banyak kalori, tambahannya ini sekitar tambahan 330 hingga 400 kalori sehari.

Fungsinya, tentu saja untuk menjaga energi. Untuk itu, pilihlah makanan berkalori yang kaya nutrisi. Misalnya, sepotong roti gandum dengan satu sendok makan (sekitar 16 gram) selai kacang, pisang sedang atau apel, dan 8 ons yogurt (sekitar 227 gram).

Biar bagaimana pun, penting untuk diketahui kalau makanan yang mengandung kecukupan kalori akan membantu suplai AS dan mengisi kembali energi.

Dokter spesialis anak yang berpraktik di RSIA, Asih, Panglima Polim, Jakarta ini juga mengatakan, untuk makanan memperlancar asi memang perlu memastikan kalorinya cukup.

“Ibu menyusui yang terlalu banyak mengonsumsi makanan rendah kalori, akan berdampak pada kualitas dan kuantitas ASI-nya,” tuturnya.

Senada dengan dr. Frieda, dikutip dari laman FOX, Tamara S. Melton, ahli diet sekaligus ahli gizi dan juru bicara untuk Academy of Nutrition and Dietetics (AND) menjelaskan makanan untuk ibu menyusui memang harus mengandung kecukupan kalori.

Fakta menarik lainnya, mengonsumsi makanan yang kaya gizi dan bernutrisi tidak hanya membantu meningkatkan kualitas ASI, namun juga bisa membantu mengurangi risiko gangguan makan pada anak di kemudian hari.

Beragam variasi variasi yang sudah dikenal sejak bayi lewat ASI, bisa membantu membuatnya menjadi pemakan yang sehat. Sebuah artikel terbaru dalam jurnal Pediatrics juga menemukan bahwa bayi yang mendapatkan ASI eksklusif, adalah pemakan yang lebih sehat ketika mereka berusia 6 tahun jika dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mendapatkan ASI.

Hal ini pun seakan menegaskan kalau makanan untuk ibu menyusui yang bergizi tentu saja sekaligus bisa menjadi makanan memperlancar ASI.

Pilihan makanan apa yang harus dimakan saat menyusui

Seperti yang dijelaskan oleh dr. Frieda, saat Mom menyusui fokuslah dengan makanan sehat untuk membantu mendorong produksi ASI. Pilihlah makanan kaya protein.

Jangan lupa pilih beragam biji-bijian serta buah-buahan dan sayuran. Selain itu, jangan lupa untuk memastikan buah dan sayuran yang dikonsumsi bersih untuk mengurangi paparan residu pestisida.

Terlebih lagi, variasi rasa yang dimiliki bayi Anda dapat membantu membuatnya menjadi pemakan yang sehat juga. Faktanya, sebuah artikel terbaru dalam jurnal Pediatrics menemukan bahwa bayi yang disusui tiga bulan atau lebih adalah pemakan yang lebih sehat ketika mereka berusia 6 tahun, dibandingkan dengan anak-anak yang tidak disusui.

Berikut beberapa makanan untuk ibu menyusui yang direkomendasikan

1. Air

Mungkin Mom menganggap kalau air memang tidak termasuk dalam kategori makanan. Tetapi memastikan pasokan air tercukupi dengan minum air yang dibutuhkan sepanjang hari sangat penting untuk produksi ASI.

Jika kurang, Mom pun tentu saja akan berisiko mengalami dehidrasi dan kehilangan energi. Jangan terlalu khawatir mengenai jumlahnya, namun pastikan agar minum air sebelum merasa haus.

Makanan seperti sup, sayuran berkuah dan buah-buahan juga diperhitungkan. Di samping itu, air yang dimaksudkan tentu saja tidak termasuk minuman berkafein, alkohol, dan minuman yang terlalu banyak mengandung pemanis.

2. Salmon

Sebagai sumber protein yang sangat baik, salmon kaya akan vitamin B12 dan asam lemak omega-3. Menurut penelitian, kandungan ini bahkan bisa membantu menangkal depresi pasca persalinan. Salmon juga merupakan salah satu sumber vitamin D, vitamin yang banyak dibutuhkan oleh perempuan.

3. Biji-bijian utuh

Biji-bijian utuh dalam roti, nasi, pasta, dan oatmeal merupakan sumber penting vitamin B, mineral, dan serat. Serat akan membuat Mom merasa kenyang lebih lama dan dapat membantu menjaga berat bayi.

Bahkan, biji-bijian ini juga membantu pencernaan dan menjaga kadar gula darah jadi stabil. Biji-bijian utuh seperti quinoa, farro, ejaan, barley, dan teff juga memberi Mom tambahan protein.

4. Daging sapi

Mom yang sedang menyusui memiliki kebutuhan yang meningkat akan seng, mineral, dan daging sapi adalah makanan terbaik untuk memenuhinya. Daging sapi merupakan protein berkualitas tinggi yang kaya akan zat besi dan vitamin B dan dapat membantu Mom mempertahankan energi.

5. Telur

Telur adalah pilihan yang cepat, mudah dan serbaguna untuk makan atau bahkan sebagai camilan. Dari segi gizi, telur juga kaya akan protein, kolin, lutein, vitamin B12 dan D, riboflavin dan folat. Makan seluruh telur untuk mendapatkan nutrisi terbaik. Sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa telur tidak akan meningkatkan kolesterol.

6. Sayuran hijau berdaun

Makanan ini mengandung nutrisi yang tinggi dan rendah kalori. Sayuran hijau kaya akan vitamin A, C, E, dan K dan mineral termasuk kalsium serta serat dan antioksidan. Pastikan sedikanya mengonsumsi sayuran satu porsi sehari..

7. Kacang-kacangan

Vegetarian atau tidak, kacang-kacangan merupakan sumber protein dan serat, mineral dan fitokimia yang sangat baik.

Kacang-kacangan jadi sumber protein, serat, vitamin, mineral, antioksidan dan lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda yang sehat dan bisa dipilih sebagai makanan memperlancar asi.