Perjuangan persalinan bagi setiap ibu pasti berbeda. Ada yang bersalin secara normal, ada juga yang melakukan induksi, dan ada juga yang dengan operasi Caesar.

Menurut The American College of Obstetricians and Gynecologists, berbeda dengan persalinan prevaginam, persalinan Caesar dilakukan dengan sebuah pembukaan yang dibuat di perut dan rahim Mom.

Tentunya, ada beberapa pertimbangan yang membuat seorang Mom memilih untuk melahirkan secara Caesar. Ada Mom yang takut dengan persalinan normal, ada juga yang terpaksa memilihnya karena tuntutan situasi, seperti Mom Ucik.

Sebagai Mom yang idealis, Mom Ucik ingin melahirkan secara normal, namun baby Chaska tidak keluar-keluar, bahkan setelah berjuang melewati kontraksi berkali-kali dan induksi.

Dengan situasi yang tidak mendukung, akhirnya Mom Ucik dan suaminya memutuskan untuk menjalani persalinan secara Caesar.

Apa saja tantangan yang dialami oleh Mom Ucik? Simak dulu yuk perjuangannya!

Cerita Melahirkan Caesar Mom Ucik

Setiap hari Ucik berdoa supaya tanggal lahirnya Chaska 22 Februari 2022 karena tanggalnya cantik. Tapi nampaknya Chaska memilih sesuai HPL-nya yakni 24 Februari. On time banget nih anak.

Dokternya sempat bilang HPL-nya saat Valentine, dan Chaska akan lahir tanggal belasan.

Eh, udah bagus posisi janinnya namun kenapa dia nggak turun-turun.

Sebenarnya Ucik juga belum siap, karena suami belum pulang dinas. Mungkin Chaska sudah tahu, maka itu dia nggak turun.

Pada tanggal 21 Februari, Ucik mengikuti suami dinas, dan kami sengaja membawa semua perlengkapan bayinya agar Chaska tahu kita siap menyambut dia. Pas berangkat ke hotel Ucik nggak merasakan apa-apa.

Nah saat sedang ikut webinar, perut Ucik mulai mules.

Eh, keluar darah dan ngeflek (masih bisa kerja), dan ternyata kontraksi sudah mulai.

Nampaknya memang beneran nunggu Papanya kerja dulu dong!

Di tanggal 23 Februari kami memutuskan untuk ke rumah sakit saja karena interval kontraksinya stabil dan takut juga karena sudah dua hari kontraksi.

Saat sampai di RS, ternyata masih bukaan kedua. Tetapi untungnya kami diterima dan dapat kamar.

Dari bukaan 2 - 4 itu lama banget, sampai subuh nunggunya. Jam 5 pagi tanggal 24 Februari akhirnya sampai bukaan keempat. Ya Allah, Ucik menangis karena dari bukaan 4 - 9 itu cepat sekali hanya 6 jam.

Rasa senang ini nggak tahan lama karena bukaan-nya ternyata stuck di bukaan sembilan. Saat itu, dokter perkirakan jam 12 siang harusnya sudah lahir. Tapi nggak turun juga kepalanya. Saking lamanya waktu kontraksi, Ucik ditanya dokter apakah mau di induksi atau langsung Caesar?

Ucik akhirnya mau mencoba diinduksi dahulu, saat itu masih ikhlas soalnya belum tahu betapa sakitnya induksi. Ucik berharapnya sih bisa normal lahirnya, tinggal satu bukaan lagi dan sudah bertahan dari tanggal 21 - 24 Februari masa berakhir Caesar?

Ternyata diinduksi luar biasa rasanya, seperti di peras sampai tensinya Ucik turun.

Ucik sebenarnya ingin sekali lahiran normal. Banyak banget upaya yang Ucik lakukan untuk mewujudkan kelahiran normal. Mulai dari power walk, yoga, jaga makanan, latihan napas, tapi anaknya tetap nggak mau keluar juga. Ternyata, ukuran dia naik menjadi 3,9 kg dengan tinggi 50 cm di minggu akhir.

Mungkin jalannya mesti Caesar ya.

Saat dokternya bilang sudah nggak mungkin bisa lahir normal, kami mengikhlaskan setelah melewati perjuangan kontraksi 3 hari dan di induksi.

Yang penting anaknya lahir dengan selamat.

Alhamdulillah, anak kami Chaska Elfathan Anatya lahir selamat tepat tanggal HPL-nya 24 Februari 2022.

Perjalanan melahirkan memang tidak selalu sesuai harapan. Yang pasti, Mom harus mementingkan keselamatan diri dan anak. Bagi Mom yang sedang menunggu HPL, jangan putus asa dan tetap semangat, ya!

Baca juga: CeritaMom: Pengalaman Melahirkan Normal Anak Pertama