Kentut bagi orang dewasa mungkin dianggap sebagai hal wajar. Namun apakah Mom bertanya-tanya kenapa bayi sering kentut dan mengejan tapi tidak BAB? Lantas bayi sering kentut apakah sehat? Mom tak perlu khawatir ya, sebab kondisi ini normal terjadi pada bayi.

Cara kerja sistem pencernaan bayi sama halnya dengan orang dewasa. Limbah yang berasal dari usus halus diolah menjadi gas dan feses, sementara makanan lainnya diserap menjadi zat bermanfaat. Nah, karena sistem pencernaan pada bayi belum sempurna, sehingga menjadikan bayi sering kentut dan mengejan.

Untuk mengetahui selengkapnya tentang penyebab bayi sering kentut dan cara mengatasinya, langsung simak ulasan di bawah ini yuk, Mom!

Kenapa bayi sering kentut dan mengejan?

Hampir setiap bayi yang berusia kurang dari satu tahun umumnya sering mengalami kentut dan mengejan. Penyebab utamanya adalah adalah sistem pencernaan bayi yang belum berkembang dengan sempurna.

Ketika si kecil sering kentut dan mengejan, Mom tidak perlu cemas, ya. Sebab bayi sering kentut bukan merupakan suatu gangguan kesehatan yang serius dan berakibat fatal.

Menurut penelitian, justru bayi yang intensitas kentutnya jarang harus diwaspadai lho, Mom. Hal tersebut menandakan bayi mudah menelan angin. Jika angin yang ditelan tidak dikeluarkan, maka akan menyebabkan kembung pada perut bayi dan membuatnya tidak nyaman.

Penyebab bayi 1 bulan sering kentut tapi tidak BAB

Nah, berikut adalah beberapa hal yang menjadi penyebab bayi 1 bulan sering kentut tapi tidak BAB, Mom.

1. Bakteri dalam tubuh tidak seimbang

Ketika lahir, usus yang ada dalam tubuh bayi benar-benar bersih, sehingga mereka tidak memiliki bakteri baik atau biasa disebut probiotik. Padahal, bakteri baik tersebut berfungsi untuk memproses nutrisi makanan.

Sementara tubuh bayi butuh waktu beberapa bulan untuk mencerna susu formula ataupun ASI yang telah diberikan. Inilah yang menjadikan pembentukan gas berlebih hingga akhirnya menjadi alasan kenapa bayi sering kentut dan mengejan, Mom.

2. Kebanyakan menangis

Mom, menangis adalah cara bayi memberitahu perasaannya atau merespon atas sesuatu. Namun menangis dapat membuat bayi menelan udara lebih banyak. Dengan begitu, perut bayi akan terasa penuh dengan gas. Biasanya hal ini terjadi ketika mereka menangis secara terus-menerus sehingga menyebabkan bayi 1 bulan sering kentut.

Baca juga: Penyebab Kentut Bayi Bau, Normalkah pada Kondisi Bayi?

3. Pemberian MPASI

MPASI atau makanan padat pengganti ASI menjadi salah satu penyebab bayi sering kentut dan mengejan. Mengapa? Bayi yang sedang belajar mengonsumsi makanan padat sering mengalami perut kembung, karena bagi mereka makanan tersebut dianggap sebagai sesuatu yang asing.

Dalam tahap ini, sistem pencernaan bayi belum begitu matang sehingga menyebabkan usus bekerja lebih keras.

4. Salah posisi menyusui

Alasan kenapa bayi sering kentut juga bisa dikarenakan salah posisi dalam menyusui lho, Mom. Ini dikarenakan gas dan gelembung udara akan tertelan dalam saluran pencernaan si kecil. Maka dari itu ketika menyusui, ada baiknya Anda bergantian di kedua payudara, ya. Lalu Mom juga bisa memposisikan bayi secara vertikal ketika sedang menyusu.

5. Memberi susu botol pada bayi

Ketika bayi menyusu dari botol, susu yang keluar menjadi lebih cepat dan deras. Hal demikian menyebabkan si kecil menelan udara lebih banyak sehingga menjadikan bayi 1 bulan sering kentut dan mengejan. Mom dapat mulai mengatur untuk mengurangi derasnya aliran susu yang keluar dengan menggunakan botol tertentu yang memiliki fitur tersebut.

6. Perkembangan sistem pencernaan

Sistem pencernaan bayi yang baru berusia 1 hingga 3 bulan belum dapat memecah makanan dengan baik dan benar. Hal ini mengakibatkan gas terjebak dalam usus dan menjadi penyebab bayi sering kentut dan mengejan. Namun seiring pertumbuhannya, masalah ini akan dapat teratasi dengan sendirinya, Mom. Jadi tak perlu khawatir berlebihan, ya.

7. Intoleransi laktosa

Penyebab bayi sering kentut dan mengejan yang lain adalah intoleransi laktosa. Tubuh bayi belum dapat menghasilkan enzim laktase yang cukup untuk bisa memecah gula, sehingga menyebabkan terjadinya intoleransi laktosa.

Laktosa yang tidak dapat terpecah menjadikannya menyebar ke usus besar dan berubah menjadi gas.

8. GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)

GERD adalah penyakit asam lambung yang membuat bayi memuntahkan kembali makanannya. Namun seiring berkembangnya usia bayi, kondisi ini akan berhenti dengan sendirinya, Mom. Biasanya, memasuki usia 4-5 bulan hingga 1 tahun bayi tak akan sering memuntahkan makanannya lagi.

9. Masalah pencernaan ringan

Tak hanya orang dewasa, sembelit atau konstipasi juga dapat dialami oleh bayi lho, Mom. Ketika mengalami hal ini, bayi sering kentut tapi tidak BAB. Apabila kondisi tersebut membuat bayi tampak tidak nyaman, Mom bisa segera berkonsultasi dengan dokter spesialis anak, ya.

Baca juga: 6 Gejala GERD, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Cara mengatasi bayi sering kentut

Orang tua mana yang tega ketika melihat bayi 1 bulan sering kentut dan membuat mereka tidak nyaman. Pasti tidak ada, setuju tidak, Mom? Maka dari itu, apabila buah hati Anda mengalami kondisi demikian, cobalah cara mengatasi bayi sering kentut tapi tidak BAB berikut sebagai penangannya.

1. Memijat secara lembut

Cara pertama mengatasi bayi sering kentut tapi tidak BAB adalah dengan memberikan pijatan secara lembut pada perut bayi. Baringkan bayi di atas kasur dengan posisi terlentang, lalu lakukan pijatan berlawanan atau bisa juga searah jarum jam. Pijatan secara lembut dan perlahan dapat membantu bayi mengeluarkan gas dalam perutnya, Mom.

2. Tummy time

Ketika sedang dalam pengawasan, biasakan si kecil untuk berada dalam posisi tengkurap atau tummy time. Tengkurap dapat memperkuat otot bagian atas tubuh dan memberi stimulus agar bayi mengangkat kepalanya. Dengan begitu, gas yang terjebak dalam perut akan segera bebas.

3. Mengangkat kepala

Mengangkat kepala bayi juga dapat mengatasi bayi sering kentut, Mom. Caranya, posisikan kepala bayi lebih tinggi dari perutnya. Ketika menggendong, gendonglah dengan posisi tegak agar dapat membantu bayi bersendawa.

4. Gerakan mengayuh sepeda

Gerakan mengayuh sepeda untuk mengatasi bayi sering kentut? Yup! Gerakan ini persis seperti orang mengayuh sepeda. Baringkan si kecil dengan terlentang, kemudian angkat kedua kakinya dengan lutut ditekuk. Gerakan mengayuh sepeda berikut dapat membantu bayi melepaskan gas yang terjebak dalam perut bayi.

5. Menyusui dengan posisi benar

Untuk memastikan bayi menyusu dengan benar, Mom perlu memperhatikan posisi kepala bayi. Posisi kepala ketika menyusu sebaiknya lebih tinggi dari perutnya, lalu gunakan bantal atau tangan guna menopang kepala tersebut.

Jika bayi menyusu menggunakan botol, pastikan posisi botol miring ke atas sehingga udara bisa mengalir lancar dalam dot, Mom.

6. Perhatikan ukuran dot

Sebelum memberikan dot pada bayi, penting juga untuk menentukan ukuran dot yang tepat ya, Mom. Dot yang terlalu besar atau terlalu kecil bagi bayi akan membuatnya menelan udara terlalu banyak ketika sedang menyusu, sehingga menjadi penyebab bayi sering kentut tapi tidak BAB.

7. Bantu bayi bersendawa

Tak ada salahnya membantu bayi bersendawa dengan cara menstimulasi sendawanya, Mom. Untuk melakukan ini, Anda dapat menggendong bayi dengan posisi berdiri, menyandarkan kepala pada bahu, maupun menepuk punggungnya secara perlahan.

Mom bisa melakukan stimulasi bayi sendawa setiap kali Anda sedang menyusui. Bila tak kunjung teratasi, coba baringkan bayi sebentar dalam posisi telentang, kemudian ulangi langkah seperti di awal.

Setelah mengetahui berbagai penyebab kenapa bayi sering kentut tapi tidak BAB, kini Mom tidak perlu merasa cemas lagi bila si kecil mengalaminya. Justru yang perlu diwaspadai oleh Mom adalah ketika si kecil kentut disertai demam, sulit makan, rewel, serta gejala tak biasa lainnya. Jika hal itu terjadi, ada baiknya untuk membawa si kecil ke dokter ya, Mom.

Baca juga: 5 Manfaat Air Tajin untuk Bayi, Cek Fakta Berikut!