Tak hanya orang dewasa saja, bayi pun bisa mengalami stres. Agar tidak mengganggu tumbuh kembangnya pada kemudian hari, Mom dan Dad wajib mengetahui apa saja gejala stres pada bayi, termasuk alasan yang menyebabkannya stres.

Alasan Bayi Bisa Merasakan Stres

Ada banyak alasan yang menyebabkan bayi mengalami stress. Namun yang paling umum disebabkan karena bayi merasa kehilangan rasa aman dan nyaman.

Selain ini faktor yang tidak bisa disepelekan tentu saja terkait perasaan Mom sendiri. Ingat, jika Mom merasa sedih, ataupun stres, hal ini juga akan dirasakan atau ‘tertular’ pada bayi. Bahkan, ibu hamil yang mengalami stres akan memberikan dampak stres yang lebih besar terhadap janin yang dikandungnya

Oleh sebab itulah mengapa dokter kandungan banyak yang selalu mengingatkan agar Mom bisa mejalani masa kehamilan yang menyenangkan, bebas dari perasaan stres.

Pasalnya, bayi yang mengalami stres tentu saja akan berisiko mengganggu tumbuh kembangnya di kemudian hari. Khususnya secara psikis karena bayi akan tumbuh menjadi anak yang mudah cemas, sulit bergaul atau bersosialisasi, hingga kurang percaya diri atau memiliki gangguan masalah emosi lain yang tidak bisa diabaikan.

Penyebab Stres pada Bayi

Untuk mengatasi bayi stres, hal utama yang perlu Mom dan Dad lakukan tentu saja mengetahui lebih dulu apa penyebabnya. Setidaknya, pakar psikolog anak menyebutkan ada beberapa hal yang bisa membuat bayi stres..

#1. Bayi merasa tidak nyaman

Faktor bayi yang merasa tidak nyaman dan aman secara berkepanjangan bisa menyebabkan stres. Untuk itu, pastikan bayi merasa nyaman dan aman, Dimulai dengan belajar memahami dan tahu situasi yang dirasakan bayi.

Misalnya ketika bayi merasa lapar, tidak nyaman karena popok yang basah dan kotor, atau bahkan karena cuaca yang membuatnya merasa kepanasan. Di sini, Mom dan Dad memang perlu belajar untuk lebih peka dan memahami apa yang dibutuhkan bayi.

#2. Merasa diabaikan

Sudah bukan saatnya lagi percaya mitos yang menganggap bayi bau tangan, sehingga menyebabkan Mom dan Dad menolak untuk menggendongnya. Hati-hati, hal ini justru bisa berisiko membuat bayi merasa diabaikan. Ketika ia membutuhkan sentuhan dan dekapan, hal ini justru tidak didapatkan dan memicu bayi stres. Jika merasa lelah, Mom dan Dad bisa mencari strategi untuk mengatur waktu dan berbagi peran dalam menjalankan pengasuhan.

#3. Sakit

Hati-hati jika bayi lebih rewel dari biasanya. Padahal, setelah dicek, ia tidak merasa lapar atau pun popoknya dalam kondisi kering. Bayi yang rewel bisa saja menandakan ada yang tidak nyaman di dalam tubuhnya, atau merasa sakit. Jika hal ini terjadi, pastikan untuk sesering mungkin memberikan kenyamanan dan menenangkannya dengan cara memeluk bayi dan memeriksakannya ke dokter.

#4. Stres atau rasa gelisah yang dirasakan Mom

Hati-hati dengan perasaan yang Mom rasakan. Jika bonding dengan si kecil sudah kuat, maka apa yang Mom rasakan akan lebih mudah dirasakan juga oleh bayi. Jika Mom tidak tenang, memiliki banyak pikiran hingga stres bayi bisa merasakannya. Termasuk melihat ekspresi wajah dan nada suara Mom yang kemudian dapat memicu stres pada bayi.

Mengingat bayi yang belum bisa berkomunikasi, mengetahui stres pada bayi memang akan terasa lebih sulit. Meski begitu, bukan berarti tidak ada petunjuk yang bisa Mom dan Dad perhatikan sebagai ‘sinyal’ stres pada bayi.

##7 Gejala Stres pada Bayi

#1. Bayi melakukan gerakan yang tak wajar

Pakar psikolog keluarga mengatakan, salah satu gejala stres pada bayi yang utama dan sering kali terlihat adalah pada saat bayi melakukan gerakan-gerakan tidak wajar. Gerakan tidak wajar ini di antaranya seperti menghentak-hentakkan kaki dan tangan dengan keras atau melengkungkan punggung sambil menangis.

Bila melihatnya, maka Mom perlu menggendongnya sambil menepuk-nepuk lembut punggung dan pantatnya untuk menenangkan kondisi psikologi anak.

#2. Lebih rewel

Tak hanya melakukan gerakan yang tak wajar, gejala stres pada bayi selanjutnya adalah pada saat ia menangis atau menjadi lebih rewel dari biasanya. Jika frekuensi si kecil menangis lebih sering dari biasanya, ini bisa jadi ini merupakan tanda si kecil mengalami stres.

#3.. Tidur gelisah

Tidur si kecil terlihat lebih gelisah dari biasanya? Jika ya, ini bisa jadi tanda yang paling mudah dikenali lainnya. Selain gelisah, bisa jadi ia tiba-tiba terbangun dan menangis padahal popoknya tidak basah dan kotor, dan belum waktunya minum susu.

#4. Berat badan turun

Hati-hati jika berat badan bayi kian menyusut. Tak hanya menandakan ada masalah dengan asupan nutrisinya, ini juga bisa menjadi gejala stres pada bayi.

#5. Tidak ceria lagi

Coba perhatikan bagaimana responnya saat diajak bermain. Bayi-bayi yang mengalami stres, ketika diajak bermain terlihat lebih “dingin” alias tidak seceria biasanya.

#6. Lebih pendiam

Begitu pula bila diajak berkomunikasi. Bayi terlihat lebih pendiam dan tidak memberikan tanggapan seperti hari-hari sebelumnya.

#7. Tidak mau lepas

Waspadai juga kalau bayi yang tidak mau ditinggal. Jika pada awalnya, saat Mom ‘menghilang; sebentar, si kecil bisa tetap anteng bermain, namun kini tidak lagi, hal ini perlu diwaspadai karena bisa jadi salah satu tanda bayi stres.

Baca juga: Baby Blues Syndrome, Perasaan Negatif yang Sering Dialami Ibu Baru