Gumoh atau kondisi berupa cairan dari lambung naik dan keluar melalui mulut. Dalam istilah kedokteran, gumoh disebut dengan refluks. Kondisi ini dianggap normal pada bayi sebab organ cerna seperti kerongongan dan lambungnya belum bekerja optimal.

Biasanya gumoh akan hilang dengan seiring bertambahnya usia bayi, rata-rata pada usia 1 tahun. Namun jika kondisi ini terlalu sering, atau berulang setiap jam, mungkin Mom harus lebih waspada ya.

Mengapa bayi sering gumoh dan apa yang harus diwaspadai ketika bayi gumoh? Berikut penjelasannya.

Penyebab umum bayi gumoh

Selain belum sempurnanya organ pencernaan bayi, gumoh juga dapat dipicu beberapa hal di bawah ini.

  • Peralihan masa MPASI bayi akan beradaptasi dengan tekstur makanan yang lebih padat. Pada masa ini mungkin bayi akan sering mengalami gumoh.

  • Bayi terlalu bersemangat minum ASI, padahal ukuran lambungnya masih terbatas. Mom perlu memerhatikan tanda atau memberi batas agar bayi tidak terlalu banyak minum ASI.

  • Cegukan, adalah kondisi kejang pada diafragma yang dapat disebabkan oleh iritasi atau stimulasi otot. Umum terjadi pada semua tahapan usia.

  • Bayi terus bergerak saat minum ASI atau makan. Akibatnya pencernaan menjadi lambat dan area lambung dan perut mengalami tekanan yang tinggi.

Hal yang harus diwaspadai dari bayi gumoh

Setelah mengetahui alasan mengapa bayi sering gumoh, Mom perlu mewaspadai kebiasaan muntah pada bayi yang berpotensi menimbulkan bahaya pada dirinya berikut ini:

  • Bayi tetap gumoh meski sudah menginjak usia 1 tahun lebih

  • Perut bayi terlihat membesar

  • Disertai demam lebih dari 38 derajat Celcius

  • Berat badan bayi tidak mengalami kenaikan signifikan

  • Bayi terlihat kesulitan dalam bernafas

  • Rewel, menangis dan tidak nyaman

  • Cairan yang keluar dari mulut bayi tergolong banyak

  • Frekuensi gumoh sering, misal berulang setiap bayi makan

  • Warna cairan gumoh yang keluar hijau, kuning atau merah (kemungkinan tercampur darah)

  • Bayi mengalami dehidrasi

Tanda-tanda gumoh seperti di atas dapat mengindikasikan bayi mengalami masalah dalam sistem pencernaannya. Bisa berupa infeksi atau gangguan bakteri dalam usus mereka. Segera temui dokter spesialis anak untuk mengetahui penyebab dan mendapat penanganan tepat.

Tanda gumoh normal

Selain cegukan, gumoh biasanya juga bisa didahului oleh batuk atau sendawa. Umumnya bayi mengeluarkan makanan berbentuk cair atau ASI saat gumoh. Beberapa hal berikut umumnya dikategorikan sebagai tanda gumoh yang normal pada bayi. Perhatikan ya Mom,

  • Bayi tetap nyaman dan tidak rewel

  • Bayi tetap mau makan dan menyusu

  • Bayi tidak alami kesulitan nafas

  • Berat badan bayi tergolong normal

Perbedaan utama gumoh dengan muntah adalah dari volume cairan yang dikeluarkan. Gumoh umumnya hanya sekitar 10 ml cairan keluar sementara muntah kondisinya lebih banyak cairan yang dikeluarkan dari mulut bayi.

Tip agar bayi tidak sering gumoh

  • Usahakan posisi kepala bayi tegak atau lebih tinggi dari perut mereka saat diberi makan atau sedang diberi ASI.

  • Jangan langsung meletakkan bayi di kasur setelah makan atau disusui. Beri jeda setidaknya 20 menit agar makanan dicerna sempurna oleh lambung.

  • Pemberian porsi makanan sebaiknya tidak terlampau banyak, namun lebih sering. Porsi makanan kecil akan memudahkan dan meringankan kerja organ cerna bayi.

  • Jika bayi menyusu dengan dot, perhatikan ukurannya tepat. Ukuran yang terlampau besar berarti susu yang keluar juga lebih banyak, sehingga meningkatkan risiko tersedak bayi.

  • Jika bayi mengantuk setelah disusui, Mom dapat menggendong dalam posisi badan dan kepala mereka tegak, sambil menepuk halus punggung bayi selama 15 menit.

Baca juga:Jangan Panik! Lakukan 4 Hal Ini Saat Bayi Sembelit