Banyak ibu baru, merasakan emosi yang tidak stabil. Kondisi emosional yang labil, kadang bahagia kadang sedih yang terjadi dengan begitu cepat sering dialami oleh ibu yang yang baru saja melahirkan. Hal ini disebut Baby Blues Syndrome.

Baby Blues Syndrome berbeda dengan depresi pasca melahirkan. Depresi memiliki gejala yang jauh lebih parah. Meski demikian, baby blues juga tidak bisa diabaikan. Rata-rata, sebanyak 70-80% ibu baru mengalami perasaan negatif atau mood swing setelah melahirkan.

Banyak ibu merasa bingung mengapa mereka merasa sedih padahal seharusnya merasa bahagia karena baru saja melahirkan anak yang didambakan selama ini. Padahal hal tersebut sangat normal.

Apalagi jika ibu baru menghadapi masalah seperti kesulitan menyusui karena ASI seret, pelekatan tak sempurna, keluarga yang tak suportif, bahkan nyinyiran orang akan proses persalinan dan cara mengasuh anak yang dianggap tidak sesuai kriteria ideal.

Berbicara terus terang tentang perasaan yang dialami, penerimaan dan dukungan dari keluarga terdekat seperti suami serta orangtua sangat penting dalam proses penyembuhan diri dari baby blues syndrome ini.

Baca juga: Musik yang nyaman untuk meredakan stres ibu rumah tangga

Penyebab Baby Blues Syndrome terjadi

Sampai saat ini, penyebab pasti dari Baby Blues Syndrome belum diketahui. Namun, diyakini bahwa baby blues terjadi karena perubahan hormon akibat kehamilan dan persalinan.

Perubahan hormon ini kemungkinan mengakibatkan reaksi kimiawi di dalam otak yang menghasilkan depresi seperti baby blues.

Selain hormon, perubahan pola hidup sehari-hari setelah kehadiran bayi, waktu tidur yang terganggu, rutinitas yang berubah, dan emosi yang meluap saat melahirkan juga turut andil dalam membuat seorang ibu merasakan berbagai hal yang membuatnya kewalahan hingga akhirnya mengalami baby blues.

Gejala baby blues biasanya muncul selama beberapa menit setiap hari, gejala-gejala tersebut akan menurun hingga hilang sama sekali sekitar 14 hari setelah persalinan

Gejala Baby Blues Syndrome yang perlu diketahui

Baby blues biasanya terjadi setelah 4-5 hari pasca melahirkan. Akan tetapi, gejalanya bisa muncul lebih awal jika ada faktor pemicu seperti proses persalinan yang sulit, proses menyusui yang susah dan lain sebagainya.

Adapun gejala baby blues syndrome yang perlu diwaspadai adalah:

  • Cengeng, menangis tiba-tiba tanpa alasan yang jelas

  • Tidak sabaran

  • Mudah tersinggung

  • Merasa gelisah dan cemas terlalu sering

  • Tidak tenang

  • Kelelahan

  • Insomnia, bahkan ketika bayinya sedang tidur

  • Kesedihan yang berlarut

  • Mood yang sering berubah tiba-tiba

  • Tidak bisa berkonsentrasi dengan baik.

Baca juga: Stres Masalah Keuangan saat Hamil, Ketahui Dampaknya

Tips merawat diri saat mengalami baby blues

Ada beberapa cara berbeda yang bisa dilakukan untuk mengatasi dan mengurangi gejala baby blues syndrome.

Bagi Anda yang sedang mengalami baby blues, berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejalanya:

  • Bicaralah dengan seseorang yang Anda percaya tentang perasaan yang dialami

  • Terapkan pola hidup sehat dan konsumsi makanan bergizi. Terlalu banyak konsumsi karbohidrat sederhana seperti kue, permen, susu, dan mie instan, bisa membuat mood swings lebih sulit dikendalikan.

  • Buatlah sebuah buku harian yang memuat semua perasaan dan pikiran yang Anda alami. Tulislah semuanya di buku tersebut, setelah menulis Anda akan merasa lebih baik.

  • Sesekali, pergilah keluar rumah untuk melihat suasana baru selain di rumah. Sehingga mood Anda bisa kembali bagus.

  • Jangan sungkan untuk minta bantuan suami, orangtua, kerabat atau teman. Mengurus bayi bukanlah hal mudah, apalagi bila ini anak pertama. Bantuan tersebut bisa meringankan beban pikiran Anda sehingga gejala baby bluesnya tidak akan terlalu parah.

  • Hindari ekspektasi yang terlalu tinggi. Seperti ASI yang melimpah, bayi yang tidur sepanjang malam, dan lain sebagainya. Beri waktu pada diri Anda sendiri untuk beradaptasi dengan tugas baru sebagai Mom, menyesuaikan dengan jadwal rutinitas yang baru dengan kehadiran si kecil.

Penting untuk diingat bahwa Anda tidak pernah sendirian. Ada banyak orang yang mengalami hal serupa, bahkan gejalanya bisa lebih dari 14 hari yang menandakan kondisi lebih serius seperti depresi pasca melahirkan.

Saat memeriksakan bayi, cobalah untuk terus terang pada dokter tentang gejala baby blues yang dialami. Agar bisa mendapat saran atau bahkan obat yang aman bagi Busui dan bisa mengurangi gejala tersebut.

Pada akhirnya, dukungan dari suami, keluarga dan teman-teman dekat sangat penting bagi ibu yang baru saja melahirkan. Bantuan berupa kata-kata yang menyemangati, tidak menghakimi, serta membantu si ibu mengurus rumah dan si bayi akan sangat membantu proses penyembuhan baby blues lebih cepat.