Apa itu radang panggul?

Penyakit radang panggul atau pelvic inflammatory disease (PID) adalah infeksi yang menyerang organ reproduksi wanita seperti uterus, ovarium, dan rahim.

Gejala radang panggul umumnya ditandai dengan nyeri pada perut bawah, nyeri saat berhubungan badan, keputihan parah, dan beberapa ciri-ciri lainnya.

Jika tak segera diatasi, penyakit ini berpotensi menimbulkan komplikasi, seperti kehamilan ektopik dan ketidaksuburan pada wanita yang berakibat pada infertilitas (kemandulan). Perempuan yang rentan mengidap penyakit radang panggul ialah perempuan yang telah aktif secara seksual, terutama usia 15-25 tahun.

Penyebab radang panggul yaitu bakteri infeksi menular seksual. Lalu bagaimana pengobatan penyakit ini? Apakah perempuan yang didiagnosa menderita PID masih bisa hamil? Simak ulasannya berikut.

Penyebab radang panggul

Penyebab penyakit radang panggul adalah bakteri-bakteri penyakit menular seksual. Lalu bakteri penyebab infeksi ini menyebar sampai ke tuba falopi, rahim, bahkan ovarium.

Jenis bakteri yang diketahui paling banyak menginfeksi radang panggul yaitu klamidia dan gonore.

Selain itu, perempuan dengan riwayat tertentu berisiko lebih tinggi mengidap penyakit radang panggul, seperti:

  • Sering bergonta-ganti pasangan seks

  • Berhubungan intim tanpa pengaman/kondom

  • Pernah melakukan aborsi

  • Memiliki riwayat/pernah mengidap infeksi menular seksual

  • Menggunakan alat kontrasepsi spiral

Gejala radang panggul

Penyakit radang panggul pada level awal umumnya tidak menunjukkan gejala tertentu, sehingga penderita biasanya tidak mengetahui dan baru disadari begitu penyakit ini menunjukkan gejala yang parah.

Mom perlu mewaspadai apabila ada ciri-ciri radang panggul yang dirasa muncul, seperti:

  • Nyeri pada perut bagian bawah

  • Nyeri/sakit saat buang air kecil

  • Muncul rasa sakit ketika berhubungan intim

  • Periode menstruasi jadi lebih panjang dari biasanya

  • Keputihan lebih banyak dengan warna kuning hingga hijau

  • Muncul rasa mual

  • Muntah

  • Demam

  • Sering merasa tidak fit, mudah lelah

Apakah penderita radang panggul bisa hamil?

Apabila infeksi radang panggul masih berada pada tahap awal dan segera mendapat penanganan, maka kemungkinan hamil pun masih besar. Yang dikhawatirkan ialah apabila infeksi radang panggul sudah ada pada tahap parah sehingga terjadilah infertilitas alias kemandulan.

Ini karena pada radang panggul kronis, bakteri telah menyebar sampai membuat tuba falopi meradang, lalu terbentuklah semacam jaringan parut di area tuba falopi.

Jaringan inilah yang menghambat jalannya sel telur dari ovarium ke uterus sehingga potensi hamil pun menurun.

Di samping itu, jaringan ini juga menjadi penyebab terjadinya hamil ektopik. Hamil ektopik adalah kondisi di mana kehamilan terjadi di luar rahim.

Baca Juga: Gejala Kehamilan Ektopik

Bagaimana dokter mendiagnosis radang panggul?

Pertama, dokter akan bertanya tentang riwayat aktivitas seksual, serta keluhan apa saja yang dialami pasien.

Kemudian dilakukan pemeriksaan fisik, tes utamanya yaitu diambil sampel cairan vagina untuk mengetahui jenis bakteri apa yang menginfeksi penderita. Selanjutnya pasien perlu melakukan tes penunjang, seperti tes darah, USG, tes urine, tes kehamilan.

Setelah diagnosis ditetapkan, dokter akan memberikan antibiotik untuk mengobati infeksi pada bakteri. Jika penderita juga merasakan keluhan berupa nyeri di perut bawah atau daerah panggul, dokter akan meresepkan obat pereda sakit.

Apabila diketahui penyebab radang panggul adalah karena penggunaan alat kontrasepsi spiral, maka dokter akan menyarankan agar alat kontrasepsi dicabut.

Cara mengobati radang panggul

Pengobatan radang panggul dilakukan untuk mengatasi dan mencegah penyebaran bakteri penyebab infeksi.

Selain itu, pengobatan juga bertujuan untuk mencegah munculnya komplikasi akibat penyakit radang panggul yang tidak segera tertangani, seperti masalah kesuburan pada wanita, hamil di luar kandungan (hamil ektopik), bahkan nyeri panggul kronis.

Baca Juga: Mengenal Hamil Ektopik yang Bisa Membahayakan Kesehatan Perempuan

Obat radang panggul diberikan dokter sesuai dengan kondisi pasien dan tingkat keparahan penyakit. Apabila diketahui infeksi bakteri sebagai penyebab penyakit radang panggul, dokter akan memberi antibiotik untuk dikonsumsi rutin selama 14 hari.

Sementara jika penyakit berada pada level parah, atau penderita sedang hamil, atau ditemukan abses (nanah), maka pasien harus dirawat di rumah sakit, pemberian cairan antibiotik akan dilakukan melalui infus.

Obat radang panggul yang dipakai untuk meredakan keluhan nyeri adalah ibuprofen atau paracetamol.

Pada penderita dengan abses, prosedur operasi disarankan dilakukan untuk membersihkan cairan nanah. Selain itu, selama masa pengobatan dokter juga akan menyarankan pasien untuk menghindari hubungan intim terlebih dahulu agar bakteri tidak ditularkan ke pasangan.

Penyakit radang panggul adalah penyakit yang tergolong infeksi menular seksual, sehingga pencegahannya ialah dengan melakukan aktivitas seks yang aman. Jangan berganti-ganti pasangan seks, gunakan kondom saat berhubungan, rutin membersihkan organ intim, dan rutin cek kesehatan.