Posisi bayi sungsang menjadi salah satu penyebab ibu hamil tidak bisa melahirkan normal. Namun, apakah Mom tahu jika terdapat beberapa faktor lain yang mampu menurunkan kesempatan Anda untuk melangsungkan persalinan normal? Berikut uraiannya.

Seperti yang sudah diketahui bersama, jenis persalinan secara umum dibedakan menjadi 2 yakni proses persalinan normal dan caesar.

Tak jarang ibu hamil memilih jalan operasi ketika hari kelahiran tiba karena khawatir akan risiko yang ditimbulkan dari proses melahirkan normall.

Tetapi, tak sedikit pula ibu-ibu mendambakan metode melahirkan normal bagi kehamilannya dengan alasan proses pemulihan yang lebih cepat. Sayangnya, tidak semua kelahiran dapat ditempuh melalui cara ini.

Mengapa begitu? Sebab ditemukan kondisi tertentu pada kandungan yang mengakibatkan kontradiksi persalinan normal atau tidak memungkinkan terjadinya persalinan normal. Apa saja itu? Yuk cek daftarnya di bawah, Mom.

10 Penyebab tidak bisa melahirkan normal

1. Hamil sungsang

Hamil sungsang merupakan salah satu penyebab utama dari tidak bisanya ibu melahirkan normal. Hamil sungsang adalah suatu kondisi dimana posisi kepala bayi berada di rahim bagian atas.

Ketika mendekati hari perkiraan lahir (HPL), kepala bayi harus terletak pada rahim bagian bawah atau mendekati jalan lahir. Sehingga nantinya, kepala menjadi bagian tubuh si kecil yang keluar pertama kali.

Dalam kasus hamil sungsang, bayi akan dikeluarkan melalui metode bedah caesar. Ini dikarenakan bayi sungsang, menurut sebuah penelitian, memiliki risiko 33% lebih tinggi mengalami cedera hingga kematian apabila dilahirkan menggunakan mekanisme persalinan normal.

2. Pengikatan leher rahim (Cervical Cerclage)

Pengikatan leher rahim atau cervical cerclage adalah prosedur penutupan serviks selama kehamilan dengan cara dijahit guna mencegah terjadinya kelahiran prematur.

Langkah ini biasanya diterapkan kepada bumil yang mengidap gangguan serviks seperti pemendekan serviks dini dan lemahnya otot serviks

Oleh sebab itu, Mom yang menjalani tindakan cervical cerclage sangat disarankan untuk memilih persalinan caesar demi menghindari kerusakan pada jahitan.

3. Ambeien

Memang tidak ada salahnya jika bumil ingin mencoba proses persalinan normal. Akan tetapi, khusus bagi pengidap penyakit ambeien, tekanan saat mengejan dapat memperburuk keadaan sehingga membuat Anda tidak nyaman.

Maka dari itu, dokter biasanya menganjurkan ibu hamil dengan masalah ambeien agar menempuh jalan operasi caesar.

4. Cephalopelvic Disproportion (CPD)

Cephalopelvic Disproportion (CPD) adalah kondisi dimana bayi tidak bisa bergerak maju keluar rahim karena beberapa faktor diantaranya ialah ukuran panggul ibu yang kecil dan kepala bayi terlalu besar.

Situasi seperti ini mengharuskan ibu untuk menjalani persalinan caesar. Namun jangan khawatir ya, Mom.

Sebab, tindakan bedah dalam kasus CPD sangatlah aman dan telah sesuai standar. Pernyataan tersebut dilontarkan oleh Boyd Cooper, seorang spesialis kebidanan dan kandungan dari Los Angeles.

5. Kehabisan tenaga pada ibu

Bumil yang tidak mengalami gangguan atau kelainan selama kehamilan biasanya berkesempatan lebih tinggi untuk melahirkan normal.

Tetapi, hal tersebut tak pula menutup kemungkinan apabila sewaktu-waktu dokter meminta Anda untuk melanjutkan proses persalinan dengan cara caesar.

Situasi serupa bisa saja terjadi ketika persalinan normal tak kunjung berhasil bahkan setelah waktu yang cukup lama.

Jika dilanjutkan, kondisi berikut dapat menyebabkan kelelahan serta dehidrasi pada ibu karena tenaga yang terus terkuras. Sehingga dokter akan merekomendasikan pasien untuk menjalani metode lainnya yakni melahirkan caesar.

6. Penderita asma

Persalinan normal membutuhkan tenaga yang cukup banyak dan juga kelancaran dalam bernafas, terutama saat mengejan.

Oleh sebab itu, penderita asma tidak disarankan untuk memilih metode melahirkan normal karena dikhawatirkan asma akan kambuh secara tidak terduga di tengah proses melahirkan.

7. Kelahiran bayi kembar

Hamil kembar artinya terdapat lebih dari satu bayi di dalam rahim. Kasus seperti ini dianggap sangat beresiko apabila menjalani proses melahirkan normal karena mampu menimbulkan komplikasi.

Nah, apabila sekarang Mom tengah mengandung bayi kembar, mulailah mengkonsultasikan metode persalinan dengan dokter kandungan. Pilih jenis persalinan yang memang aman untuk Anda dan si kecil.

8. Abruptio plasenta

Abruptio plasenta adalah komplikasi kehamilan berupa lepasnya plasenta dari dinding rahim sebelum persalinan.

Plasenta merupakan sumber nutrisi dan oksigen bagi si kecil di dalam perut. Dalam kata lain, bayi tidak bisa mencukupi kebutuhan nutrisi dan oksigen ketika terjadi abruptio plasenta.

Keadaan darurat ini memaksa dokter untuk melakukan tindakan operasi caesar demi menyelamatkan nyawa sang cang bayi.

9. Memiliki riwayat persalinan caesar

Rupanya, seseorang dengan riwayat pernah melakukan persalinan caesar memiliki kesempatan sangat kecil untuk mencoba melahirkan secara normal.

Mengapa? Karena mekanisme persalinan normal dapat merobek otot uterus (ruptur uteri) yang membahayakan bekas luka operasi caesar.

Baca juga: Melahirkan Normal Setelah Caesar Masih Bisa Dilakukan, Simak Tipsnya Berikut Ini

10. Mata minus dan retina lemah

Pernahkah Anda mendengar pernyataan bahwa ibu hamil dengan mata minus tidak dapat menjalani proses melahirkan normal?

Yup, ternyata hal tersebut benar adanya. Bumil yang memiliki minus mata lebih dari 6 dioptri tidak diperbolehkan untuk melangsungkan metode persalinan normal.

Selain minus, penderita masalah mata berupa retina lemah juga dilarang oleh dokter melakukan proses persalinan secara normal.

Ini karena pengejanan yang kuat selama melahirkan mampu merusak retina yang lemah. Sehingga retina pun tidak bisa berfungsi sebagaimana normalnya.

Kesimpulan

Di atas merupakan 10 hal penyebab ibu hamil tidak bisa melangsungkan prose melahirkan normal. Jika Mom tengah mengalami salah satu kondisinya, maka segera temui dokter kandungan untuk berkonsultasi seputar permasalahan yang dimaksud.

Perlu dicatat bahwa tidak ada yang lebih baik diantara melahirkan secara caesar ataupun melahirkan normal. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Metode tersebut juga bukan menjadi patokan seberapa hebat Anda menjadi seorang ibu. Oleh karena itu, tetap semangat ya, Mom!

Baca juga: Rasa Sakit Melahirkan Normal Seperti Apa dan Faktor Penyebabnya