Ovulasi adalah proses yang membuat sel telur matang dan dikeluarkan dari ovarium. Jadi, sel telur tersebut sudah bisa untuk dibuahi. Umumnya, fase ini sering orang-orang gunakan untuk merencanakan kehamilan. Oleh sebab itu, Mom harus mengetahui terkait apa itu ovulasi. Mari simak selengkapnya di sini!

Kalkulator Masa Subur

Apa itu Ovulasi?

Seperti penjelasan singkat di atas, ovulasi merupakan proses ketika ovarium melepaskan sel telur matang, kemudian sel telur tersebut masuk ke tuba falopi. Pada fase ini, sel telur siap melakukan proses pembuahan. Setiap bulannya, sel telur matang akan ada dalam ovarium wanita.

Ketika sel telur matang masuk ke tuba falopi, maka sel telur akan menunggu sperma. Jika pembuahan tidak terjadi, sel telur dan lapisan dinding rahim akan menjadi darah yang Mom kenal sebagai menstruasi.

Kapan Waktu Ovulasi Terjadi?

Karena ovulasi adalah fase yang akan terjadi sebelum menstruasi, maka keduanya akan selalu terikat. Biasanya, siklus menstruasi wanita normal akan berlangsung selama 21 hingga 35 hari. Sehingga, rata-rata wanita akan memiliki siklus menstruasi selama 28 hari.

Perhitungan siklus menstruasi mulai dari hari pertama haid bulan sampai hari pertama haid bulan selanjutnya. Karena setiap wanita akan memiliki siklus menstruasi yang berbeda-beda, maka waktu terjadinya ovulasi pun berbeda. Nah, berikut ini penjelasannya:

  • Jika Mom mengalami menstruasi selama 28 hari, maka ovulasinya akan terjadi pada hari ke 14. Masa paling subur adalah hari ke 12, 13, dan 14.
  • Jika siklus menstruasinya selama 35 hari, biasanya ovulasi akan terjadi pada hari ke 21. Hari paling subur adalah hari ke 19, 20, 21.
  • Jika siklus haid Anda selama 21 hari, maka ovulasinya adalah hari ke 7 dan hari suburnya adalah hari ke 5, 6, dan 7.

Umumnya, fase ini akan terjadi selama 24 jam. Setelah itu, sel telur yang sudah terlepas akan menjadi rusak atau hilang. Ini terjadi karena sel tersebut akan terserap oleh jaringan di sekitarnya.

Walaupun hanya berlangsung satu hari, namun masa subur bisa terjadi selama beberapa hari. Ini karena sperma dapat bertahan lima hari dalam rahim.

Oleh sebab itu, ketika berhubungan seks sebelum ovulasi, sperma akan tertinggal di rahim dan mampu membuahi sel telur yang akan terlepas. Akan tetapi, fase ini sebenarnya terlalu kompleks untuk bisa menentukan tanggal pastinya.

Jika Anda ingin meningkatkan kesempatan untuk hamil, sebaiknya lakukan hubungan seks setiap 3 atau 4 hari sekali. Ini bisa Anda lakukan saat memperkirakan kapan waktu ovulasi terjadi.

Baca Juga: 3 Cara Cepat Hamil untuk Pasangan yang Baru Menikah, Yuk Coba!

Tanda-Tanda Terjadinya Ovulasi

Meskipun setiap wanita akan memiliki siklus yang berbeda-beda, namun Anda bisa memperkirakan kapan waktu fase ini terjadi. Caranya dengan mengenali beberapa tanda-tandanya berikut ini:

1. Keputihan

Keputihan adalah sebuah lendir dari leher rahim yang dapat Anda gunakan sebagai tanda, apakah Mom sedang dalam masa subur atau tidak. Setelah menstruasi selesai, biasanya lendir leher rahim akan perlahan meningkat dan tekstur berubah.

Ketika menuju ovulasi, lendir tersebut akan menjadi lebih cair. Sehingga, sperma bisa lebih mudah untuk masuk ke tuba falopi untuk bertemu sel telur. Masa paling subur adalah saat lendir keputihan berubah warna menjadi jernih, contohnya seperti putih telur.

2. Mengalami Kesakitan Pada Perut

Ketika bagian perut mengalami kram dan rasa sakit, istilah ini disebut sebagai mittelschmerz. Tidak sedikit wanita yang mengaku bahwa mereka merasakan sakit pada ovariumnya. Seperti pada bagian bawah perut yang cenderung terjadi saat siklus ovulasi. Selain perut, rasa sakit juga bisa terjadi pada punggung.

Ovulasi adalah fase yang tidak mudah, sehingga Anda harus memiliki cara lebih praktis untuk menentukannya. Oleh sebab itu, jika Anda merasa kesulitan, sebaiknya beli alat tes masa subur yang ada di apotik.

3. Suhu Tubuh Berubah

Faktanya, ovulasi bisa membuat suhu tubuh meningkat, terutama suhu basal tubuh. Di mana suhu ini adalah suhu tubuh yang beristirahat. Anda dapat mengukur suhu basal tubuh menggunakan termometer.

Ketika mengetahui perubahan suhu basal tubuh, Mom bisa memprediksi kapan waktu yang tepat ovulasi terjadi. Sehingga bagi Anda yang ingin meningkatkan kesempatan hamil, maka hubungan seks bersama pasangan akan lebih mudah ditentukan.

Perubahan suhu tubuh akan terjadi sesuai dengan tingkat aktivitas yang dilakukan setiap harinya. Misalnya seperti konsumsi makanan, perubahan hormon, dan kebiasaan tidur.

Selain itu, akibat dari ovulasi suhu tubuh akan meningkat sebanyak setengah derajat celcius. Menurut web Pregnancy Birth Baby, waktu paling subur kemungkinannya adalah selama 2 hingga 3 hari sebelum tubuh mengalami kenaikan suhu.

4. Payudara Menjadi Lunak

Tanda terakhir dari ovulasi adalah tekstur payudara yang menjadi lebih lembut dan lunak dari biasanya. Ini terjadi karena hormon naik turun tubuh selama menstruasi terjadi.

5. Meningkatnya Gairah Seksual

Ketika memasuki siklus ini, biasanya gairah seksual wanita akan cenderung meningkat. Ada juga studi yang mengungkapkan bahwa fase ini adalah hari terbaik daripada hari-hari biasanya.

Namun, peningkatan gairah seksual tidak terjadi pada semua wanita. Karena ada faktor lain yang dapat mempengaruhinya, salah satunya adalah stres. Di mana stres dapat mencegah meningkatkan libido, meski ovulasi akan terjadi.

Ketika gairah seksual tinggi, maka mood berhubungan seks akan menjadi bagus. Selain itu, pada fase ini wanita juga akan terlihat lebih menarik. Secara alami, tubuh wanita akan mengeluarkan wangi khusus.

Sudah Paham Tentang Apa itu Ovulasi?

Secara singkat, ovulasi adalah fase yang akan membuat wanita subur dan siap sperma buahi. Oleh sebab itu, bagi Mom yang ingin memiliki buah hati, Anda bisa melakukan hubungan intim pada saat fase ini terjadi. Sehingga, gairah seksual akan lebih tinggi dari hari biasanya. Semoga membantu!