Mom, kasus Covid-19 di Indonesia yang terus meningkat menyebabkan tenaga medis kewalahan dan rumah sakit tak mampu lagi menampung pasien. Apabila ada anggota keluarga terkonfirmasi positif Covid, isoman adalah salah satu solusi yang dianjurkan WHO dan pemerintah dalam menekan penyebaran virusnya.

Apa itu isoman? Isoman artinya isolasi mandiri pasien Covid-19 yang tidak memiliki gejala (OTG) atau pasien dengan gejala ringan. Maka dari itu, penting bagi Mom untuk mengetahui bagaimana panduan melakukan isoman di rumah.

Jika sewaktu-waktu Anda membutuhkannya, Ruangmom telah merangkum syarat, tata cara, serta hal yang tidak boleh dilakukan selama isolasi mandiri. Simak penjelasannya di bawah yuk, Mom!

Apa itu isoman?

Isoman adalah singkatan dari isolasi mandiri. Isoman artinya tindakan mandiri seseorang yang terpapar virus corona namun tidak memiliki gejala (OTG) atau memiliki gejala ringan. Isoman dilakukan sekurang-kurangnya 10 hari atau ketika tes PCR sudah menunjukkan hasil negatif.

Namun isoman bukan berarti hanya menjauhkan diri dari orang sekitar saja ya, Mom. Orang yang telah terkonfirmasi positif Covid-19 juga harus mendapat perawatan dan berkonsultasi dengan dokter dari jarak jauh (via daring). Biasanya dokter akan memberikan resep obat-obatan tertentu sesuai dengan kondisi kesehatan pasien.

Syarat pasien Covid-19 boleh isoman

Isoman adalah salah satu upaya mencegah penularan virus corona. Jika anggota keluarga memiliki gejala ringan Covid-19 atau baru saja kontak langsung dengan pasien yang positif, ada baiknya segera melakukan isolasi mandiri. Syarat yang harus diperhatikan ketika isoman adalah sebagai berikut, Mom.

  1. Positif Covid-19 tanpa gejala (OTG) atau yang memiliki gejala ringan
  2. Orang dalam pemantauan (ODP) yang baru saja memiliki kontak erat dengan pasien terkonfirmasi Covid-19
  3. Mendapat rekomendasi dari gugus tugas penanganan Covid-19 RT/RW setempat
  4. Mendapat persetujuan dari warga setempat
  5. Ruangan isoman terpisah dengan penghuni atau keluarga lain
  6. Tersedia kamar mandi sendiri
  7. Tidak serumah dengan kelompok yang rentan terpapar Covid-19 (lansia, bayi, orang dengan imun rendah)
  8. Pemukiman penduduk tidak padat dan jarak antara satu rumah dengan rumah lain minimal 2 meter
  9. Ruangan memiliki sirkulasi udara yang baik
  10. Ketersediaan air bersih mencukupi
  11. Ada akses kendaraan roda empat
  12. Bangunan isoman aman dari bahaya seperti tanah longsor dan banjir
  13. Ada kerjasama dengan satuan gugus tugas setempat

Baca juga:  Cara Daftar Vaksin Covid-19 untuk Anak Usia 12-17 Tahun

Tata cara isoman yang benar menurut Satgas Covid-19

Setelah persyaratan sebagai pasien yang boleh melakukan isoman terpenuhi, tata cara yang benar dalam melakukan isoman adalah seperti di bawah ini, Mom.

  1. Harus tetap tinggal di rumah tanpa interaksi dengan masyarakat luar
  2. Kamar harus terpisah dengan anggota keluarga yang lain
  3. Menjaga sirkulasi udara dalam ruangan
  4. Tetap menggunakan masker selama isoman
  5. Berjemur setiap pagi di bawah sinar matahari
  6. Memisahkan peralatan makan, minum, mandi, serta peralatan lainnya dengan anggota keluarga lain
  7. Benda-benda yang sering disentuh dibersihkan dengan cairan disinfektan
  8. Selalu menjaga jarak dengan anggota keluarga lain minimal 1 meter
  9. Rutin mengukur suhu tubuh dan mengamati apakah ada gejala lain yang dialami
  10. Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
  11. Menjaga asupan makanan bergizi dan seimbang serta menghindari makanan pedas dan berminyak
  12. Menghindari stres berlebih dengan tetap berpikir positif
  13. Jika kondisi memburuk, segera hubungi fasilitas pelayanan kesehatan

Baca juga: Vaksin Corona Ditemukan, Ini Jenis Vaksin Covid untuk Ibu Hamil & Menyusui yang Aman

Panduan isoman untuk ibu hamil

Seperti yang diketahui bahwa Covid-19 bisa menjangkit siapa saja, termasuk ibu hamil. Terinfeksi Covid-19 ketika hamil tentu membuat Mom merasa khawatir, bukan? Jika demikian, Anda dapat melakukan isoman di rumah seperti di bawah ini, ya.

1. Tidur cukup setiap hari

Tidur cukup sekitar 8 jam per hari dengan kualitas tidur yang baik akan mempercepat penyembuhan penyakit, termasuk Covid-19. Tidak hanya tidur malam, Mom juga diperbolehkan tidur saat siang hari atau ketika merasa lelah, lho. Pastikan Anda memiliki jam tidur yang cukup ya, Mom.

2. Konsumsi makanan sehat

Sama halnya dengan pasien Covid-19 lain, ibu hamil juga harus selalu mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seperti buah serta sayur. Lebih mudahnya, konsumsilah makanan yang mengandung empat sehat lima sempurna, Mom. Sebisa mungkin hindari makanan fast food, ya.

3. Konsumsi vitamin

Memasuki usia kehamilan tertentu, dokter biasanya telah meresepkan vitamin untuk ibu hamil. Namun jika merasa belum cukup, Mom bisa meminta rekomendasi vitamin lain dari dokter sebagai suplemen tambahan.

4. Minum air minimal 2,5 liter per hari

Jika umumnya minum air disarankan 2 liter per hari, untuk ibu hamil jumlah yang disarankan juga meningkat. Hal ini bertujuan agar Mom tidak kehilangan cairan dan dehidrasi. Untuk menghindari kembung, minumlah air sedikit demi sedikit setiap jam.

5. Yoga kehamilan

Olahraga merupakan hal yang sangat diperlukan untuk pasien terkonfirmasi Covid-19. Lakukanlah yoga kehamilan di kamar untuk membantu pernafasan. Yoga kehamilan nantinya akan memudahkan Anda ketika proses persalinan. Yoga ini tentunya aman untuk ibu hamil, ya.

Baca juga: Anak-Anak Tak Mudah Terinfeksi Virus Corona, Benarkah?

Tata cara keluarga pasien isoman

Tidak hanya pasien Covid-19, namun keluarga yang tinggal serumah dengan pasien Covid-19 juga harus melakukan tindakan pencegahan agar tidak tertular, Mom. Tindakan pencegahan keluarga pasien Covid-19 yang sedang isoman adalah sebagai berikut.

  1. Membatasi interaksi dengan keluarga yang positif Covid-19
  2. Tetap mengawasi perkembangan gejala pasien dan melaporkannya ke dokter
  3. Interaksi dengan pasien memakai masker medis
  4. Menggunakan sarung tangan ketika harus melakukan kontak dengan pasien
  5. Rutin mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kontak dengan pasien, lalu keringkan menggunakan tisu
  6. Selalu memberi dukungan kepada anggota keluarga yang terpapar Covid-19

Hal yang tidak boleh dilakukan ketika isoman

Selain syarat dan cara isoman, Mom juga harus memperhatikan hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan ketika isoman, ya. Hal yang tidak boleh dilakukan ketika isoman adalah:

  1. Tidak boleh mengonsumsi minuman beralkohol
  2. Tidak boleh mengizinkan tamu datang ke ruangan isoman kecuali orang yang akan memberikan perawatan
  3. Tidak boleh melakukan olahraga di tempat umum, olahraga cukup dilakukan dalam ruangan saja
  4. Tidak diperkenankan membeli makanan atau obat ke luar rumah, tapi Anda dapat memesannya secara online untuk diletakkan di depan rumah atau ruangan
  5. Tidak boleh bepergian menggunakan transportasi umum

Kapan isoman boleh selesai?

Mom pasti bertanya-tanya kapan waktu yang tepat isoman boleh selesai? Waktu yang tepat untuk menyelesaikan isoman adalah berikut ini.

  • Untuk pasien tanpa gejala, isoman dapat selesai minimal 10 hari setelah tes PCR pertama dengan hasil yang dinyatakan positif Covid-19
  • Untuk pasien gejala ringan, waktu yang tepat untuk menyelesaikan isoman adalah minimal 10 hari sejak munculnya gejala dan ditambah 3 hari bebas gejala terhitung sejak munculnya gejala pertama
  • Orang yang kontak erat dengan pasien terkonfirmasi Covid-19 waktu untuk melakukan isoman adalah 14 hari

Itulah arti isoman dan beberapa cara yang harus Mom perhatikan ketika melakukan isolasi mandiri. Saat ini yang terpenting adalah menjaga kesehatan pribadi masing-masing dan tetap mengikuti aturan pemerintah demi menekan penularan virus Covid-19. Stay safe, Mom!