Nifas adalah masa pemulihan yang dialami oleh ibu setelah melahirkan. Masa nifas ini biasanya berlangsung selama 21 hingga 40 hari (dalam medis). Meskipun begitu, setiap ibu dapat mengalami pengalaman yang berbeda-beda dan yang paling sering dialami oleh sebagian ibu adalah masa nifas yang lebih dari 60 hari.

Lantas, apakah ini hal yang normal atau justru mengindikasikan masalah kesehatan tertentu? Mari simak!

Kalkulator nama bayi

Nifas Setelah Melahirkan dari Segi Medis

Jika nifas lebih dari 60 hari, bisa jadi karena pengaruh dari berbagai faktor, seperti gangguan hormon, kelelahan, atau efek samping alat kontrasepsi. Dan hal tersebut masih tergolong wajar dan bisa terjadi pada sebagian wanita pasca melahirkan, asalkan tidak menunjukkan gejala komplikasi seperti infeksi.

Pada masa nifas, tubuh wanita mengalami perubahan hormon dan fisik yang signifikan, karena proses penyembuhan luka dan pemulihan dari persalinan. Secara medis, nifas dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:

  • Tahap I: Tahap ini dimulai dari saat bayi lahir hingga 24 jam pertama setelah persalinan. Pada tahap ini, uterus masih berkontraksi dan mengeluarkan darah dan sisa-sisa plasenta yang masih tertinggal di dalam rahim.
  • Tahap II: Tahap ini berlangsung dari 24 jam hingga hari ke-10 setelah persalinan. Pada tahap ini, darah yang keluar berkurang dan berubah menjadi kecoklatan atau kekuningan. Selain itu, jaringan yang rusak selama persalinan mulai membaik dan proses penyembuhan luka berlangsung.
  • Tahap III: Tahap ini berlangsung dari hari ke-10 hingga 6 minggu setelah persalinan. Pada tahap ini, rahim mulai kembali ke ukuran normal dan keluarnya darah semakin sedikit. Selain itu, wanita juga dapat mengalami perubahan fisik dan emosional, seperti kelelahan, perubahan mood, dan gangguan tidur.

Perubahan Tubuh Selama Nifas

Seperti yang telah disebutkan, bahwa selama masa nifas, tubuh ibu mengalami perubahan secara fisiologis dan hormon. Beberapa perubahan yang dapat terjadi selama masa nifas, antara lain:

  • Kontraksi uterus: Setelah melahirkan, rahim akan berkontraksi secara teratur untuk membantu mengembalikan rahim ke ukuran semula dan mencegah perdarahan berlebihan.
  • Perdarahan vagina selama beberapa hari setelah melahirkan, yang disebut sebagai lochia. Lochia terdiri dari darah, lendir, dan jaringan plasenta yang telah terlepas dari dinding rahim.
  • Penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron secara drastis setelah melahirkan. Hal ini dapat menyebabkan perubahan suasana hati, keringat berlebih, dan rasa lelah.
  • Produksi ASI: Setelah melahirkan, tubuh ibu mulai memproduksi ASI yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Apakah Nifas Lebih Dari 60 Hari Itu Normal?

Sebagian besar ibu yang mengalami hal ini umumnya akan merasa khawatir lantaran masa nifasnya belum juga berakhir meskipun sudah melebihi 60 hari. Untuk mengetahui lebih jelasnya, mari bahas lebih lanjut dari segi medis dan agama.

1. Nifas Lebih dari 60 Hari Menurut Medis

Menurut ilmu kesehatan, darah yang masih keluar lebih dari 60 hari setelah melahirkan, bisa jadi mengindikasikan adanya gangguan atau komplikasi kesehatan yang lain. Untuk itu, Mom perlu berhati-hati. Sebab, dalam medis hal ini disebut sebagai abnormal atau disfungsi nifas. Disfungsi nifas dapat terjadi karena berbagai alasan, termasuk:

  • Retensi sisa plasenta: Jika ada sisa jaringan plasenta yang tertinggal di rahim setelah kelahiran, ini dapat menyebabkan perdarahan yang berkepanjangan dan memperpanjang periode nifas.
  • Infeksi rahim: Infeksi rahim setelah kelahiran dapat menyebabkan peradangan dan memperpanjang periode nifas.
  • Kelainan struktural rahim: Kelainan seperti mioma atau adanya dinding rahim yang tidak normal dapat menyebabkan perdarahan yang berkepanjangan selama nifas.
  • Gangguan hormon: Ketidakseimbangan hormon setelah kelahiran, terutama kadar prolaktin yang rendah, dapat menyebabkan nifas yang abnormal.

2. Nifas Lebih dari 60 Hari Menurut Islam

Dalam agama Islam, ada beberapa perbedaan pendapat ulama mengenai masa nifas. Misalnya dalam Mazhab Hanafi dan Hambali, masa nifas maksimal adalah 40 hari. Jika lebih dari 40 hari, maka ini disebut darah penyakit atau istihadhah. Sedangkan dalam Mazhab Syafii dan Maliki, batas maksimal keluarnya darah nifas adalah 60 hari.

Dan seperti halnya darah istihadhah dalam siklus haid, maka Mom harus segera melakukan mandi besar (junub), kemudian wajib melakukan ibadah fardhu.

Baca juga: Doa & Niat Mandi Nifas Setelah Melahirkan, Ini Tata Caranya!

Perawatan Selama Nifas

Untuk mempercepat pemulihan Mom pasca melahirkan, penting bagi Mom untuk tahu apa saja perawatan yang harus dilakukan selama masa nifas. Dengan begitu, Mom juga dapat mencegah risiko terjadinya komplikasi pasca melahirkan. Nah, berikut adalah beberapa perawatan yang bisa Mom lakukan selama masa nifas:

  • Istirahat yang cukup.
  • Makan makanan sehat, terutama yang kaya akan kandungan protein seperti susu, daging, dan telur. Buah-buahan seperti jeruk dan kurma juga sangat bagus untuk mengembalikan tenaga Mom yang hilang pasca melahirkan.
  • Minum air yang cukup untuk mencegah sembelit dan infeksi saluran kemih.
  • Jangan beraktivitas berat untuk meminimalkan risiko cedera dan memastikan pemulihan yang optimal!
  • Jaga kebersihan diri dengan sering mencuci tangan dan membersihkan area genital dengan benar. Ini dapat membantu mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan luka pasca melahirkan.
  • Konsultasi dengan dokter untuk memastikan bahwa kondisi Mom selama masa nifas normal dan sehat.

Nifas Lebih dari 60 Hari Itu Wajar, Tapi Harus Tetap Waspada!

Itulah penjelasan mengenai masa nifas lebih dari 60 hari yang penting untuk Mom ketahui. Jadi, jika Anda mengalami nifas yang abnormal, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter atau bidan untuk menentukan penyebab nifas yang abnormal dan memberikan perawatan yang tepat.