Mual atau morning sickness biasanya menjadi tanda Mom sedang mengandung. Namun tidak jarang, kondisi mual-mual ini berlanjut terus bahkan hingga masuk pada trimester kedua kehamilan.

Apakah mual saat hamil 6 bulan adalah hal yang normal dalam kehamilan? Jika tidak sampai membuat muntah darah dan gejala buruk lainnya, maka mual saat hamil 6 bulan adalah hal yang wajar.

Mengapa demikian? Nah, kita simak penyebab mual saat hamil 6 bulan berikut ini:

Penyebab mual saat hamil 6 bulan

Mual pada kehamilan 6 bulan umumnya disebabkan oleh kondisi perubahan hormonal yang menyebabkan otot-otot di perut dalam kondisi rileks. Hal ini mengakibatkan pencernaan menjadi lambat dan membuat perut terasa penuh, kembung dan Mom bisa juga merasakan mual.

Mual pada usia kehamilan ini juga bisa disebabkan oleh semakin besarnya janin di dalam kandungan hingga mendesak posisi usus. Akibatnya usus bergerak perlahan dan dapat mengakibatkan rasa mual.

Riwayat sakit pada saluran pencernaan seperti maag sebelum kehamilan dapat memicu Mom menderita mual saat hamil 6 bulan.

Stres faktor lain yang dapat memengaruhi psikis selama kehamilan. Hal ini terbukti dapat memicu perasaan mual dan mulas serta muntah loh Mom. Selain itu, kondisi perut sering kosong dapat memicu produksi gas berlebih dan membuat rasa mual.

Mom yang sering terpapar asap rokok juga dapat meningkatkan risiko mual. Hal ini karena nikotin memengaruhi produksi asam lambung dan sering berujung pada perasaan mual.

Untuk mengatasi rasa mual, Mom disarankan banyak mengkonsumsi minuman hangat, makan banyak makanan berserat dan berolahraga ringan. Hindari hal-hal pemicu mual, dan kurangi konsumsi makanan berlemak atau berminyak.

Faktor eksternal hamil 6 bulan masih mual

Pada trimester kedua, rasa mual juga dapat dipicu oleh faktor eksternal seperti di bawah ini.

  • Kilatan cahaya atau lampu yang terlalu terang.

  • Aktivitas fisik yang terlampau berat.

  • Suara bising.

  • Berada di tengah keramaian.

  • Aroma-aroma berbau tajam.

Nah, jika hal itu yang dialami oleh Mom, sebaiknya sebisa mungkin dihindari. Pada usia kehamilan 6 bulan ini sebaiknya Mom lebih banyak beraktivitas yang ringan, memperbanyak asupan nutrisi untuk mempersiapkan kondisi tubuh pada saat melahirkan.

Mengurangi mual saat hamil 6 bulan

Untuk membuat rasa mual tidak terlalu hebat dan mengganggu, Mom dapat melakukan beberapa tip seperti ini:

  • Mengatur posisi tidur Mom. Usahakan tidur dengan posisi kepala lebih tinggi dari perut. Penggunaan bantal khusus kehamilan disarankan.

  • Membiasakan posisi duduk yang baik. Posisi duduk yang salah seperti membungkuk dapat memicu kenaikan asam lambung dan berakibat mual.

  • Makan dalam porsi lebih kecil namun sering, agar sistem pencernaan bekerja optimal. Berikan jeda waktu 3 jam setelah makan, sebelum pergi tidur.

  • Mengatur pola makan dengan menjauhkan camilan cepat saji. Sebaiknya konsumsi buah-buahan atau kacang-kacangan.

Mual yang diwaspadai saat hamil 6 bulan

Namun, ada kondisi mual pada trimester kedua yang patut diwaspadai ya Mom. Kondisi ini lazim disebut dengan hiperemesis gravidarum atau mual dan muntah berat.

Mom yang dikategorikan menderita hiperemesis gravidarum jika mengalami mual dan muntah hingga lebih dari 14 minggu dan kondisi itu berlangsung hampir sepanjang hari.

Mom dengan kondisi ini biasanya harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit. Selain risiko malnutrisi dan dehidrasi, hiperemesis gravidarum meningkatkan juga risiko keracunan bayi di dalam kandungan hingga 1,4 kali.

Hal ini akan menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah. Kondisi hiperemesis gravidarum dikaitkan dengan kelainan pada pembentukan plasenta yang abnormal, sehingga memicu tingginya kadar hormon kehamilan hCG.

Meski terbilang kasus yang jarang terjadi, dalam penelitian sekitar 1,5 – 2% Mom yang mengalami hiperemesis gravidarum, namun kondisi ini harus tetap diwaspadai ya, Mom.

Karena menurut Marie Bolin, peneliti dari Swedia, hiperemesis gravidarum di trimester kedua kehamilan harus mendapat perhatian serius dari dokter.

Baca juga: Hamil Tapi Tidak Mual dan Muntah