Sebetulnya, persalinan bayi kembar tidaklah berbeda dari persalinan bayi tunggal pada umumnya. Hanya saja, perlu Mom ketahui bahwa bayi kembar cenderung lahir lebih cepat daripada kelahiran bayi pada umumnya, yakni saat usia kehamilan belum mencapai 39 minggu. Bahkan pada beberapa kasus, ada pula bayi kembar yang sudah lahir saat usia kehamilan Mom belum mencapai 37 minggu.

Semakin banyak jumlah bayi kembar yang ada dalam kandungan, biasanya risiko untuk lahir prematur akan semakin besar. Itulah kenapa penting bagi Mom untuk melakukan persiapan khusus terkait persalinan bayi kembar. Ini dia beberapa tips yang bisa Mom terapkan!

Sering berdiskusi dengan dokter kandungan

Jika dibandingkan dengan kehamilan bayi tunggal, kehamilan bayi kembar memang cenderung lebih riskan. Karenanya, Mom dianjurkan untuk rutin berkonsultasi dengan dokter demi memantau perkembangan janin kembar dalam kandungan. Pada sesi konsultas ini, jangan lupa untuk mendiskusikan metode persalinan bayi kembar apa yang akan Mom lakukan, apakah normal atau caesar.

Pada kehamilan bayi kembar, caesar menjadi metode persalinan yang biasanya lebih disarankan. Namun, tidak ada salahnya mendiskusikan dengan dokter terkait kemungkinan untuk melahirkan secara normal. Dokter pasti akan mempertimbangkannya selama kondisi Mom dan janin tidak mengalami komplikasi atau gangguan apa pun.

Pahami gejala komplikasi kehamilan

Karena cenderung lebih riskan, kehamilan bayi kembar pun jadi lebih rentan terhadap komplikasi. Salah satu komplikasi kehamilan yang cukup sering terjadi adalah preeklampsia, yang umumnya ditandai dengan tekanan darah tinggi. Kondisi ini bisa menyumbat aliran darah menuju plasenta, sehingga bayi dalam kandungan bisa berisiko kekurangan oksigen dan nutrisi.

Selain itu, ada pula komplikasi diabetes gestasional yang menyebabkan kadar gula darah Mom meningkat. Beberapa gejala yang sering muncul adalah Mom akan merasa sangat lapar, haus, dan lelah. Nah, dengan mengetahui berbagai gejala komplikasi, Mom bisa segera melakukan tindakan tepat untuk menanganinya.

Mengikuti kelas antenatal

Kelas antenatal adalah kelas yang bertujuan membantu Mom untuk mempersiapkan diri menghadapi persalinan. Ada kelas antenatal yang bisa Mom ikuti sendiri, ada juga yang memungkinkan Mom untuk mengajak pasangan. Ada banyak hal yang bisa Mom dapatkan dari kelas antenatal, mulai dari teknik pernapasan selama persalinan hingga kelas yoga untuk memperkuat otot-otot tubuh menjelang persalinan.

Mengikuti kelas antenatal bisa membantu Mom agar lebih siap dan kuat untuk menjalani persalinan bayi kembar nanti. Mom juga bisa bertemu dengan sesama ibu hamil lain untuk saling bertukar cerita dan informasi.

Mempersiapkan perlengkapan lebih awal

Seperti yang disebutkan sebelumnya, persalinan bayi kembar umumnya terjadi lebih cepat daripada persalinan bayi tunggal. Artinya, Mom juga harus melakukan persiapan lebih awal untuk menyambut si kecil. Katakanlah si kecil akan lahir pada minggu ke-37 kehamilan.

Nah, sejak usia kehamilan minggu ke-35, sebaiknya Mom sudah mulai mempersiapkan perlengkapan untuk menghadapi persalinan. Siapkan tas berisi pakaian yang nyaman untuk melahirkan, peralatan mandi, pakaian dalam, hingga selimut. Mom juga bisa membawa buku atau majalah favorit untuk membantu Mom tetap rileks menjelang persalinan nanti.

Itulah beberapa tips yang bisa Mom lakukan untuk mempersiapkan diri menjelang persalinan bayi kembar. Apabila muncul perasaan takut atau khawatir, hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar. Namun, Mom harus tetap berpikir positif. Lakukan hal-hal yang Mom sukai untuk menjaga mood, misalnya mendengarkan musik atau membaca buku. Semoga persalinan bayi kembar nanti berlangsung lancar ya, Mom!