Pada masa kehamilan, ibu hamil rentan terjangkit berbagai penyakit kulit. Hal itu disebabkan karena menurunnya sistem imun hingga faktor lainnya seperti peningkatan hormon di luar kondisi normal. Meskipun penyakit kulit yang timbul saat hamil biasanya akan sembuh setelah melahirkan si kecil, tapi ada baiknya Mom memahami jenis penyakit kulit dan gejalanya yang bisa menjangkit ibu hamil. Hal tersebut ditujukan agar Mom bisa melakukan pencegahan atau pengobatan sebelum penyakit kulit tidak makin parah.

Apa saja yang perlu Mom ketahui seputar penyakit kulit pada ibu hamil dan cara mengobatinya? Ketahui ulasannya di artikel ini dengan lengkap.

Alopesia

Penyakit kulit pada ibu hamil yang pertama adalah alopesia. Penyakit ini umumnya terjadi pada bagian kepala atau biasa juga disebut dengan kebotakan saat hamil. Penyebabnya adalah pengaruh dari hormon kehamilan itu sendiri. Namun, Mom tidak perlu panik dan khawatir kebotakan ini terjadi lama. Rambut akan tumbuh normal kembali setelah melahirkan.

Gejala yang muncul dari penyakit kulit ini antara lain penipisan rambut yang bertahap, adanya kebotakan sirkuler, rambut rontok tiba-tiba, dan ada bercak bersisik di sekitar kulit kepala. Mencegah alopesia dapat dilakukan dengan mudah. Misalnya memijat kulit kepala dengan air hangat, menggunakan gel dari lidah buaya, dan masker alami. Mom juga bisa memeriksakan diri ke dokter bila terjadi rasa gatal saat hamil yang cukup mengganggu.

Herpes Gestasionis

Kedua, penyakit kulit pada ibu hamil yang perlu dihindari yakni herpes gestasionis. Sebenarnya penyakit ini cukup langka dan dimulai ketika trimester pertama kehamilan dan bisa juga pasca melahirkan. Penyakit ini disebabkan gangguan sistem autoimun (sistem kekebalan) ibu hamil. Gejalanya antara lain adalah munculnya lepuhan pada area perut dan bisa meluas ke seluruh tubuh.

Jika dibiarkan, ibu hamil memiliki risiko kelahiran yang prematur dan berat badan bayi yang rendah saat lahir. Beberapa langkah pengobatan yang bisa Mom lakukan adalah dengan menggunakan krim steroid, obat antibiotik, maupun antihistamin. Apabila penyakit ini menjalar sudah cukup parah, sebaiknya ibu hamil perlu memeriksakannya ke dokter guna mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Pruritic Urticarial Papules And Plaques Of Pregnancy (PUPPP)

PUPPP merupakan penyakit saat hamil berikutnya yang bisa saja muncul. PUPP pada awalnya akan nampak seperti benjolan kecil layaknya ketika Mom digigit serangga. Namun, lambat laun benjolan tersebut akan semakin membesar dengan rasa gatal ruam saat hamil dan memiliki warna kemerahan. Salah satu penyebabnya sendiri adalah berkurangnya sistem imun pada tubuh ibu hamil. Selain itu juga disebabkan adanya peregangan pada kulit yang mengakibatkan jaringan ikatnya mengalami peradangan.

Umumnya, PUPPP terjadi pada ibu yang baru hamil pertama kali, ukuran bayi yang sangat besar, atau ibu yang hamil bayi kembar. Lalu, bagaimana mengatasinya? Mom bisa berkonsultasi dengan dokter kulit atau kandungan. Bisa juga melakukan perawatan secara rutin seperti menggunakan pelembap khusus bayi, krim steroid hidrotoksin 1%, dan obat antihistamin.

Eritema Nodosum

Selanjutnya ialah eritema nodosum yang juga termasuk penyakit peradangan pada bagian lapisan lemak kulit. Akibatnya akan muncul benjolan kemerahan yang bisa menyebabkan rasa sakit. Benjolan ini muncul pada bagian depan kak,i khususnya di bagian bawah lutut. Penyebab eritema nodosum ada berbagai faktor. Mulai dari penggunaan pil KB, hormon estrogen, adanya penyakit jamur, hingga penyakit radang usus.

Apakah Mom harus ke dokter untuk mencegah penyakit ini? Sebaiknya, sebelum terlambat ibu hamil perlu berkonsultasi dengan dokter kulit maupun dokter kandungan. Selain itu, Mom juga bisa mengatasinya dengan istirahat yang cukup (bedrest), menggunakan obat anti-inflamasi, dan kortison. Lalu, mengoleskan krim steroid pada bagian kulit yang terdapat benjolan eritema nodosum.

Urtikaria Gravidarum

Terakhir, penyakit kulit pada ibu hamil lainnya yang juga kerap muncul ialah urtikaria gravidarum atau iritasi pada kulit. Gejalanya adalah munculnya erithema polimorf pada kulit. Jika kulit yang terdapat erithema polimorf ini digaruk bisa terjadi erupsi kulit. Penyebab penyakit ini karena timbunan sel janin di kulit ibu hamil.

Memang, penyakit ini akan hilang seiring perkembangan usia kehamilan. Akan tetapi, Mom perlu untuk melakukan pemeriksaan ke dokter dan berkonsultasi mengenai obat apa yang sebaiknya digunakan. Contohnya memilih obat antihistamin dan krim kortikosteroid yang tepat, biasanya resep obat tersebut berbentuk salep gatal untuk ibu hamil atau lebih sering dikenal sebagai obat gatal untuk ibu hamil.

Itulah beberapa penyakit kulit saat hamil yang perlu diketahui. Dengan melakukan perawatan yang tepat dan menjaga pola hidup sehat, Mom bisa mencegah penyakit kulit pada ibu hamil tersebut muncul. Semoga bermanfaat dan Mom diberikan kelancaran hingga proses persalinan nantinya, ya!