Pernahkah Mom sadari, manfaat anak tidur sendiri bisa berdampak pada tumbuh kembang dan masa depan sang buah hati? Pasalnya, mengajarkan pola asuh seperti ini memberikan banyak manfaat bagi anak. Walaupun banyak faktor yang membatasi hal ini terjadi, tapi mempelajari manfaatnya akan merubah mindset Anda!

Kalkulator Finansial

Usia Berapa Anak Diajarkan Tidur Sendiri?

Dalam beberapa studi, banyak ahli yang menyarankan pelatihan bed sharing hingga umur 6 bulan, lalu room sharing hingga umur 1 tahun. Namun, untuk menerapkan kamar terpisah, biasanya banyak pertimbangan yang bisa jadi faktor penentu.

Sekalipun para ahli menyarankan, tak lebih dari usia 3 tahun, anak harus belajar tidur sendiri. Namun, faktor seperti ekonomi, budaya, hingga kepercayaan setempat membuatnya sulit dilakukan. Selain itu, setiap anak memiliki kesadaran mental dan kondisi yang berbeda, sehingga Mom harus tahu timing yang tepat!

7 Manfaat Anak Tidur Sendiri

Setelah Anda tahu dan menentukan umur berapa anak tidur sendiri, kini Anda bisa mempelajari manfaat apa yang akan anak dan orang tua rasakan, seperti halnya:

1. Melatih Kemandirian

Hal paling mendasar dari pemisahan kamar ini adalah untuk mengajarkan anak pentingnya kemandirian. Dengan memberikan ruang anak untuk sendiri, akan membantunya mengembangkan kemandirian belajar merawat diri sendiri, mulai dari urusan yang paling sederhana.

Selain mengajarkan tidur sendiri, Anda juga masih harus mengajarkan tata krama tidur dan bangun tidur. Seperti halnya mencuci kaki, tangan, dan sikat gigi sebelum tidur serta setelah bangun merapikan kamar kembali, atau keterampilan dasar lainnya.

2. Mengajarkan Anak untuk Melawan Rasa Takut

Manfaat anak tidur sendiri berikutnya adalah mengajarkan untuk melawan rasa takut berlebih, yang membuatnya gampang cemas dan kurang konsentrasi. Hal ini tentunya akan sangat membantu anak di masa depan, karena akan meningkatkan kepercayaan dirinya secara bertahap.

3. Meningkatkan Kualitas Tidur

Sebenarnya, ketika tidur, tubuh masih tetap bekerja, yakni tubuh akan melakukan rehabilitasi dan pemulihan diri setelah seharian beraktifitas. Dengan membuat anak terbiasa tidur sendiri, akan membantunya tidur lebih lelap.

Pasalnya, tidur bersama orang tua bisa saja ia terganggu, karena satu dan lain hal. Belum lagi jika orang tua mendengkur, karena terlalu lelah seharian bekerja, sehingga membiasakan anak tidur sendiri akan bermanfaat untuk memperbaiki pola tidur dan kualitas tidurnya!

Manfaat anak tidur sendiri ini juga akan berpengaruh pada kualitas tidur orang tua, serta meningkatkan keintiman antara ibu dan ayah. Sehingga, keluarga juga akan lebih harmonis.

4. Membantu Anak Lebih Mengenal Dirinya

Dengan melatih anak untuk tidur sendiri, tak hanya belajar mandiri dan kedisiplinan, namun juga mengajarkan anak untuk lebih mengenal diri sendiri. Walaupun pada masa awal latihan akan jadi tantangan besar untuk anak, namun jika bisa anak lalui, pastinya akan jadi nilai tambah untuk berdamai dengan diri.

Hal ini secara tidak langsung juga membantu anak untuk lebih menghargai dirinya sendiri. Tentunya dengan treatment yang tepat, me time si kecil juga bisa jadi self healing untuknya.

5. Mengajarkan Ranah Privasi

Manfaat anak tidur sendiri juga akan mengajarkan ranah privasi kepada anak. Dengan memahami apa yang jadi privasi, hal ini akan meningkatkan self defense pada anak. Selain itu, hal ini akan menstimulasi rasa percaya diri, karena anak akan merasa lebih dihargai, melalui kebebasan ruang yang Mom berikan!

6. Belajar Time Management

Melalui kemandiriannya, anak akan lebih mengenal diri dan lebih paham kebutuhannya. Dengan kata lain, anak akan belajar bagaimana caranya mengestimasi waktu, dari ruang gerak yang sudah Anda percayakan kepadanya. Tentunya latihan ini juga membantu anak belajar time management dalam kehidupan sehari-hari.

Mulai dari hal terkecil, seperti memperkirakan kebutuhan tidur, untuk bangun tepat waktu. Sebab, tidur sendiri akan membuat anak lebih paham, semakin lama menunda tidur, akan semakin telat bangun di esok hari. Sehingga, si kecil akan memperkirakan kapan jam tidurnya harus dilakukan!

7. Menumbuhkan Jiwa Kompetitif

Ada juga manfaat anak tidur sendiri yang belum banyak orang tua sadari, yakni dapat menumbuhkan jiwa kompetitif. Walaupun untuk manfaat ini, Mom butuh sedikit mendorong anak, untuk mengeluarkan jiwa kompetitifnya.

Sedikit tricky memang, karena anak bisa merasa dibanding-bandingkan, jika Anda salah dalam treatment suntikan motivasi pada anak. Namun, jika berhasil, hal ini akan jadi nilai positif untuk tumbuh kembang anak di masa depan.

Tips Melatih Anak Tidur Sendiri

Setelah memahami manfaat anak tidur sendiri, pastinya Mom ingin berikan yang terbaik untuk anak. Nah, tapi bagaimana kalau anak terlalu sulit untuk latihan ini? Mari simak tips berikut ini!

  • Mulai dengan memberikan edukasi secara perlahan dan menarik, Anda juga bisa menambahkan dorongan motivasi, agar anak lebih nyaman dan mau dengan sendirinya.
  • Ciptakan suasana yang nyaman di rumah (keluarga) dan tentunya kamar, beberapa orang tua juga biasanya mengabulkan keinginan anak untuk dekorasi kamar impiannya.
  • Sempatkan family time sebelum tidur, Anda bisa bermain permainan kecil, bercanda, membaca dongeng, atau berbagai ritual sebelum tidur lainnya.
  • Biasakan anak tidur dalam keadaan bersih, minimal cuci kaki, tangan, dan gosok gigi, supaya terhindar dari tumbuh kembang kuman saat tidur.
  • Buat suasana kamar kondusif dan terhindar dari gangguan, misal buat desain kamar kedap suara atau ajari tidur dengan kondisi gelap. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas tidur dan efektifitas rehabilitasi tubuh.

Baca juga: Kenali Sleep Training, Metode agar Bayi Tidur Pulas

Kini Anda Tahu Manfaat Anak Tidur Sendiri

Dari artikel ini, Anda belajar bahwa setiap anak memiliki kecenderungan dan kesiapan yang berbeda untuk latihan tidur sendiri. Namun, ada baiknya mulai melatihnya sebelum anak berusia 3 tahun secara bertahap.

Karena manfaat kegiatan ini cukup besar, mulai dari meningkatkan kualitas tidur, mengajarkan mandiri, ranah privasi, hingga meningkatkan percaya diri. Namun, penting untuk Mom tahu, orang tua perlu memahami si kecil, kondisinya, serta kebutuhannya. Sehingga, Mom tahu menentukan timing memulai yang tepat!