Kelainan pada bayi menurut WHO adalah suatu kelainan struktural atau fungsional yang ditemukan pada bayi sejak lahir termasuk gangguan metabolik. Ada dua istilah penting dalam kelainan bayi ini yaitu kelainan kongenital dan kelainan genetik. Untuk penjelasan lengkap dan cara pencegahannya bisa Anda simak di artikel ini.

Kalkulator Dana Darurat

Kelainan pada Bayi

Dalam proses pertumbuhan bayi, ada suatu istilah penting yaitu kelainan kongenital. Kelainan kongenital adalah kelainan pertumbuhan pada struktur organ janin saat kehamilan. Adanya kelainan janin ini bisa menyebabkan keguguran, kematian bayi dalam kandungan, atau kematian bayi setelah minggu pertama kelahiran.

Kelainan pada bayi juga erat kaitannya dengan penyakit kelainan genetik. Kelainan genetik merupakan kelainan bawaan yang biasanya diturunkan dari orang tua bayi.

Di dunia, ada sekitar 6% dari total kelahiran (7,9 juta) yang lahir dengan kelainan genetik dan sekurangnya 3,3 juta anak dari jumlah tersebut meninggal di bawah usia 5 tahun.

Melihat begitu bahayanya kelainan pada bayi ini, maka sangat perlu adanya upaya pencegahan. Upaya pencegahan ini harus benar-benar Anda lakukan selama kehamilan, bahkan bila perlu sebelum kehamilan agar bayi benar-benar terlahir sehat.

Cara Mencegah Kelainan Bayi

Adapun cara pencegahan kelainan pada bayi selama kehamilan adalah sebagai berikut.

1. Menghindari Diet Tidak Sehat

Cara untuk mencegah kelainan pada janin yang pertama adalah dengan menghindari diet ketat dan tak sehat. Hal ini karena janin membutuhkan asupan nutrisi selama kehamilan, sehingga dengan melakukan diet ketat malah akan membahayakan janin.

Apalagi jika mengingat bahwa pada 1000 hari pertama kehamilan merupakan masa penting untuk tumbuh kembang bayi. Dengan melakukan diet ketat pada kurun waktu tersebut bisa menyebabkan bayi kekurangan nutrisi untuk perkembangannya sehingga menimbulkan kelainan.

2. Pemeriksaan Kehamilan secara Rutin

Selama hamil, Anda sebaiknya melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin pada dokter ahli kandungan. Ini berguna untuk mengetahui bagaimana kondisi bayi Anda selama hamil.

Dengan pemeriksaan rutin, Anda akan tahu apakah kondisi bayinya sehat atau malah sebaliknya, sehingga Anda bisa lakukan upaya penanganan secara cepat jika bayi Anda kurang sehat. Dalam proses ini sebaiknya Anda berkomunikasi secara berkala dengan dokter kehamilan terkait setiap perubahan yang dialami.

3. Menghindari Konsumsi Obat Sembarang

Saat hamil, Anda tidak boleh mengonsumsi obat sembarangan. Hal ini karena beberapa obat yang Anda minum akan terserap ke dalam saluran plasenta sehingga bisa menyebabkan kelainan pada bayi.

Salah satu kasus yang bisa terjadi yaitu mengkonsumsi aspirin pada saat trisemester pertama dan terakhir kehamilan yang bisa menyebabkan cacat bawaan pada bayi. Hal ini karena aspirin dosis tinggi bisa menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah di jantung janin sehingga menyebabkan cacat.

4. Kurangi Rontgen

Cara mencegah kelainan pada bayi selanjutnya adalah dengan menghindari rontgen berlebih. Kegiatan rontgen memang bisa membantu Anda untuk mengetahui kondisi tubuh saat hamil. Namun melakukan rontgen terlalu sering bisa membahayakan bayi dalam perut.

Hal ini karena rontgen menggunakan x-ray yang berisiko merusak sel-sel dalam tubuh. Jika Anda sering terpapar x-ray selama kehamilan akan bisa meningkatkan risiko bayi mengalami kerusakan sel tubuh, bahkan bisa meningkatkan risiko kanker pada bayi di kemudian hari.

5. Hindari Rokok dan Alkohol

Hal lain yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kelainan pada bayi adalah dengan menghindari konsumsi alkohol dan asap rokok saat sedang hamil. Hal ini tidak hanya akan mencegah cacat pada bayi tetapi juga bisa mencegah risiko keguguran saat hamil.

Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang lahir dari ibu perokok memiliki risiko yang lebih tinggi memiliki mata juling. Tidak hanya itu, ibu yang merokok pada trimester pertama lebih berisiko memiliki anak yang cacat jantung dan paru-paru saat kelahiran.

Tidak sampai disitu, merokok selama kehamilan juga bisa berdampak permanen terhadap fungsi otak anak, bayi terlahir prematur, dan bibir sumbing. Bahkan yang lebih parah rokok juga bisa menyebabkan kematian pada bayi.

Alkohol juga memiliki efek yang hampir sama terhadap kondisi tubuh bayi. Mengonsumsi alkohol saat kehamilan bisa menyebabkan cacat lahir permanen. Cacat itu bisa berupa kelainan bentuk wajah, kerusakan sistem saraf, bahkan kematian pada bayi.

6. Hindari Kondisi Terlalu Panas

Ibu hamil sangat dianjurkan untuk menghindari kondisi yang terlalu panas baik itu lingkungan maupun suhu tubuhnya. Hal ini karena saat berada dalam kondisi suhu tinggi bisa meningkatkan risiko bayi lahir dengan cacat tabung saraf.

Untuk itulah saat ibu hamil demam, sebaiknya segera langsung melakukan penanganan dengan membawanya ke rumah sakit. Tidak hanya itu, berendam di bak mandi air panas juga sangat tidak dianjurkan untuk ibu hamil.

7. Mendapatkan Imunisasi Saat Hamil

Cara mencegah kelainan pada bayi selanjutnya yaitu dengan memberikan imunisasi. Ini bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh ibu hamil selama proses kehamilan.

Adapun beberapa jenis imunisasi yang aman diberikan untuk ibu hamil adalah vaksin flu dan vaksin Tdap (tetanus, difteri, dan aselular pertusis). Namun dalam proses pemberian vaksin ini tetap harus sesuai dengan anjuran dokter kehamilan.

Anda bisa melakukan konsultasi terlebih dahulu pada dokter kehamilan untuk mengetahui vaksin apa yang cocok untuk Anda. Hindari melakukan vaksin secara sembarang karena berisiko membahayakan janin Anda.

8. Penuhi Kebutuhan Asam Folat

Asam folat merupakan merupakan salah satu vitamin B kompleks yang larut dalam air. Adanya asam folat ini sangat baik untuk tumbuh kembang bayi dan bisa membantu mencegah kelahiran cacat pada bayi khususnya untuk bagian otak dan sumsum tulang belakang.

Adapun untuk para ibu, sangat dianjurkan untuk mengonsumsi asam folat setidaknya satu bulan sebelum kehamilan. Kemudian setelah kehamilan perlu mengonsumsi asam folat secara rutin sesuai dengan anjuran dari dokter kehamilan.

9. Melakukan Tes Amniocentesis

Amniocentesis adalah prosedur pemeriksaan cairan ketuban untuk mengecek kelainan kromosom penyebab anak cacat lahir. Biasanya tes amniosentesis dilakukan ketika usia kehamilan menginjak 15-20 minggu.

Adapun tujuan dari tes ini yaitu untuk mendeteksi kelainan kromosom pada janin, mendeteksi infeksi bakteri di kantung ketuban, mengetahui perkembangan organ tubuh janin, dan sebagainya. Nah jika melihat dari tujuannya itu, maka penting sekali untuk Anda melakukan tes ini untuk menghindari kelainan atau cacat pada anak.

10. Menjalani Skrining Genetik

Cara terakhir untuk mencegah kelainan pada bayi adalah dengan melakukan skrining genetik. Biasanya tes skrining dilakukan saat awal kehamilan terutama di usia 10-13 minggu.

Adapun fungsi dari skrining ini adalah untuk mengetahui adanya genetik yang rusak atau hilang sehingga dokter bisa mengetahui kemungkinan bayi memiliki masalah medis atau tidak. Masalah medis yang dimaksud seperti down syndrome, cystic fibrosis atau anemia pada bayi.

Sudah Tahu Cara Mencegah Kelainan pada Bayi?

Nah setelah Anda mengetahui cara mencegah kelainan pada bayi tersebut, bisa langsung terapkan sendiri saat Anda sedang hamil. Adapun dalam proses kehamilan Anda sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara berkala untuk menghindari riisiko cacat atau kelainan pada anak. Semoga membantu!