Memastikan kecukupan asupan gizi janin merupakan hal penting selama masa kehamilan. Salah satu caranya adalah dengan mengenali ciri janin lapar dalam kandungan.

Ya, mengetahui bagaimana ciri janin lapar dalam kandungan akan membantu Mom memberikan berbagai sumber gizi untuk janin di waktu yang tepat.

Dengan demikian, Anda tidak perlu khawatir mengenai tumbuh kembang si kecil karena kebutuhannya selalu terpenuhi.

Lantas, bagaimana ciri janin lapar dalam kandungan tersebut? Yuk simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut ini!

Kalkulator HPL

Ciri Janin Lapar dalam Kandungan

Sebenarnya kebutuhan gizi janin selalu terpenuhi dari tubuh ibu yang mengandung. Saat di dalam perut, janin memperoleh gizi melalui tali pusar yang terhubung ke plasenta ibunya.

Jika ibu hamil mengalami kenaikan berat badan, secara normal hal ini menandakan bahwa janin tumbuh dan berkembang dengan baik dan tubuh Mom menyimpan lemak untuk mempersiapkan ASI setelah bayi lahir.

Dalam sebuah penelitian pada beberapa ibu hamil di Selandia Baru, ditemukan bahwa terjadi peningkatan aktivitas janin saat waktu makan Di mana penyebabnya ialah karena adanya penurunan gula darah.

Aktivitas bayi yang meningkat seperti menendang-nendang merupakan respon terhadap penurunan gula darah yang mereka alami.

Namun, Anda juga tetap harus memerhatikan apabila terdapat peningkatan aktivitas janin yang cukup drastis dan berbeda dari biasanya ya, Mom.

Jika hal tersebut terjadi, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter kandungan demi memastikan janin di dalam perut baik-baik saja.

Perlu dicatat, gerakan janin adalah hal yang Mom wajib perhatikan. Sebab pada beberapa kondisi, janin dapat menunjukkan penurunan aktivitas apabila terdapat masalah nutrisi pada ibu hamil.

Jika mengalami hal tersebut, maka penting bagi ibu hamil untuk segera memperhatikan kondisi makan agar dapat memenuhi kebutuhan gizi pada janin.

Baca juga: 6 Ciri-Ciri Kandungan Kuat dan Sehat, Simak Cara Menjaganya!

Tips Memenuhi Kebutuhan Gizi Janin

Meskipun ciri janin lapar dalam kandungan tidak terlihat secara signifikan dan lebih berkaitan dengan kebutuhan gizi, bukan berarti makanan menjadi hal yang tidak perlu diperhatikan. Kebutuhan akan gizi sangatlah penting, baik itu untuk ibu maupun janin.

Beberapa studi menyatakan bahwa ibu yang kekurangan gizi sebelum masa kehamilan akan memiliki kondisi serupa saat sedang mengandung. Hal tersebut juga akan berdampak buruk pada janin.

Pasalnya, janin juga akan kekurangan gizi dan berpotensi terlahir sebagai bayi yang kurus, bahkan mengalami keterbelakangan mental.

Inilah mengapa, penting juga bagi ibu hamil untuk memperhatikan kondisi makannya. Berikut ini beberapa tips dalam memenuhi kebutuhan gizi janin:

1. Mengonsumsi Makanan dengan Gizi Penting

Selama masa kehamilan, sebenarnya prinsip makan sehat tetap sama saja, seperti dengan memperbanyak makan buah, sayuran, biji-bijian, protein, dan lemak sehat.

Namun, ada beberapa gizi penting dan manfaatnya yang patut mendapatkan perhatian lebih sebagai pilihan untuk ibu hamil, yakni:

  • Asam folat untuk mencegah masalah otak dan sumsum tulang belakang
  • Kalsium atau Vitamin D untuk pertumbuhan tulang dan gigi
  • Protein untuk pertumbuhan janin
  • Zat besi untuk mencegah anemia

2. Mengganti Camilan yang Kurang Baik dengan Alternatif Sehat

Saat masa kehamilan, keinginan untuk mengonsumsi camilan mungkin bisa meningkat. Meskipun demikian, ibu hamil tetap harus menjaga apa yang dikonsumsinya dengan baik.

Ada beberapa opsi alternatif sehat yang dapat menggantikan camilan kurang baik, di antaranya yaitu:

  • Mengganti soda dengan jus
  • Mengganti keripik atau camilan asin lainnya dengan popcorn
  • Mengganti sereal manis dengan oatmeal atau granola buatan sendiri
  • Mengganti es krim dengan yogurt atau puding
  • Mengganti camilan kue manis dengan coklat hitam, buah segar, atau selai kacang
  • Mengganti daging olahan dengan ayam, sapi, dan lainnya yang dimasak matang

Baca juga: 5 Jenis Buah yang Baik Dikonsumsi Demi Mendukung Perkembangan Janin

3. Memperhatikan Kalori Tambahan yang Dibutuhkan Saat Kehamilan

Meskipun saat hamil memang membutuhkan kalori ekstra, Mom sebenarnya tidak perlu sampai “makan untuk dua orang”.

Di trimester pertama, alih-alih menambah kalori, Anda bisa lebih berfokus dalam memilih makanan yang bernutrisi agar tubuh tetap berenergi atau memiliki cukup tenaga untuk mendukung perkembangan janin di dalam perut.

Lalu, pada trimester kedua, mulai tingkatkan asupan kalori harian Mom sebesar 300 - 350 kalori per hari. Yang mana bisa dikatakan setara dengan dua gelas susu skim dan semangkuk oatmeal.

Selanjutnya, Anda akan membutuhkan sekitar 450 - 500 kalori tambahan per hari di trimester ketiga.

Sebagai catatan, jika Anda mengandung bayi kembar, maka Mom akan membutuhkan 300 kalori tambahan per harinya untuk masing-masing bayi.

Kalori tambahan ini membantu dalam mendapatkan jumlah berat badan ideal selama kehamilan. Tanyakan kepada dokter kandungan Andai, berapa banyak berat badan yang harus ditambah oleh tubuh.

Adapun anjuran kenaikan berat badan bagi ibu hamil selama mengandung adalah sebagai berikut:

  • Yang memiliki berat badan kurang saat sebelum mengandung: 12.5 - 18 kg.
  • Yang memiliki berat badan normal sebelum mengandung: 11.5 - 16 kg.
  • Yang memiliki berat badan berlebih sebelum mengandung: 7 - 11.5 kg.
  • Yang memiliki berat badan tergolong obesitas sebelum mengandung: 5 - 9 kg.

Kenaikan berat badan yang tepat berfungsi untuk melindungi kesehatan ibu dan janin selama masa kehamilan.

Dalam proses persalinan, kenaikan berat badan yang tepat juga membantu mencegah terjadinya prematur, makrosomia, ataupun masalah lainnya.

Itulah penjelasan tentang ciri janin lapar dalam kandungan yang perlu Mom ketahui. Kini, Anda tak perlu lagi bingung karena sudah paham bagaimana cara mengetahui janin lapar dalam kandungan sebagai tanda butuhnya asupan penting.

Jangan lupa selalu perhatikan kondisi janin dan pastikan mengonsumsi makanan bergizi ya, Mom!

Sumber: Healthline, Mayo Clinic, WebMD, what to expect, National Center of Biotechnology Information

Direview oleh: dr. Febianza Mawaddah Putri

Baca juga: Cara Merasakan Gerakan Janin Usia 3 Bulan, Coba Mom!