Timbulnya penyakit yang bisa menyebabkan komplikasi kehamilan adalah sebuah hal yang cukup menyeramkan. Sedihnya, miom saat hamil adalah hal yang cukup sering terjadi.

Miom adalah tumor jinak yang bisa tumbuh di rahim. Pada umumnya, miom ini disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon estrogen pada tubuh.

Apabila miom terjadi saat hamil, ini bisa menyebabkan komplikasi, bahkan sampai kematian janin (intrauterine fetal death).

Itulah yang terjadi kepada Mom Sophia (nama asli disamarkan) di CeritaMom ini.

Mom Sophia pernah hamil 3 kali, dan kedua kehamilan sebelumnya meninggal di dalam rahim.

Setelah USG menemukan 13 miom di dalam rahimnya, dan melakukan tindakan operasi, Mom Sophia hamil lagi.

Meskipun itu, ujiannya Mom Sophia tidak berhenti di situ. Mari kita baca selengkapnya di CeritaMom kali ini.

Download aplikasi ruangmom

Perjuangan Mom Sophia Hamil dengan Penyakit Miom

Halo Mom, saya mau berbagi cerita kehidupan saya tentang pengalaman saya dan proses memiliki anak.

Usia saya sekarang 42 tahun. Saya hanya memiliki 1 anak di usia saya 35 tahun. Sebelumnya saya pernah hamil 3x namun anak pertama saya meninggal saat baru lahir dan dokter mencatat meninggalnya tanpa sebab.

Kemudian anak kedua keguguran di usia kandungan 6 bulan dan anak ketiga meninggal di usia kandungan 7 bulan, keduanya meninggal disebabkan detak jantung yang tiba2 berhenti.

Hal itu membuat saya sedih bertubi-tubi. Saya saat itu adalah apoteker di salah satu rumah sakit di Depok. Saya sharing dengan salah satu bidannya dan kemudian menyarankan saya untuk periksa rahim, kemudian saya dirujuk ke Dokter Onkologi.

Disana saya diperiksa di USG sampai 1 jam lamanya, ternyata saya ada 13 miom di rahim saya. Sehingga menyebabkan kondisi bayi yang sulit bernafas. Kemudian, dengan segala pertimbangan saya memutuskan untuk operasi. Suami saya menemani saya saat operasi, rahim saya dikeluarkan kemudian dibersihkan miom dari tubuh saya yang memakan biaya yang lumayan.

Satu tahun setelah operasi, Alhamdulillah Allah memberikan saya hadiah yaitu bisa hamil lagi. Namun, saat itu janin tidak bertambah berat badannya, karena makanan yang dikonsumsi saya tidak sampai pada janin. Sehingga, saat lahir pun bayi terlahir dengan berat badan yang kecil yaitu 2.4kg.

Mencapai usia 2 tahun anak saya sakit-sakitan yang beragam sampai saya harus pulang pergi ke satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya, ke dokter satu ke dokter lainnya.

Sampai anak saya usia sekarang mau masuk SD saya selalu bersyukur terharu melihatnya, anakku satu-satunya dengan perjuangan yang sangat luar biasa. Sedihnya, saya tidak bisa hamil lagi.

Saya kadang suka sedih ketika melihat teman saya memiliki anak yang banyak. Suka gemes juga kalau lihat anak yang sehat dan gemuk. Tapi apalah daya setiap orang punya ujian masing-masing dan kelebihan juga kekurangan masing-masing. Semoga dengan rasa syukur ini Allah menambahkan nikmat yang banyak.