Tahukah Mom, ternyata anak mulai bisa mengenal warna sejak umur 18 bulan, lho. Di fase ini anak akan semakin tertarik pada warna-warna benda di sekitarnya. Kalau sudah menunjukkan tanda-tanda tersebut, tidak ada salahnya Mom coba memperkenalkan berbagai campuran warna ke anak.

Manfaat memperkenalkan warna pada anak

Memperkenalkan berbagai warna ternyata memiliki banyak manfaat untuk si kecil, lho Mom. Jika Mom memperkenalkan warna pada si kecil sejak dini, maka kemampuan kognitif mereka akan berkembang lebih pesat. Ini terjadi karena mengenalkan warna sejak dini membuat anak memiliki otak dan indera penglihatan yang lebih peka.

Saat mencampurkan berbagai warna, si kecil diajak untuk menyimpan dan menghubungkan informasi mengenai warna serta merangsang anak untuk memikirkan apa warna baru yang akan muncul.

Selain itu, memperkenalkan warna sejak dini dapat meningkatkan kreativitas dan rasa percaya diri anak. Sehingga si kecil tidak lagi takut untuk bereksperimen warna dan membuat karya-karya baru.

Lingkungan sekitar juga dapat menjadi media belajar mengenal warna bagi anak. Dengan melihat lingkungan sekitarnya, anak jadi lebih berani dan bisa menyerap lebih banyak hal.

Penelitian oleh California State University menunjukkan anak mengenalkan warna pada sejak dini meningkatkan kemampuan anak untuk menghubungkan warna dan emosi 69% lebih baik dari anak yang baru diperkenalkan dengan warna, lho Mom.

Awali dengan memperkenalkan konsep warna

Saat pertama kali memperkenalkan anak pada warna, sebaiknya Mom membiasakan mereka dengan berbagai konsep warna dulu, ya. Dengan membiasakan anak pada konsep warna mereka dapat mengenal lebih banyak warna dan jenis-jenisnya, seperti:

  • Warna primer: merah, kuning, dan biru
  • Warna sekunder: hijau, oranye, dan ungu
  • Warna tersier: coklat, magenta, dan violet

Baca juga: Manfaat Belajar Mewarnai Bagi Anak dan Tips Melatihnya

Campuran warna sederhana

Setelah memahami konsep warna, Mom dapat memperkenalkan beberapa campuran warna sederhana yang mudah diingat oleh anak. Di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Campuran warna hijau

Warna ini adalah salah satu warna yang paling mudah ditemukan pada daun dan sayuran, sehingga mudah diingat oleh di kecil. Warna hijau bisa dapatkan dengan mencampurkan warna kuning dan biru.

2. Campuran warna oranye

Warna oranye dihasilkan dari campuran warna merah dan kuning. Agar si kecil mudah mengingat warna satu ini, Mom dapat membiarkan anak memegang wortel dan jeruk atau mengajak si kecil jalan-jalan di sore hari untuk melihat langit berwarna oranye.

3. Campuran warna ungu

Ungu menjadi favorit banyak anak perempuan karena warnanya yang cantik. Mom bisa mendapatkan warna ungu dengan mencampurkan warna merah dan biru. Agar anak lebih mengenalnya, Mom bisa memberikan contoh seperti terong, ubi jalar, atau anggur.

4. Campuran warna pink

Pink bisa menjadi salah satu warna yang juga mudah dikenali anak karena banyak digunakan pada perlengkapan bayi. Adapun warna pink bisa dihasilkan dari pencampuran warna merah dan putih yang identik melambangkan makanan rasa stroberi.

5. Campuran warna coklat

Jika Mom ingin memperkenalkan warna yang lebih rumit, warna coklat bisa jadi pilihan. Warna coklat didapatkan dari berbagai campuran warna, seperti warna hijau dan merah, oranye dan biru, juga ungu dan kuning.

Nah, setelah bereksperimen dengan membuat berbagai warna, si kecil mungkin akan penasaran.

“Kira-kira, campuran warna hijau dan kuning jadi warna apa, ya?”

Tak perlu ragu untuk bereksperimen lebih jauh ya, Mom. Karena rasa penasaran yang muncul pada si kecil menunjukkan kalau mereka mulai memahami konsep warna dan berani untuk mencoba hal baru. Oleh karena itu, semakin banyak mereka bereksperimen akan semakin baik.

Baca juga: Manfaat Belajar Menggambar untuk Anak Balita

Cara mengajarkan campuran warna pada anak

Mengajarkan warna pada anak dapat dilakukan dengan banyak cara yang tentunya menyenangkan, seperti berikut.

1. Menggunakan cat air

Cara mengajarkan campuran warna pada anak bisa didukung dengan bantuan cat air. Untuk menggunakan cat air sebagai media belajar, Mom perlu menyiapkan cat air berbagai warna, piring atau kardus bekas, kuas, dan kertas.

Mom dan si kecil dapat bebas bereksperimen mencampur berbagai warna di piring atau kardus, kemudian mengaplikasikannya pada kertas. Pastikan agar cat air tidak termakan atau tertelan oleh anak ya, Mom.

2. Menggunakan clay

Jika ingin anak mengenal warna dan tekstur, Mom bisa coba menggunakan clay sebagai media belajarnya. Mom perlu menyediakan clay berwarna putih dan pewarna makanan untuk menciptakan banyak warna.

3. Menggunakan air dan susu

Air dan susu bisa menjadi media belajar yang aman bagi si kecil karena tidak akan menimbulkan reaksi negatif jika tertelan. Dalam hal ini Mom membutuhkan gelas bening, air atau susu, serta pewarna makanan.

Masukkan air atau susu ke dalam gelas kemudian campurkan pewarna makanan secukupnya. Mom juga bisa menggunakan sendok agar warna campuran lebih merata.

4. Menggunakan permainan di ponsel

Saat ini sangat banyak permainan mencampur warna yang dapat si kecil mainkan di ponsel. Jika dibandingkan dengan media lainnya, permainan mencampur warna di ponsel lebih aman dan menyediakan variasi lebih sehingga membuat anak bisa banyak bereksperimen.

Namun, Mom perlu mengawasi dan memberi aturan pada anak saat menggunakan ponsel, ya. Jangan sampai ia terlalu lama bermain ponsel hingga akhirnya kecanduan.

Bagaimana, Mom? Ternyata memperkenalkan berbagai campuran warna ke anak seru, ya. Kalau Mom melihat anak memiliki minat lebih pada warna dan bentuk, Anda juga bisa mengajarkan mereka menggambar atau mewarnai yang pastinya tak kalah menyenangkan.

Baca juga: 14 Cara Belajar Berhitung Anak TK yang Efektif dan Mudah