Dewasa ini, kasus perundungan atau bullying di sekolah kerap terjadi. Kondisi tersebut dapat memberikan dampak negatif kepada anak baik secara kognitif maupun psikologis.

Namun sayangnya orang tua sering tidak menyadari bahwa anaknya menjadi korban bullying di sekolah.

Tentu ini sangat disayangkan, Mom. Karena anak tidak tahu apa-apa tentang hal tersebut dan jangan sampai hal tersebut menjadi lebih parah.

Untuk itu, sebagai orang tua Anda bisa melakukan cara mencegah bullying di sekolah. Simak penjelasan berikut hingga tuntas, ya!

Download aplikasi ruangmom

Apa itu bullying?

Menurut ahli psikologi, bullying adalah masalah psikososial yang dilakukan individu atau sekelompok orang kepada orang lain.

Masalah tersebut umumnya berbentuk menghina maupun merendahkan kondisi orang lain dan dilakukan secara berulang-ulang.

Hingga saat ini, contoh kasus bullying di sekolah seperti intimidasi semakin meningkat dan bisa memberikan dampak negatif kepada korban.

Tidak hanya korban, pelaku bullying juga bisa terkena bullying kembali dari orang lain sehingga keduanya sama-sama berada pada kondisi tidak baik.

Semakin berkembangnya teknologi, bullying atau perundungan di sekolah memiliki peluang berkembang lebih pesat lagi.

Kini, tidak hanya traditional bullying saja yang ada, tapi muncul istilah baru yaitu cyber bullying.

Cyber bullying adalah bentuk perundungan melalui dunia maya yang dipicu oleh penggunaan media sosial yang buruk.

Sebagai contoh, mengirim pesan atau ancaman yang menyakitkan atau merendahkan melalui kolom komentar dan menghasut anak-anak untuk mempermalukan seseorang, bahkan memaksa anak agar mengirimkan gambar tak senonoh.

Bullying bisa berakibat fatal karena sering berhubungan dengan kekerasan fisik, verbal dan memberi pengaruh buruk pada psikis anak.

Kasus bullying juga bisa dikatakan sebagai bentuk agresi individu dan bisa merusak dinamika hubungan anak dengan teman sebaya.

Penyebab bullying di sekolah

Ironi dunia pendidikan saat ini adalah maraknya kasus bullying di sekolah.

Kasus tersebut melibatkan antar siswa hingga terjadi hambatan proses belajar di sekolah.

Kasus bullying di sekolah sangat perlu Mom tinjau lebih dalam lagi sebab berdampak pada performa akademik anak.

Tentunya, pengalaman bullying pada anak bisa meninggalkan trauma dan membuat anak tidak percaya diri.

Biasanya, anak memulai aksinya dengan melakukan teror secara emosional atau intimidasi psikologis kepada teman sebaya atau adik kelasnya.

Ini dilakukan untuk mencari perhatian atau merasa penting dan berkuasa.

Tak jarang, anak melakukan bullying di sekolah juga disebabkan karena meniru tindakan orang dewasa atau program di televisi.

Baca juga: 5 Cara Lindungi Anak dari Macam-Macam Penyimpangan Seksual

Dampak bullying terhadap anak

Dampak jangka panjang dari kasus ini adalah adanya niat putus sekolah hingga melakukan tindakan bunuh diri.

Menurut psikolog, pengalaman buruk meninggalkan jejak berkepanjangan dalam kognitif anak sehingga anak tidak mampu berpikir logis untuk jangka waktu tertentu.

Keadaan tersebut kemudian mengantarkan anak yang mengalami kasus bullying di sekolah pada pemikiran mengakhiri hidup sebagai solusi traumanya.

Sementara bagi pelaku bullying akan memberikan kenikmatan dan kepuasan untuk meningkatkan ego mereka. Beberapa bahkan bisa tumbuh menjadi orang dewasa yang jahat dan kejam.

Gejala yang dialami anak

Biasanya, anak yang menjadi korban bullying tak akan mau mengakui dan bercerita pada orang tua sebab mereka takut atas ancaman pelaku.

Namun biasanya mereka menunjukkan beberapa gejala berikut.

  1. Sulit tidur
  2. Kurang fokus ketika di kelas
  3. Cenderung gelisah dan lesu
  4. Tiba-tiba menjauhkan diri dari aktivitas yang menjadi kesenangannya
  5. Sering membolos sekolah

Cara mencegah bullying di sekolah

Bullying di sekolah bisa terjadi ketika pelaku merupakan anak yang dominan dan memiliki permasalahan atas hidupnya.

Maraknya kasus bullying di sekolah ternyata tidak sebanding dengan bagaimana pemahaman orang tua menghadapi kondisi tersebut.

Oleh karena itu, lindungi anak Anda dengan menerapkan beberapa cara mencegah bullying berikut, Mom.

1. Tumbuhkan motivasi berprestasi pada anak

Sebagai lingkungan yang sangat dekat dengan anak, peran keluarga sangatlah diperlukan untuk memotivasi anak.

Motivasi tersebut bisa membuat ia terus fokus belajar sehingga tidak mudah terpengaruh dengan kalimat atau perbuatan negatif orang lain tentangnya.

Mom juga harus bisa memberikan kalimat positif kepada anak agar ia tetap bersemangat mencapai cita-citanya.

Menurut ilmuwan psikologi, ketika korban bullying menunjukkan prestasinya, pelaku bullying akan mundur dari aksinya karena merasa malu atau takut.

Baca juga: Yang Harus Diketahui tentang Sekolah Ramah Anak

2. Ajak Anak Menjalin Pertemanan Sehat

Pertemanan yang sehat sangatlah baik untuk mental anak Anda. Mom bisa mulai dengan menanyakan siapa saja teman dari jagoan kecil untuk mengetahui circle pertemanannya.

Hal ini bisa menjadi cara mencegah bullying di sekolah agar anak menjalin pertemanan dengan banyak orang.

Namun, Mom juga harus memastikan kualitas pertemanannya. Teman yang berkualitas tidak akan saling mengejek secara berlebihan, tetapi memberikan motivasi satu sama lain.

Ketika anak menjadi korban bullying, circle pertemanannya yang sehat akan membantu melindunginya untuk menghadapi pelaku. Jadi, Mom lebih tenang jika anak bersekolah.

3. Bantu Anak Menumbuhkan Rasa Percaya Diri

Rasa percaya diri bisa menjadi cara menghadapi kasus bullying di sekolah yang paling efektif lho, Mom. Mengapa demikian?

Ketika anak memiliki percaya diri yang tinggi, dia akan terus bersemangat menjalani kehidupannya dan tidak merasa terpuruk.

Keinginan pelaku untuk membully pun akan menjadi surut ketika melihat targetnya percaya diri.

4. Melatih Olah Emosi Anak

Melatih emosi anak sangatlah penting, Mom. Jika anak lebih sering untuk dilatih dalam menunjukkan emosinya, maka dia akan lebih terkontrol merespon perkataan atau perbuatan seseorang.

Sehingga, jika anak menjadi korban bullying maka responnya akan jauh lebih stabil.

5. Berikan Arahan pada Anak

Cara mencegah bullying di sekolah yang terakhir adalah dengan memberikan arahan kepada anak.

Sampaikan secara hati ke hati kepada anak untuk melaporkan tindakan perundungan yang dialaminya kepada Mom dan Dad, guru, ataupun pihak berwajib dan tidak perlu takut akan ancaman si pembully.

Itulah 5 cara menghadapi bullying di sekolah. Dampak dari bullying sangatlah berbahaya bagi korban dan pelaku karena bisa mengakibatkan gangguan kesehatan mental.

Sebagai orang tua, Mom perlu aware dengan interaksi sosial anak baik secara langsung maupun dunia maya. Yuk lindungi masa depan anak Anda!

Baca juga: 10 Cara Meningkatkan IQ Anak dengan Cepat, Wajib Dicoba