Sudahkah sekolah anak Mom masuk dalam kategori sekolah ramah anak?

Lingkungan sekolah merupakan lingkungan yang penting bagi anak. Mereka menghabiskan hampir sebagian waktu mereka dalam sehari untuk belajar di sekolah. Maka tidak salah jika sekolah dijuluki sebagai rumah kedua bagi anak.

Mom perlu pertimbangan matang sebelum memutuskan untuk menyekolahkan anak di tempat tertentu. Ini karena pemerintah telah mengeluarkan kebijakan Sekolah Ramah Anak (SRA).

Lalu sekolah ramah anak itu yang seperti apa? Apa saja indikatornya dan bagaimana ciri-cirinya? Simak informasi lengkapnya berikut.

Mengapa dicanangkan program sekolah ramah anak

Menurut KPAI, sekolah ramah anak dibuat sebagai usaha untuk mencegah terjadinya kekerasan, diskriminasi, sekaligus media perlindungan bagi anak ketika mereka berada di sekolah.

Hal ini dilatarbelakangi oleh data yang dikeluarkan oleh ICRW (International Center of Research for Women) pada 2015 yang menyatakan bahwa 84% siswa di Indonesia mengaku pernah mengalami kekerasan di sekolah. Selain itu, UNICEF juga merilis data bahwa 50% anak mengaku pernah mengalami perundungan (bullying) di sekolah.

Sementara pada tahun 2013, KPAI mendapat temuan bahwa banyak kasus kekerasan fisik di sekolah yang dilakukan guru, diantaranya menjewer (379 kasus), mencubit (504 kasus), dan membentak dengan suara keras (357 kasus).

Pengertian sekolah ramah anak

Dilansir dari laman Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPA), sekolah ramah anak adalah satuan pendidikan (baik formal, informal maupun nonformal) yang aman, bersih dan sehat, peduli dan berbudaya lingkungan hidup, mampu menjamin, memenuhi, menghargai hak-hak anak dan perlindungan anak dari kekerasan, diskriminasi dan perlakuan salah lainnya.

Sementara menurut laman Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Provinsi Jawa Barat, prinsip utama SRA ialah untuk menghilangkan diskriminasi kepentingan serta menjunjung tinggi hak hidup dan penghargaan pada anak.

Apa tujuan SRA?

Program sekolah ramah anak (SRA) tidak hanya bertujuan untuk melindungi anak dari kekerasan fisik, tetapi juga berperan untuk menjaga asupan makanan bagi anak, lho Mom. Berikut beberapa tujuan SRA.

  • Mencegah kekerasan terhadap anak serta warga sekolah lainnya

  • Mencegah anak mendapatkan kesakitan karena keracunan makanan dan lingkungan yang tidak sehat

  • Mencegah kecelakaan di sekolah yang disebabkan prasarana maupun bencana alam

  • Mencegah anak menjadi perokok dan pengguna napza

  • Menciptakan hubungan antar warga sekolah yang lebih baik, akrab dan berkualitas

  • Memudahkan pemantauan kondisi anak selama anak berada di sekolah

Bagaimana Konsep SRA?

SRA diwujudkan dengan tujuan untuk melindungi dan memenuhi hak anak selama delapan jam berada di sekolah untuk menjadikan sekolah:

  • Bersih

  • Aman

  • Ramah

  • Indah

  • Inklusif

  • Sehat

  • Asri

  • Nyaman

Indikator Sekolah Ramah Anak

Untuk mengetahui sekolah anak Mom termasuk sekolah ramah anak atau bukan, Mom bisa mengamatinya berdasarkan indikator sekolah ramah anak berikut.

  • Lulusannya memiliki sikap toleransi tinggi, anti kekerasan, peduli lingkungan, setia kawan dan bangga terhadap almamaternya.

  • Sekolah bebas kekerasan, baik kekerasan fisik maupun kekerasan seksual.

  • Guru tidak pernah memukul anak, menendang, atau mengguncang-guncangkan dengan keras.

  • Anak tidak pernah terpapar kegiatan/perilaku seksual. Tidak ada eksploitasi seksual.

  • Guru tidak menghardik anak, tidak pernah menghina/mempermalukan anak dengan sebutan “bodoh, malas, nakal”, dan sejenisnya.

  • Sekolah memberi perlindungan dan rasa aman bagi anak. Memperlakukan adil bagi semua murid, laki-laki/perempuan, cerdas/kurang cerdas, kaya/miskin, normal/cacat. Tidak memberi hukuman fisik pada anak karena bisa menyebabkan trauma.

  • Siswa senang saat mengikuti pelajaran, tidak ada rasa cemas, takut atau was-was, tidak merasa rendah diri.

  • Sarana prasarana untuk mendukung pembelajaran yang memadai. Ada alat peraga, buku pelajaran yang layak dan mencukupi.

  • Lingkungan sekolah bebas asap rokok, sanitasi dan kebersihan terjamin.

  • Ada sarana/tempat bermain, sehingga anak merasa nyaman, memperoleh kesenangan, memperoleh teman baru dan menjalin persahabatan.

  • Kantin sekolah bersih, bebas debu, menjual makanan sehat dan tidak membahayakan kesehatan anak.

  • Hal-hal yang berkaitan dengan keuangan bersifat transparan, tidak ada tekanan, tidak ada paksaan.

  • Anak yang kurang berhasil diberi bimbingan/evaluasi, tidak dipermalukan di depan teman-temannya. Sebaliknya, anak yang berprestasi memperoleh reward.

Itulah sekilas tentang sekolah ramah anak. Bagaimanapun, Mom harus bijak memilih sekolah untuk anak sebab ini berkaitan dengan masa depannya. Sekarang Mom sudah punya gambaran kira-kira sekolah mana yang akan jadi tempat belajar paling menyenangkan bagi si kecil. Semoga membantu, Mom.