Pernahkah Mom mendengar cerita seseorang yang sukses menjadi orang besar? Mungkin pernah terbesit di benak Anda mereka adalah orang-orang yang mempunyai IQ tinggi. Padahal sejatinya IQ bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan kesuksesan seseorang. Tapi, jika Mom ingin memiliki anak dengan IQ tinggi, ada beberapa cara meningkatkan IQ yang bisa dicoba.

Cara meningkatkan IQ atau Intelligence Quotient anak erat kaitannya dengan penerapan pola asuh yang kooperatif antara orang tua dan anak. Pasalnya, kecerdasan intelektual bisa menjadi optimal apabila pola asuh yang Anda berikan baik. Hal tersebut dikarenakan adanya ikatan emosional antara anak dan juga orang tua.

Apa itu IQ?

IQ adalah sebuah istilah untuk mengukur kecerdasan intelektual seseorang dalam memahami gagasan, memecahkan masalah, berpikir, dan bernalar. Kini skor IQ sering dijadikan syarat memasuki perguruan tinggi hingga melamar pekerjaan.

Jangan khawatir, Mom dapat mempersiapkannya dari sekarang agar kelak anak bisa memiliki skor IQ tinggi. Untuk itu simak artikel berikut hingga akhir, ya!

Cara Meningkatkan IQ Anak dengan Cepat

Selain menyesuaikan pola asuh orang tua yang baik kepada anak, berikut beberapa cara meningkatkan IQ anak yang dapat dilakukan oleh Mom dan Dad.

1. Interaktif Bersama Anak

Cara meningkatkan IQ anak yang pertama adalah mengajak dan mendengarkan anak berbicara. Dengan begitu Mom menjadi tahu bagaimana cara anak mengekspresikan diri. Selain itu, orang tua bisa membantu memberi rangsangan kecerdasan kepada anak. Misalnya dengan memberikan tebakan bergambar dengan flashcard atau bermain catur bersama.

Interaktif bersama anak juga dapat membantu orang tua dalam menjaga attachment dengan sang jagoan kecil. Mom dan Dad jadi bisa mengawasi aktivitas belajar anak serta membantunya jika ada pertanyaan sulit.

2. Memberikan Pujian

Anak akan termotivasi jika orang tua memberi pujian atas kegigihannya dalam memecahkan masalah. Pujian tersebut akan menjadi bukti bahwa orang tua mengetahui proses hingga hasil belajar mereka. Si kecil juga akan menganggap pujian sebagai reward moral atas usahanya dalam belajar yang secara tidak langsung meningkatkan IQ anak juga lho, Mom.

3. Mengatur Sistem Belajar Anak

Cara meningkatkan IQ anak dengan cepat berikutnya adalah mengatur dan memperbaiki sistem belajarnya menjadi lebih aktif.

Dalam hal ini, sistem belajar anak tidak hanya mendengarkan penjelasan atau media belajar dari guru. Tapi Mom juga harus mengajak si kecil untuk keluar mengamati lingkungan sekitarnya. Hasilnya, timbul pertanyaan-pertanyaan yang akan memperluas wawasan anak.

4. Mengajak Anak Membaca Buku

Mengajak anak membaca buku menjadi cara meningkatkan IQ dengan cepat dan memiliki pengaruh besar. Si kecil yang sudah gemar membaca akan menjadi pribadi yang selalu mencari wawasan dan topik-topik baru untuk dibahas bersama orang tua.

Fungsi kognitif anak akan semakin berkembang seiring dengan bertambahnya bahan bacaan. Tidak hanya menambah kosakata anak, jiwa aktif berbicara serta daya imajinasinya pun akan bertambah dari kegiatan membaca buku.

Mom dapat memulai dengan membacakan buku cerita atau dongeng sebelum tidur. Hingga akhirnya, menawarkan anak untuk membaca jenis atau judul buku lainnya dan membiarkannya membaca buku sendiri.

5. Sisipkan Musik

Tidak banyak yang mengetahui bahwa menyisipkan musik di tengah proses belajar anak menjadi cara meningkatkan IQ dengan cepat. Jika Mom masih mengingat di masa kehamilan, musik klasik atau murottal Qur’an yang didengar janin akan mempengaruhi intelektualnya, ternyata hal tersebut berlanjut hingga anak memasuki dunia sekolah.

Musik yang disisipkan bisa menjadi alat belajar anak sehingga lebih mudah dalam menghafal teori atau mengingat konsep mata pelajaran. Dengan demikian, IQ anak bisa meningkat lebih cepat.

Baca juga: 7 Manfaat Musik bagi Stimulasi Kecerdasan Anak

6. Memberi Pelukan kepada Anak

Memberi pelukan dapat menjadi cara meningkatkan IQ anak sekaligus menguatkan bonding antara orang tua ke si kecil lho, Mom.

Selain itu manfaat dari pelukan juga bisa menjadi stimulus dalam meningkatkan kemampuan fisik dan emosional anak. Pelukan dari orang tua akan membuat anak lebih tenang dan terikat sehingga membuat kondisi belajarnya baik.

7. Membangun Sikap Disiplin

Ajak anak untuk disiplin dalam belajar juga ya, Mom. Karena dengan bersikap disiplin bisa membentuk karakter serta menjadi salah satu cara meningkatkan IQ anak juga.

Contoh membangun sikap disiplin dalam belajar pada anak adalah dengan membuat jadwal belajar yang tepat. Jadi, Mom harus memberi ketegasan pada anak bahwa pada jam tertentu mereka harus belajar dan tidak terdistraksi dengan bermain ponsel atau menonton televisi.

8. Berolahraga Bersama

Cara meningkatkan IQ anak dengan cepat selanjutnya adalah berolahraga bersama. Memperhatikan kondisi fisik anak juga sangat penting dalam meningkatkan kecerdasannya lho, Mom. Berolahraga ternyata berdampak pada bagaimana kemampuan dan kinerja otak hingga 30%. Yuk, mulai ajak si kecil berolahraga!

9. Berikan Kuis

Berikutnya, berikan kuis kepada anak sebagai tantangan setelah belajar. Meningkatkan kecerdasan anak biasanya diukur dengan cara memberi soal ujian atau kuis. Sebab kuis dapat menunjukkan bagaimana daya ingat anak sehingga Mom bisa mengerti bagaimana kemampuannya.

Untuk membuatnya lebih menyenangkan, Anda bisa membuat kuis yang ringan dan seru, misal dengan menggunakan aplikasi seperti Kahoot! atau sekedar menggunakan kartu bergambar. Mom juga dapat memberi kuis sederhana secara lisan setelah belajar bersamanya.

10. Tidur yang Cukup

Nah, cara meningkatkan IQ dengan cepat yang terakhir adalah memastikan anak tidur dengan cukup. Mengapa demikian? Karena kesehatan yang buruk dapat mempengaruhi kemampuan intelektual anak. Maka dari itu, orang tua perlu lebih siaga di malam hari.

Itulah 10 cara meningkatkan IQ dengan cepat. Cara-cara tersebut bisa Mom terapkan satu persatu secara konsisten sehingga dapat mengetahui kemampuan intelektual anak.

Ingatlah bahwa setiap anak memiliki cara belajar yang berbeda-beda. Jadi, jika akademik anak masih belum memuaskan, tetap semangati mereka dan coba cara belajar lain yang cocok untuknya. Selamat mencoba!

Baca juga: Gaya Belajar Visual, Auditori, Kinestetik. Anak Termasuk Mana?