Self awareness artinya kesadaran diri. Self awareness adalah salah satu keterampilan yang penting untuk Mom miliki. Pasalnya, ada begitu banyak manfaat self awareness terhadap perkembangan kualitas diri, mulai dari melatih mental berani, meningkatkan potensi, dan lain sebagainya.

Bahkan bukan cuma sekadar untuk keuntungan pribadi, pentingnya self awareness juga bisa dilihat dari manfaatnya terhadap orang-orang di sekitar Anda. Lantas, bagaimanakah cara membangun self awareness ini? Agar tidak bingung, yuk langsung sama simak ulasan tentang pengertian, manfaat, hingga contohnya di bawah ini, Mom!

Download aplikasi ruangmom

Apa itu self awareness?

Mom, pernahkah merasa “duh, kok ini kerjaan sebagai seorang ibu gak ada selesainya, ya? Padat merayap banget…” Padatnya rutinitas menjadi seorang ibu membuat banyak Mom merasa menjalani keseharian sudah terasa seperti otomatis.

Bangun di saat anggota keluarga lain masih terlelap, beribadah, menyiapkan sarapan, mencuci baju, membereskan dapur, memandikan anak, antar atau menemani anak ke sekolah, curi-curi waktu bekerja, memasak makan siang, dan daftar panjang pekerjaan lainnya hingga akhirnya tiba waktu tidur di malam hari.

Tiba-tiba sudah pagi hari kembali dan rutinitas yang sama pun berulang. Seringkali rasa lelah dan stres yang dirasakan dikesampingkan hingga menumpuk. Tanpa disadari, tumpukan rasa lelah yang kita pilih untuk tidak rasakan menjadi bumerang bagi diri sendiri dan keluarga.

Misalnya, Mom menjadi lebih mudah marah ke anak dan suami, sudah mengerjakan banyak hal tapi tetap merasa tidak produktif, menjalani keseharian pun rasanya hanya sekedar menjalani kewajiban, tanpa menikmatinya.

Beruntung, saat ini banyak media yang menggaungkan kalau menjadi ibu bukan berarti tidak boleh lelah. Ibu butuh jeda, ibu butuh istirahat, ibu butuh waktu untuk diri sendiri.

Tapi, apakah Mom sudah pernah mencoba me-time, namun kok rasanya masih tetap saja gampang marah ke anak? Kenapa tetap saja urusan domestik di rumah tidak juga selesai, ya? Kok masih merasa lelah? Nah, sebetulnya ada satu kemampuan yang perlu Mom bangun dulu agar bisa menjadi ibu yang lebih sehat mental, yaitu self awareness. Apa itu self awareness?

Pengertian self awareness adalah kemampuan untuk mengenali dan memahami perasaan, pikiran, dan perilaku diri sendiri. Individu yang memiliki self awareness yang baik mampu mengenali kebutuhan dirinya sendiri.

Ia pun mampu mengetahui kekuatan dan tantangan yang dimiliki oleh diri sendiri, mengenali emosi yang dirasakan dan mengekspresikannya dengan tepat, menyadari dampak dari emosi dan perilakunya terhadap orang di sekitarnya, terbuka dengan pengetahuan baru serta mau belajar dari kesalahannya.

Manfaat membangun self awareness pada ibu

Secara naluriah, menjadi seorang ibu membuat naluri melindungi dan memberikan kasih sayang pada anggota keluarga meningkat.

Sebuah penelitian mengenai kondisi struktur otak pada ayah dan ibu menunjukkan bahwa struktur otak perempuan yang baru melahirkan mengalami perubahan yang mana bagian otak terkait kemampuan berempati dan nurturing menjadi lebih mudah aktif.

Tak heran, banyak ibu, baik secara sadar maupun tidak sadar, lebih fokus untuk memenuhi kebutuhan keluarga, terutama anak, dan kerap mengabaikan kebutuhan dirinya sendiri.

Padahal, jika kita terus mengurus orang lain di saat diri sendiri kelelahan, hal yang kita berikan menjadi tidak bisa optimal, Mom. Ibaratnya seperti menuang air ke gelas-gelas kecil dari teko yang sudah kosong.

Itulah mengapa membangun self awareness adalah hal penting. Self awareness adalah kemampuan agar Mom bisa mulai memprioritaskan kebutuhan diri sendiri, mengenali dan menyadari hal apa yang Mom butuhkan.

Baca juga: 10 Tips Menjadi Wanita Karir Sekaligus Ibu Rumah Tangga

Cara membangun self awareness pada ibu

Nah, beberapa cara yang bisa Mom lakukan untuk membangun self awareness adalah sebagai berikut.

1. Berdiam diri sejenak

Dari penjelasan di atas, sudah jelas bahwa self awareness adalah berkaitan dengan pribadi masing-masing. Coba pikirkan, kapan terakhir kali Mom duduk diam selama 5 menit saja tanpa memegang gawai? Coba yuk, Mom! Cari tempat yang membuat Mom merasa aman, misalnya di kamar mandi tempat Mom bersembunyi juga tidak apa-apa, lho!

Duduk, silangkan tangan, taruh di dada, tarik nafas yang dalam, tahan di 5-7 hitungan, lalu hembuskan perlahan. Jika sudah merasa lebih tenang, amati sensasi yang dirasakan di tubuh.

Apakah pundak terasa tegang? Kaki terasa sakit? Dengan berdiam sejenak, Mom bisa mulai menyadari hal yang dirasakan dalam tubuh dan itu bisa menjadi sinyal bagi Mom mengenai hal yang Mom rasakan.

2. Melakukan refleksi diri secara rutin

Berikutnya, cara membangun self awareness adalah dengan melakukan refleksi diri secara rutin. Berikut contoh pertanyaan yang bisa Mom gunakan untuk memandu refleksi diri:

  • Apa situasi yang terjadi hari ini yang membuatku tidak nyaman?
  • Apa emosi yang aku rasakan ketika mengalami situasi tersebut?
  • Apa yang paling sering membuatku marah?
  • Apakah aku marah dengan perilaku anakku atau aku marah dan tidak nyaman dengan kondisi diri sendiri?
  • Apa hal yang aku sukai dan aku tidak sukai terkait pengasuhan dan urusan domestik?

3. Menulis jurnal (journaling)

Self awareness adalah kemampuan yang penting dimiliki oleh tiap-tiap dari Mom. Pasalnya ini bisa membantu mencegah terjadinya momen dimana otak seperti mau meledak akibat banyak hal yang Mom pikirkan.

Contoh self awareness adalah menuliskan hal-hal yang kita pikirkan agar membantu mengurangi beban pikiran. Dengan menuliskannya, Mom jadi bisa melihat jelas mana hal yang penting dipikirkan saat ini dan nanti.

Mom juga bisa menuliskan hasil refleksi diri dari poin 2. Dengan demikian, Mom bisa melihat pola emosi dan perilaku yang Mom rasakan. Dari hal itu, hal yang menjadi kekuatan, tantangan, dan bantuan yang Mom perlukan bisa terlihat lebih jelas. Setelahnya, solusi yang dilakukan pun dapat lebih tepat sasaran dan berdampak baik bagi diri Mom sendiri.

4. Konseling dengan ahli kesehatan mental (psikolog/ psikiater/ terapis)

Jika Mom merasa kesulitan untuk memulai refleksi diri, pihak ketiga seperti psikolog, psikiater, atau terapis bisa memandu Anda mengurai hal-hal yang sebetulnya dipikirkan dan dirasakan. Selain itu, self awareness adalah bukan semata-mata hanya mencoba mengenali kondisi diri kita saat ini.

Dengan berkonsultasi atau konseling dengan psikolog atau psikiater, kita mencoba mengenali hal-hal di masa lalu yang membentuk diri kita di masa kini. Dari hal itu, kita bisa mengetahui mana hal baik yang sudah ada dalam diri kita dan mana hal yang perlu dikembangkan agar bisa menjadi pribadi dan menjalani peran ibu dengan lebih baik.

Bagaimana, Mom? Apakah mau memulai mencoba untuk berlatih lebih mengenali diri sendiri dengan membangun self awareness? Berhadapan dan mencari tahu mengenai diri sendiri bisa terdengar menakutkan dan sulit. Akan tetapi, memprioritaskan hal tersebut bisa menjadi salah satu wujud untuk menyayangi diri sendiri dan keluarga lho, Mom. Selamat mencoba kembali mengenali diri sendiri, Mom!

Ditulis oleh: Yasmine N. Edwina, M.Psi., Psikolog

Baca juga: 25 Kata Bijak Wanita Karir dan Ibu Rumah Tangga Inspiratif