Perkembangan globalisasi yang sangat pesat dan tidak dapat dihindari membuat anak-anak harus mempunyai ketahanan mental sebagai bekal menghadapi berbagai kondisi ketika ia besar nanti. Untuk itu, orang tua perlu mendidik dan melatih mental berani pada anak agar ia tumbuh menjadi anak yang tangguh dan percaya diri.

Apalagi belakangan ini, kesehatan mental anak sedang jadi isu serius lho, Mom, seperti stres, depresi, hingga gangguan bipolar semakin banyak terdengar di kalangan anak remaja.

Orang tua perlu mengenali persoalan kesehatan mental anak sejak ia masih balita. Mom dan Ayah juga harus memastikan bahwa telah menerapkan pola asuh yang tepat, serta memberi kasih sayang yang cukup. Lalu bagaimana cara melatih mental berani pada anak? Berikut pembahasannya.

Rasa percaya diri anak dipengaruhi lingkungan

Menumbuhkan keberanian dan kepercayaan diri anak memang sangat penting dan harus dilatih sejak anak berusia dini. Meskipun faktor genetik mempengaruhi hal seperti ini, tetapi sekitar 20% dan sisanya adalah pengaruh lingkungan. Anak-anak yang orang tua nya memiliki keberanian dan kepercayaan diri yang tinggi, maka ia juga punya kemungkinan tumbuh seperti orang tuanya.

Agar anak percaya diri dan berani

Untuk melatih mental anak, Moms bisa mencoba banyak cara untuk memperkenalkan anak dengan hal-hal baru, agar anak dapat dengan cepat menyesuaikan diri. Dengan ini anak akan tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan tidak cengeng. Berikut beberapa cara melatih mental anak agar berani.

Mengajarkan anak berpikir positif

Dengan mengajarkan anak agar selalu berfikir positif artinya Mom sedang mengajarkan agar anak percaya diri dan berani. Misalnya, besok adalah hari pertama si kecil masuk PAUD. Berilah pengertian bahwa besok ia akan bertemu teman-teman baru. Ia juga akan bermain aneka permainan seru yang menyenangkan di sekolah. Oleh karena itu, ia harus bangun lebih pagi daripada biasanya.

Ucapan-ucapan positif seperti ini akan membuat anak punya kesan positif, sehingga ia akan merasa antusias ketika bertemu dengan orang dan lingkungan baru. Sebab apabila anak dijejali dengan pikiran/ucapan negatif atau kalimat-kalimat yang cenderung menakut-nakuti, mentalnya akan jatuh dan sulit untuk menumbuhkan keberanian pada dirinya.

Menggali dan mengasah bakat anak

Setiap anak pasti diberi keistimewaan sendiri-sendiri. Mom dan ayah perlu mengenali kira-kira di mana bakat si kecil. Cobalah untuk mengamati kegemarannya, atau aktivitas apa yang betah berlama-lama ia lakukan.

Apabila si kecil dirasa punya skill yang menonjol dalam bidang tertentu, mulailah mencari cara mengasah bakat anak, seperti mengikutkannya dalam kursus atau les. Dengan cara seperti ini, rasa percaya diri anak akan tumbuh.

Membiasakan anak agar percaya diri

Moms, rasa percaya diri akan menumbuhkan keberanian pada diri anak. Oleh karena itu, orang tua perlu melatih anak agar percaya diri sehingga ia tidak menjadi anak penakut. Berikut beberapa caranya.

- Memberi kesempatan menjadi pemimpin

Hal ini bisa diterapkan saat anak masih kecil. Misalnya meminta anak untuk menjadi pemimpin barisan saat berada di sekolah, memimpin doa saat akan memulai kelas, dan menjadi ketua kelas. Meskipun hanya hal-hal kecil, cara tersebut efektif untuk melatih rasa percaya diri anak.

- Memberikan tanggung jawab

Saat Mom sedang melakukan suatu pekerjaan rumah, ada baiknya si anak ikut diberi tugas untuk menyelesaikannya. Misalnya ketika sedang bersih-bersih rumah, libatkanlah anak dalam kegiatan ini, seperti membersihkan mainan yang barusan dimainkan atau menyapu halaman rumah.

Membiasakan anak agar mempunyai keberanian

Melatih mental berani memang bukanlah hal yang mudah. Mom dan ayah harus membantu si kecil agar keberaniannya tumbuh. Salah satunya dengan mengikutsertakan anak dalam kegiatan di luar ruangan, seperti outbond. Selain bertemu dengan orang-orang baru, anak juga lebih punya keberanian terhadap tantangan.

Kesempatan bertemu dengan anak-anak lainnya merupakan momen bagus untuk melatih skill sosialisasinya. Kemampuan anak untuk bersosialisasi dengan teman seusianya dan lingkungan baru akan membentuknya menjadi pribadi yang supel dan mudah untuk beradaptasi.

Ketika anak sudah mulai berinteraksi dengan teman barunya, orang tua bisa menjauh dan membiarkannya untuk saling berkomunikasi. Hal ini perlu dilakukan agar anak terbiasa dengan orang baru meski jauh dari orang tuanya.

Cara mendidik anak agar mandiri dan tidak cengeng

Sebenarnya anak cengeng itu wajar, terlebih lagi jika usia anak masih dibawah 2 tahun. Ini anak masih belum bisa menjelaskan apa sebab mereka menangis. Namun, bila anak sudah beranjak ke usia sekolah, ini akan membuat orang lain terganggu. Nantinya anak akan dicap sebagai anak yang cengeng.

Bila orangtua sering memanjakan anak, ia bisa saja tumbuh menjadi anak cengeng, dan ini bisa berdampak pada kehidupan sosial anak. Umumnya anak cengeng itu cenderung merasa tidak percaya diri, malu, dan takut dengan lingkungan baru. Ada baiknya Moms tidak menyepelekan masalah ini. Lalu bagaimana cara mengatasi anak yang cengeng?

1. Membantu perkembangan kecerdasan emosional anak

Kecerdasan emosional anak adalah suatu kemampuan untuk mengenali dan mengelola perasaan sendiri serta perasaan orang lain. Anak yang cerdas secara emosi biasanya tahu apa saja yang ia sukai dan tidak ia sukai. Maka, jika ada sesuatu yang membuat ia resah atau merasa terganggu, ia bisa mengkomunikasikannya dengan orang tua, bukan hanya menangis.

2. Jangan terbawa emosi

Orang tua mungkin akan marah atau kesal jika anak terus-terusan menangis. Alih-alih ikut terbawa emosi, Anda harus tenang dan berusaha menenangkan anak yang tengah menangis. Setelahnya, sejajarkan posisi mata anak dengan mata dan pegang tubuhnya, lalu tanyakan dengan tegas tetapi tidak kasar mengapa ia menangis dan apa keinginannya. Dibutuhkan kesabaran orang tua untuk melakukan hal ini.

3. Ajari anak untuk meluapkan emosinya dengan sehat

Mom bisa mengajarkan anak untuk meluapkan emosi dengan melakukan aktivitas yang anak sukai seperti menyanyi, menari, atau berolahraga. Penting juga untuk diingat bahwa karakter masing-masing anak itu berbeda. Maka jangan membanding-bandingkan anak dengan orang lain dan terus cari tahu kegiatan yang disukai anak untuk meluapkan emosinya.

Itu tadi beberapa hal yang bisa dilakukan oleh Mom untuk melatih mental anak dan meningkatkan rasa kepercayaan diri sebelum anak memasuki usia sekolah. Dengan keberanian dan kepercayaan diri tentu saja bisa membuat anak berkembang menjadi pribadi yang lebih baik. Serta berikan juga perhatian dan kasih sayang yang cukup kepada anak ya, Mom!