Kehamilan bayi kembar, tentu mendatangkan kebahagiaan berlipat ganda di dalam keluarga. Apalagi jika ini merupakan kehamilan pertama dan ditunggu-tunggu oleh seluruh keluarga.

Secara medis, ada beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengetahui kehamilan kembar. Kemungkinan mendapat bayi kembar akan meningkat 40 persen jika Mom juga merupakan anak kembar. Lalu, sejak kapan hamil kembar bisa dideteksi?

Metode pemeriksaan bayi kembar

Hamil kembar bisa dideteksi melalui pemeriksaan USG di masa awal kehamilan usia 8-13 minggu. Selain itu, tes darah dapat dilakukan untuk mengetahui tinggi rendahnya kadar hormon kehamilan HCG.

Jika diketahui kadar hormon meningkat dengan pesat, maka biasanya dokter akan mengadakan pemeriksaan lanjutan karena menjadi indikasi kemungkinan mengandung bayi kembar.

Metode Doppler juga bisa dilakukan oleh bidan atau dokter dalam menentukan kapan bayi kembar bisa dideteksi. Metode Doppler bekerja dengan cara mendeteksi detak jantung janin lebih dari satu. Namun, pemeriksaan ini bisa meleset karena detak jantung Mom juga kadang dianggap sebagai detak jantung bayi kembar.

Tanda-tanda fisik hamil kembar

Selain itu, Mom juga biasanya akan mengalami beberapa gejala dan tanda perubahan secara fisik. Beberapa tanda-tanda ini menyertai kehamilan kembar, yaitu:

  • Morning sickness yang hebat. Tingginya kadar HcG juga membuat morning sickness Mom yang mengandung anak kembar menjadi lebih kuat dan panjang. Bahkan ada Mom yang mengalaminya hampir sepanjang hari.

  • Berat badan Mom naik signifikan, adalah salah satu tanda yang dapat menunjukkan sedang mengandung anak kembar.

  • Ukuran perut yang lebih besar dari kehamilan tunggal.

  • Secara umum, tanda kehamilan kembar juga dirasakan dengan payudara lebih lembut dan kenyal. Nyeri pada otot payudara, terjadinya inflamasi, serta bagian areola yang menggelap juga sering dikaitkan dengan hal tersebut.

  • Sering mimisan. Perubahan hormon dan meningkatnya tekanan darah dapat membuat jaringan pembuluh darah halus di mulut dan hidung melebar. Akibatnya Mom bisa terkena gusi berdarah dan atau mimisan saat kehamilan kembar.

  • Pergelangan tangan sakit. Sering disebut dengan sindrom Carpal Tunnel akibat meningkatnya volume darah saat kehamilan dan membuat saraf median di pergelangan tangan menyempit. Sensasi sakit, mati rasa atau kesemutan menyertai.

Jenis kehamilan kembar

  • Kembar identik. Satu telur dibuahi oleh satu sperma dan kemudian membentuk satu buah zigot. Namun zigot akhirnya membelah menjadi dua buah embrio yang terpisah sempurna.

  • Kembar siam. Kembar ini tidak sepenuhnya terpisah akibat pembuahan ovum yang tidak lengkap. Akibatnya ada beberapa bagian tubuh yang menyatu dan berbagi organ misalnya bagian kepala, perut, atau dada.

  • Kembar cermin. Terbentuk dari sel telur tunggal yang dibuahi, namun saat proses pembelahan yang lambat satu sama lain janin akan berkembang sendiri. Hasilnya, saat lahir nanti keduanya akan berbeda kebiasaan misal bayi pertama kidal, lainnya tidak. Yang paling mencolok adalah arah rambut yang tumbuh saling berlawanan atau tanda lahir di tempat yang berlawanan.

  • Kembar parasit. Kondisi yang menyebabkan satu bayi gagal untuk berkembang dan kemudian menempel pada satu bayi yang berkembang. Satu janin yang menempel ini berfungsi sebagai parasit sehingga bisa mengancam keselamatan bayi yang lain.

  • Kembar superfetasi. Terjadi ketika Mom sudah hamil sementara juga mengalami kehamilan yang lain. Termasuk jenis kehamilan yang jarang terjadi. Biasanya sering terjadi pada binatang, namun kasus ini juga tetap bisa ditemukan pada manusia. Pembuahan sel telur oleh sel sperma terjadi berulang saat sudah ada proses konsepsi dalam rahim.

  • Kembar superfekundasi. Kembar ini terjadi ketika dua buah sel telur dibuahi oleh dua sel sperma yang berbeda. Artinya kembar ini berasal dari dua ayah yang berbeda. Termasuk langka namun pernah terjadi di Amerika Serikat pada tahun 1810 dan Inggris tahun 2005.

  • Kembar monoamniotik. Jenis kembar yang berbagi kantung ketuban dan plasenta yang sama. Jenis kembar ini bisa menyebabkan komplikasi kehamilan sehingga berbahaya untuk bayi dan ibu.

  • Kembar diamniotik. Jenis kembar terpisah kantung ketuban namun memiliki satu plasenta yang sama. Biasanya dihasilkan dari kehamilan kembar identik.

Baca juga: 3 Hal Penting Untuk Keberhasilan Program Bayi Kembar