Biaya sekolah yang semakin hari semakin mahal mengharuskan Mom berpikir bagaimana cara berinvestasi dengan benar untuk pendidikan anak. Yup, ada beberapa bentuk investasi pendidikan yang bisa Mom jadikan alternatif demi membiayai masa depan si kecil.

Perlu diketahui bahwa investasi pendidikan anak dapat dilakukan sedini mungkin. Mom tak perlu menunggu menabung setelah anak berusia sekian tahun. Apabila Anda sanggup melakukannya sekarang, why not? Untuk itu, yuk cek daftar investasi pendidikan di bawah ini, Mom!

Bentuk investasi pendidikan

Ada banyak bentuk investasi pendidikan anak yang bisa Mom coba, antara lain sebagai berikut.

1. Tabungan pendidikan anak

Mom, tabungan pendidikan adalah salah satu investasi pendidikan anak paling mudah dilakukan. Tabungan ini sangat cocok bagi pengelolaan biaya pendidikan yang bersifat rutinitas, misalnya membayar biaya bulanan sekolah, membeli alat tulis, membayar les atau kursus, dan lain sebagainya.

Akan tetapi kekurangan dari tabungan pendidikan anak adalah tidak bisa digunakan untuk tujuan investasi jangka panjang, Mom. Ini dikarenakan bunga yang diberikan sangat kecil, yakni 2-3% per tahun, sehingga tidak sebanding dengan kenaikan biaya pendidikan setiap tahunnya.

2. Deposito

Deposito hampir sama dengan tabungan pendidikan anak. Hanya saja, bunga deposito lebih tinggi, yakni 4-6% per tahun. Selain itu, deposito juga dapat diambil sewaktu-waktu, Mom.

Adapun penarikannya bisa dilakukan dalam jangka waktu 1 bulan, 3 bulan, atau 1 tahun, tergantung dengan perjanjian yang sudah disepakati.

Ketika Mom membuka deposito di bank, sebaiknya pilihlah program auto roll over. Program ini berfungsi untuk menambahkan secara otomatis bunga yang diperoleh bulan selanjutnya ke dana deposito.

Jika mengingat kenaikan biaya pendidikan yang terjadi setiap tahun sebesar 10-15%, tentunya deposito ini belum bisa dijadikan alternatif pilihan tujuan investasi jangka panjang. Namun, Mom dapat membuka deposito untuk tujuan pembiayaan jangka pendek, seperti biaya les per bulan.

3. Asuransi pendidikan

Investasi pendidikan yang bisa Mom jadikan pilihan berikutnya adalah asuransi pendidikan. Asuransi sama dengan proteksi.

Jika terjadi risiko pada orang tua, maka anak akan tetap memperoleh dana pendidikan sesuai dengan kesepakatan awal, tanpa harus membayar premi lagi.

Apabila Mom tertarik untuk membuka asuransi pendidikan, konsultasikan dengan agen asuransi terkait premi dan kebutuhan dana pendidikan anak yang Anda butuhkan.

4. Reksadana

Yup, reksadana adalah jenis investasi yang dikelola oleh perusahaan manajemen investasi. Apabila Mom menabung di reksadana sebagai tujuan investasi jangka panjang, maka keuntungan yang dihasilkan sangat tinggi, bahkan melebihi estimasi kenaikan biaya pendidikan per tahun.

Selain itu, reksadana juga bersifat sangat fleksibel, Mom. Anda bisa membeli dan menjualnya kapan saja sesuai dengan ketentuan di prospektus. Meskipun begitu, Mom harus mempelajarinya terlebih dahulu sebab investasi ini juga memiliki risiko.

5. Emas

Kalau bentuk investasi yang satu ini Mom pasti menyukainya. Sudah sejak lama, orang menggunakan emas sebagai investasi karena nilainya yang liquid serta harganya yang relatif stabil.

Bahkan, setiap tahun nilai emas juga cenderung mengalami peningkatan. Jika Mom berniat untuk investasi emas, sebaiknya lakukan sedini mungkin, ya. Akan lebih baik apabila sebelum membeli emas Anda mengetahui terlebih dulu fluktuasi harganya.

Pilihlah emas batangan sebagai investasi jangka panjang yang memiliki kadar 99% daripada emas bentuk perhiasan, Mom.

Kini, Anda tak hanya dapat membelinya di toko emas, melainkan PT Pegadaian, Bank, dan perusahaan penghasil emas seperti PT Aneka Tambang. Tak perlu khawatir tidak punya uang untuk membelinya, sebab beberapa perusahaan sudah menyediakan cicilan kepemilikan tabungan emas. Mudah sekali bukan, Mom?

6. Properti

Pernahkah Mom terpikirkan untuk investasi properti? Investasi ini sedang menjadi trend beberapa tahun belakangan karena dinilai mempunyai risiko rendah dan sangat berpotensi menghasilkan keuntungan yang sangat besar.

Bagaimana tidak, setiap tahun nilai jual tanah tidak pernah turun, Mom. Akan lebih bagus apabila Anda punya informasi tentang lahan terpencil di mana berpotensi untuk berkembang di kemudian hari.

Jika Mom dan Dad memiliki cukup dana, jangan ragu untuk melakukan pembelian secara tunai. Bila tidak, maka ajukan KPR dengan cicilan yang tidak mengganggu cash flow. Selanjutnya, rumah tersebut bisa Mom sewakan sebagai investasi pendidikan anak atau menjualnya jika membutuhkan biaya untuk masuk ke perguruan tinggi.

Baca juga: Dana Pendidikan: Langkah Mempersiapkannya untuk Anak

Cara menghitung biaya pendidikan anak

Agar Mom tidak bingung dalam mempersiapkan dana pendidikan anak, berikut adalah cara menghitungnya dan apa yang perlu Anda siapkan.

  1. Nilai biaya saat ini (Present value/ PV)
  2. Nilai biaya masa depan (Future value/FV)
  3. Inflasi (Interest rate/r)
  4. Periode (jumlah bulan periode menabung/n)
  5. Kontribusi per bulan (Periodic payment/PMT)

Contoh kasus:

Keluarga Pak Yogi sedang menunggu kelahiran putera pertama mereka. Pak Yogi sudah menyiapkan biaya persalinan dan berencana akan menyiapkan dana pendidikan SD untuk anak. Dari informasi yang diperoleh, biaya uang pangkal di SD swasta di Bandung berkisar sekitar Rp20 juta. Dengan tingkat inflasi 10% per tahun, berapa dana pendidikan anak yang harus disiapkan Pak Yogi?

Cara menghitungnya:

PV = Rp20 juta

Inflasi ® = 10%

Periode menabung (n) = 6 tahun = 72 bulan

Maka, 10% x Rp20 juta = Rp2 juta

Rp2 juta x 6 tahun = Rp12 juta

Rp20 juta + Rp12 juta = Rp32 juta (FV)

Jadi, jumlah kontribusi per bulan (PMT) yang harus disisihkan Pak Yogi adalah Rp32 juta : 72 bulan = Rp444 ribu.

Itulah beberapa tipe investasi pendidikan yang tepat guna merencanakan biaya pendidikan anak. Semoga ulasan di atas bisa Mom jadikan referensi dalam menyiapkan masa depan si kecil, ya!

Baca juga: 4 Hal yang Wajib Diperhatikan Sebelum Membeli Asuransi Pendidikan Anak