FOMO adalah singkatan dari Fear of Missing Out. Istilah ini digunakan ketika ada seseorang merasa khawatir atau ketakutan ketinggalan tren yang sedang berjalan. Sebagai contoh, teman-teman arisan Mom menggunakan tas Chanel yang sedang hype, lalu Mom merasa tidak gaul jika tidak menggunakan tas itu. Akhirnya Anda pun ikut membeli tas Chanel padahal tas lama masih ada.

Nah, apabila kejadian semacam ini berlangsung terus-menerus, tentunya akan memberikan dampak buruk bagi Mom, baik secara psikologis maupun finansial. Lantas, bagaimana cara mengatasi fenomena FOMO tersebut? Simak ulasan berikut.

Apa itu FOMO?

Secara umum, FOMO artinya kondisi yang digambarkan sebagai ketakutan atau kecemasan. FOMO adalah gangguan kesehatan mental di mana membuat seseorang merasa takut ketinggalan tren atau informasi yang sedang berkembang. Istilah ini pertama kali disampaikan oleh Dr. Andrew K. Przybylski, ilmuwan asal Inggris, pada tahun 2013.

Fenomena FOMO sendiri sering dikaitkan dengan kecanduan terhadap media sosial, Mom. Setiap hari, orang berbondong-bondong menunjukkan eksistensi, kemampuan, atau gaya hidupnya. Sehingga ini bisa membuat sebagian orang memiliki pikiran untuk membandingkan kehidupannya dengan orang lain yang terlihat sempurna.

Orang-orang dengan FOMO ini akan merasa tertinggal atau memiliki derajat sosial lebih rendah yang akhirnya menimbulkan kecemasan berlebihan pada kehidupannya. FOMO membuat seseorang merasa resah bila tidak terhubung dengan media sosialnya walaupun hanya sebentar.

Dampak buruk FOMO

Mom, FOMO adalah fenomena yang bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan mental maupun finansial Anda. Dampak tersebut antara lain sebagai berikut.

1. Mempengaruhi kesehatan mental

Mayoritas dampak buruk FOMO adalah mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Penggunaan media sosial secara berlebihan bisa membuat Anda lebih mudah stres dan terobsesi untuk menjaga image di dunia maya.

Selain itu rasa cemas juga akan menimbulkan rasa lelah, kurang konsentrasi, dan sulit tidur. Jika ini dibiarkan terus-terusan dalam jangka waktu lama, maka tubuh dapat mengalami gangguan kesehatan serius.

2. Menimbulkan perasaan negatif

Riset menunjukkan bahwa orang yang terlalu sering melihat postingan foto atau video orang lain berlibur akan merasa lebih mudah kesepian. Survei lain juga menyebutkan bahwa 60% remaja merasa khawatir saat mengetahui temannya bersenang-senang tanpa dirinya. Ini merupakan perasaan yang muncul akibat FOMO, Mom.

3. Menurunkan rasa percaya diri

Dampak negatif lain dari FOMO adalah menurunkan rasa percaya diri. Sering terjadi, postingan orang lain di media sosial membuat seseorang membandingkannya dengan diri sendiri. Sehingga hal tersebut akan mengakibatkan Mom insecure karena merasa hidup orang lain lebih indah.

Ini hanya akan membuat Mom mengalami stres. Perlu diingat bahwa tak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Jadi, Anda tak perlu membandingkan diri Anda dengan orang lain, ya.

4.  Mengeluarkan uang yang tidak perlu

Selain berdampak pada kesehatan mental, FOMO juga memberikan pengaruh buruk pada finansial. FOMO kerap memicu Mom untuk bersaing dengan teman-teman di sekitar Anda. Misalnya teman dekat Mom membeli sepatu baru bermerek, maka Anda tidak ingin kalah dan merasa harus memiliki sepatu yang sama.

Pengeluaran akibat perasaan takut ketinggalan ini bisa jadi menguras tabungan Mom, lho! Akhirnya, bukan hanya keuangan Mom Anda yang terancam, melainkan juga kedamaian hidup.

5. Mengambil pilihan investasi yang salah

Sebelum berinvestasi, ada banyak pertimbangan yang harus dipikirkan, mulai dari likuiditas, risiko, serta performa instrumen dalam jangka panjang. FOMO adalah salah satu penyebab banyak orang harus menderita kerugian. Pasalnya, tidak sedikit orang tergiur menginvestasikan uangnya di perusahaan yang IPO-nya dinantikan karena alasan popularitas.

Mereka lupa melakukan analisis, hingga akhirnya kehilangan sebagian besar uang yang sudah diinvestasikan sebab harga saham perusahaan tersebut menurun bebas beberapa hari setelah IPO.

Baca juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia, 4 Cara Jaga Kesehatan Mental Bumil

Cara mengatasi FOMO

FOMO adalah perilaku yang seringnya memberikan dampak negatif. Nah, apabila Mom mulai merasa memiliki ketergantungan pada media sosial, coba lakukan tips mengatasi FOMO berikut.

1. Meningkatkan perasaan tidak peduli

Mengatasi FOMO dapat dilakukan dengan JOMO. Apa itu JOMO? JOMO adalah Joy of Missing Out. Ini merupakan perasaan tidak peduli ketika tidak mengikuti trend tertentu. Dengan menumbuhkan rasa tidak peduli, Mom akan terhindar dari insecure atau membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain.

2. Membatasi penggunaan gadget

Cara lain yang bisa dilakukan guna mengatasi FOMO adalah membatasi penggunaan gadget. Cobalah buat batasan waktu untuk mengecek media sosial, misalnya 30 menit dalam sehari. Sebagai alternatifnya, Mom dapat mengisi waktu luang tanpa gadget dengan melakukan kegiatan positif seperti memasak, olahraga, atau quality time bersama keluarga.

3. Mencoba lebih fokus pada dunia nyata dibanding dunia maya

Mom, ingatlah bahwa apa yang terlihat di dunia maya belum tentu nyata. Jadi, daripada Anda cemas memikirkan bagaimana mengikuti gaya hidup orang lain, cobalah lebih fokus untuk bertemu orang-orang di dunia nyata.

Berkumpul bersama teman atau keluarga akan membuat Anda lebih banyak berinteraksi secara langsung. Sediakan waktu untuk bertemu orang lain guna mengusir kesepian.

Nah, itu dia ulasan seputar apa itu FOMO, dampak buruk, serta cara mengatasinya. Apabila Mom masih merasa cemas hingga membuat hidup Anda tidak nyaman, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog, ya.

Baca juga: Media Sosial Untuk Anak: Tentang Privasi, Batasan dan Urgensinya