Secara sederhana definisi kurs dapat diartikan sebagai harga atau nilai satu mata uang dalam mata uang lain. Nama lain kurs adalah nilai tukar mata uang (exchange rate).

Kurs berperan penting dalam transaksi terutama pada ekspor dan impor. Kurs juga berperan penting dalam menerjemahkan harga-harga dengan mata uang yang berbeda dari berbagai negara.

Selain itu, kurs juga berperan penting di pasar valuta asing (foreign exchange market) atau yang dikenal dengan nama “Forex”.

Kurs biasanya ditetapkan oleh bank sentral suatu negara. Ketika mom akan menukarkan mata uang satu dengan mata uang lainnya, maka akan menghasilkan perbandingan nilai atau harga dari kedua mata uang tersebut.

Ragam kurs

Umumnya kurs terbagi menjadi tiga, yaitu kurs beli, kurs jual dan kurs tengah. Kurs beli adalah harga beli mata uang yang dipakai oleh bank dalam penukaran uang asing (money changer), dan para pedagang valuta asing untuk membeli valuta asing.

Sebagai contoh, jika mom menukarkan uang dollar dengan rupiah, maka mom menggunakan kurs beli.

Kurs jual adalah harga jual mata uang yang dipakai oleh bank yang digunakan dalam penukaran mata uang asing dan yang digunakan oleh para pedagang valuta asing untuk menjual valuta asing.

Contohnya ketika mom menukarkan rupiah dengan dollar amerika, maka kurs yang digunakan adalah kurs jual. Sedangkan kurs tengah adalah penggabungan antara kurs jual dan kurs beli. Hal ini dilakukan dengan cara mencari rata-ratanya. Namun kurs ini jarang sekali digunakan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kurs

  • Faktor pembayaran impor

Kegiatan impor barang akan mempengaruhi kurs maka uang di suatu negara. Karena pembayaran impor menggunakan kurs beli, sehingga semakin banyak nilai impor barang maka semakin banyak juga permintaan terhadap valuta asing sehingga kurs mata uang lokal menurun. Begitu juga sebaliknya, jika impor barang sedikit akan membuat kurs dalam negeri menguat.

  • Faktor Aliran Modal Keluar

Capital outflow ini artinya modal negara keluar untuk membayar hutang atau untuk keperluan negara lainnya.

Semakin banyak utang yang di bayar atau keperluan negara maka mengakibatkan permintaan terhadap valuta asing meningkat kurs mata uang dalam negeri menurun. Begitu juga sebaliknya jika negara menanamkan modal keluar negeri maka kurs akan menguat.

  • Kegiatan Spekulasi

Semakin banyak kegiatan spekulasi valuta asing maka yang dilakukan oleh spekulan maka semakin besar permintaan terhadap valuta asing. Banyaknya permintaan terhadap valuta asing akan memperlemah kurs mata uang lokal terhadap mata uang asing.

Kurs mata uang ini menjadi patokan para pengusaha. Mereka dapat memanfaatkan kurs untuk bertransaksi di valuta asing atau juga menanamkan modal di sebuah perusahaan.

Ketika mata uang negara sedang lemah, pengusaha tidak mungkin akan menanamkan modalnya di negara yang kurs mata uangnya melemah. Tapi ada juga yang sebaliknya, tentu ada analisis tersendiri dari pengusaha tersebut.

Jika mom akan melakukan perdagangan internasional atau biasa transaksi menggunakan multi mata uang, tentunya proses pembukuan usaha akan sedikit lebih sulit dan akan sangat merepotkan jika mom masih menggunakan pembukuan manual.