Dalam Islam, seorang ibu yang sedang menyusui anaknya memang tidak diwajibkan untuk melaksanakan puasa Ramadhan. Akan tetapi, para Mom tetap harus membayar fidyah ibu menyusui sesuai dengan ketentuan dalam agama. Lantas, bagaimana ketentuan fidyah yang benar dalam agama Islam? Yuk, simak dalam artikel ini!

Kalkulator Finansial

Apa Itu Fidyah?

Dalam bahasa Arab, fidyah berasal dari kata ‘fadaa’ yang berarti mengganti atau menebus. Jadi, fidyah puasa Ramadhan maksudnya adalah mengganti hutang puasa selama bulan Ramadhan di lain waktu.

Memang dalam agama Islam telah dijelaskan terkait kelompok orang yang diperbolehkan untuk tidak menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Salah satunya ibu menyusui.

Ketentuan boleh tidak berpuasa di bulan Ramadhan bagi umat muslim ini juga telah disebutkan dalam firman Allah SWT pada surat Al Baqarah ayat 184, yang berbunyi sebagai berikut:

”(Yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu ketahui.”

Berikut ini adalah kriteria orang yang boleh tidak melaksanakan puasa Ramadhan dan menggantinya dengan membayar fidyah yang perlu Anda ketahui:

  • Orang tua yang sudah renta, sehingga tidak memungkinkan untuk berpuasa karena mungkin bisa mengganggu kondisi kesehatannya.
  • Orang yang sedang sakit parah dengan kemungkinan sembuh yang minim.
  • Ibu hamil dan menyusui yang apabila berpuasa, khawatir kondisi diri atau bayinya akan terganggu.

Waktu yang Tepat untuk Membayar Fidyah Ibu Menyusui dan Ketentuannya

Fidyah puasa Ramadhan bagi ibu menyusui bisa mulai Mom lakukan setelah bulan Ramadhan selesai. Adapun besaran fidyah juga telah ditetapkan dalam agama Islam.

Melansir dari Badan Amil Zakat Nasional, besaran fidyah khusus Mom yang menyusui adalah sebesar satu mud gandum atau sekitar 0,75 kg. Namun, ulama Hanafiyah berpendapat bahwa besaran fidyah yang harus Mom bayarkan adalah sebesar 2 mud gandum atau sekitar 1,5 kg.

Umumnya, ibu menyusui di Indonesia menggunakan beras atau uang untuk membayar fidyah puasa Ramadhan. Jika Anda tidak berpuasa selama 30 hari di bulan Ramadhan, maka jumlah fidyah yang harus dibayar adalah 1,5 kg x 30 hari.

Sedangkan jika Anda ingin membayar fidyah dalam bentuk uang, maka bisa mengkonversi takaran 1,5 kg ke dalam harga pasarannya menjadi rupiah.

Adapun untuk wilayah Ibukota DKI Jakarta Raya dan sekitarnya, ketetapan nilai fidyah dalam bentuk uang adalah sebesar Rp60.000,00 per hari. Untuk tiap individu sesuai dengan SK Ketua BAZNAS No. 07 Tahun 2023 tentang Zakat Fitrah dan Fidyah.

Tips Puasa Ramadhan bagi Ibu Menyusui

Jika Mom yang tetap ingin berpuasa selama bulan Ramadhan meski sedang menyusui, simak beberapa tips yang bisa Anda coba berikut ini:

1. Menjaga Tubuh Tetap Terhidrasi

Sebagai ibu yang sedang aktif menyusui si kecil, tentu sangat penting bagi Anda untuk menjaga agar tubuh tetap terhidrasi. Oleh karena itulah, Anda perlu memperhatikan asupan air setiap hari jika berniat melaksanakan puasa Ramadhan.

Pastikan Anda minum air putih dalam jumlah yang cukup, ya. Namun, sebaiknya jangan minum terlalu banyak di waktu sahur, karena hanya akan mengisi kandung kemih. Jadi, nantinya Anda justru lebih sering buang air kecil dan merasa lebih haus sepanjang hari.

2. Makan dengan Nutrisi yang Cukup

Selama puasa, makanan yang Anda konsumsi juga harus tetap seimbang, antara karbohidrat dengan protein. Sebaiknya, pilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks untuk bantu memberikan energi selama puasa.

3. Buka Puasa Tepat Waktu

Buka puasa tepat waktu dan tidak menundanya menjadi tips selanjutnya yang wajib Anda lakukan. Jadi, ketika memasuki waktu berbuka, Anda bisa langsung mengkonsumsi makanan alami yang kaya akan energi. Tujuannya adalah untuk mengembalikan energi yang hilang selama berpuasa dan menyusui.

Salah satu menu yang direkomendasikan untuk Anda konsumsi saat buka puasa adalah kurma dan susu.

4. Menyusui Langsung

Biasanya, si kecil akan menjadi lebih rewel menjelang waktu berbuka, karena dampak dari tubuh Mom yang sedang berpuasa. Hal ini dapat terjadi bagi para Mom yang menyusui secara langsung di sepanjang hari.

Tak hanya itu, produksi ASI juga cenderung melambat, karena adanya tekanan puasa. Oleh karena itulah, lebih baik Anda menyusui si kecil secara langsung untuk memuaskan bayi dengan lebih cepat.

5. Memerah ASI

Bagi Anda yang menyusui si kecil secara terpisah, maka bisa rutin memerah ASI selama beberapa jam sekali. Anda bisa memerah ASI di waktu berbuka hingga menjelang sahur untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

ASI yang diperah secara teratur saat melaksanakan puasa bisa membuat produksi ASI tetap lancar. Jadi, pastikan Anda telah mengetahui ASI tahan berapa lama dalam suhu ruang.

Akan tetapi, jika Anda tidak menjaga asupan makanan dan air yang dikonsumsi setiap harinya, bukan tidak mungkin hal tersebut dapat mempengaruhi kondisi produksi ASI selama Anda berpuasa.

Baca juga: ASI Bertahan Berapa Jam dalam Suhu Ruang? Ini Faktanya!

Jangan Lupa Membayar Fidyah Ibu Menyusui, Moms!

Nah, itu dia informasi tentang ketentuan membayar fidyah ibu menyusui yang wajib Mom ketahui. Khususnya jika di Ramadhan kali ini Anda berencana untuk tidak melaksanakan ibadah puasa. Semoga informasi tersebut bermanfaat, ya!