Memberi Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif adalah impian bagi para Mom. Meskipun demikian, belum semua Mom bisa memproduksi ASI secara lancar untuk kebutuhan anaknya.

Pemberian ASI yang tidak lancar berpotensi menurunkan daya tahan tubuh buah hati sebab kandungan ASI yang berbeda dengan susu formula pada umumnya. Mom disarankan untuk memberikan ASI eksklusif hingga buah hati berusia 6 bulan dan sebaiknya dilanjutkan hingga 2 tahun atau lebih.

Apabila Mom sedang mengalami masalah produksi ASI, jangan putus asa yaa, karena ada beberapa cara yang bisa dilakukan.

Ingin memperbanyak ASI? Yuk ikuti beberapa cara berikut ini!

Perbandingan ASI dan Susu Formula

Air susu ibu atau ASI merupakan sumber nutrisi esensial yang diperlukan oleh buah hati untuk bisa bertumbuh dan berkembang secara optimal sesaat segera lahir. Ada beragam susu formula yang memiliki kemiripan dengan komponen ASI namun tidak ada satu pun yang bisa secara sempurna mensubstitusi ASI.

Pada umumnya, ASI memiliki jumlah dan kandungan yang berubah seiring dengan usia buah hati. ASI yang terbentuk pada 2 hingga 4 hari pertama setelah buah hati lahir dinamakan dengan kolostrum. Setelah melahirkan, Mom akan memproduksi kolostrum sebanyak 300 hingga 400 mL dalam satu hari. Secara kandungan, proteinnya kolostrum lebih tinggi dibandingkan karbohidrat dan lemak. Selain itu, kolostrum juga mengandung komponen yang berperan untuk imunitas tubuh buah hati.

Pada hari 4 hingga 5 setelah persalinan, kolostrum berubah bentuk menjadi susu transisi dengan volume yang meningkat menjadi 500-800 mL per hari, dan kandungan protein dan immunoglobulinnya menurun. Sedangkan kandungan laktosa, lemak dan vitamin meningkat. Pada tahap terakhir, ASI akan menjadi susu yang matur. Secara kandungan, 88% ASI matur adalah air, 7% karbohidrat, 1% protein dan 3,8% lemak.

Selain makronutrien yang telah disebutkan, ASI juga mengandung mikronutrien, hormon, faktor pertumbuhan serta antibodi yang bertujuan untuk melindungi buah dan mendukung pertumbuhan buah hati. Namun kandungan dalam ASI juga dipengaruhi oleh faktor eksternal lainnya seperti salah satunya adalah asupan nutrisi Mom.

Faktor yang bisa Menurunkan Produksi ASI

Faktor-faktori berikut ini dapat menurunkan produksi ASI:

  • Jeda yang terlalu lama dalam memulai pemberian ASI.
  • Pemberian ASI yang tidak konsisten .
  • Posisi perlekatan yang kurang tepat.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu yang memiliki efek samping menurunkan jumlah ASI.
  • Persalinan prematur.
  • Kondisi kesehatan seperti obesitas, diabetes, dan tekanan darah tinggi.
  • Stress yang berlebih.

Cara Perbanyak ASI

Mencoba pemberian ASI sesegera mungkin.

Mom disarankan untuk memberikan ASI secara segera setelah lahir. Apabila tidak memungkinkan, Mom bisa mencoba memerahnya dengan tangan lalu memberikan kolostrum kepada buah hati.

Memberikan ASI secara rutin

Pemberian ASI yang disarankan ialah memberikan 8 hingga 12 kali dalam sehari atau diberikan setiap dua sampai tiga jam. Usahakan untuk tidak menunggu hingga buah hati menangis ya Mom. Pemberian ASI harus dilakukan saat bayi sedang aktif dan sepenuhnya sadar. Maka dari itu, apabila buah hati sedang tidur, Mom bisa mencoba membangunkannnya terlebih dahulu.

Perlekatan yang tepat

Mom perlu memastikan perut bertemu dengan perut dan puting asi bertemu dengan hidung buah hati. Sembari memberikan ASI, perhatikan proses menelannya. Apabila buah hati hanya menyedot tanpa menelan, Mom bisa membantu dengan melakukan peremasan pada payudara.

Mengosongkan payudara di setiap pemberian ASI

Ini dapat memastikan bahwa si kecil akan mendapatkan nutrisi yang mencukupi, serta merangsang produksi ASI pada tubuh.

Konsumsi Makanan Sehat dan Air yang Cukup

Mom juga bisa mencoba mengkonsumsi makanan pelancar ASI yang dapat meningkatkan jumlah ASI seperti brokoli, oatmeal, almond, buah aprikot, sayur katuk, wortel, ikan salmon, tahu, kurma, bit, ubi, whole grain, flaxseed meal, dan juga sayur - sayuran hijau lainnya. Mom yang sedang menyusui memerlukan cairan yang lebih banyak ya Mom.

Istirahat yang cukup.

Hal ini tentunya bukan menjadi hal yang mudah untuk para Mom. Namun, istirahat yang mencukupi akan membantu Mom memproduksi ASI lebih lancar.

Kompres hangat payudara

Terutama sebelum memberikan ASI atau memompa ASI. Ini dapat melancarkan ASI agar tidak sumbat.

Memberikan ASI dengan payudara yang bergantian di setiap sesinya.

Dengan mengganti payudara di setiap sesi, stimulasi ini akan merangsang produksi ASI di kedua payudara.

Menghindari penggunaan botol dan dot.

Botol dan dot sebaiknya dihindari Mom, agar bayi terbiasa dengan kontak langsung payudara.

Gunakan Metode hour long power pumping session

Bagi Mom yang memompa ASI, bisa mencoba dengan hour long power pumping session, memompa 10 menit, istirahat 10 menit, memompa kembali 10 menit pada sisi yang berlainan dengan pompaan sebelumnya, istirahat 10 menit dan begitu seterusnya.

Baca juga: 7 Rekomendasi Pompa ASI Elektrik, Terjangkau Tapi Berkualitas

Tanda Bayi Kurang ASI

Tanda apabila buah hati kekurangan pemberian susu, Mom bisa menemukan tanda seperti di bawah ini:

    • Tampak mengantuk dan tidak bertenaga.
    • Jarang BAB.
    • Mom menjadi jarang menggant diaper.
    • Tiidak mengalami penambahan berat badan.
    • Feeding times memanjang menjadi lebih dari 30-40 menit.

Dampak Pemberian ASI Kurang Lancar

Dampak dari pemberian ASI yang kurang lancar dapat dirasakan oleh anak dan juga Mom.

Bagi anak, sistem kekebalan tubuh anak dapat mengalami penurunan sehingga infeksi seperti otitis media (peradangan pada telinga), peradangan pada saluran pencernaan, dan pernafasan bisa terjadi.

Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa kekurangan ASI bisa meningkatkan risiko obesitas pada anak, diabetes, hingga sudden infant death syndrome atau SIDS.

Bagi bayi yang lahir secara prematur, tidak mendapatkan ASI bisa meningkatkan risiko mengalami necrotizing enterocolitis (NEC) yaitu peradangan pada lapisan usus.

Ada juga dampak emosional seperti mengurangi kesempatan bonding Mom dengan buah hati. Kemungkinan terjadinya kanker payudara, kanker ovarium, berat badan yang sulit turun, diabetes tipe 2, dan sindrom metabolik akan naik apabila Mom tidak memberi ASI.

Baca juga: 10 Manfaat ASI untuk Si Kecil yang Perlu Mom Ketahui

Itulah beberapa cara yang bisa Mom lakukan untuk memperbanyak produksi ASI. Dengan mengikuti tips berikut ini, semoga produksi ASI akan mencukupi kebutuhan.

Perlu diingat, ASI sebaiknya diutamakan dibanding susu formula, karena manfaatnya yang jauh lebih baik!

Jangan ragu untuk berkonsultasi kepada klinik laktasi apabila ASI belum optimal.

Selamat berjuang Mom!