Saat anak berusia dini, anak-anak sedang belajar banyak hal yang akan membentuk dasar bagi perkembangan mereka di masa depan. Namun, terdapat beberapa gangguan yang mereka hadapi. Jadi, penting untuk memahami permasalahan pada anak usia dini dan solusinya agar tidak mengganggu perkembangannya.

Apa saja permasalahannya dan bagaimana cara menanganinya? Simak penjelasan lengkapnya di artikel ini!

Kalkulator Finansial

Apa Itu Permasalahan Anak Usia Dini?

Permasalahan anak usia dini adalah masalah perkembangan atau tingkah laku yang seringkali muncul pada masa awal kehidupan anak, khususnya pada usia di bawah 6 tahun.

Permasalahan tersebut bisa beragam dan setiap anak mungkin mengalami tantangan yang berbeda.

Selain itu, penting bagi mom untuk mengingat setiap anak adalah individu yang unik dan perkembangan mereka bisa saja berlangsung dengan tempo yang berbeda-beda.

Dalam beberapa kasus, permasalahan tersebut ada yang bersifat sementara dan akan menghilang seiring bertambahnya usia.

Namun, ada permasalah perkembangan anak usia dini yang berlangsung lama dan memerlukan penanganannya masing-masing.

5 Contoh Permasalahan Anak Usia Dini dan Solusinya

Berikut ini 5 contoh permasalahan anak usia dini dan cara mengatasinya yang bisa mom terapkan, yaitu:

1. Anak dengan Perilaku Insecure (Pencemas, Pemalu, Penakut)

Pertama, terdapat anak-anak yang menunjukkan perilaku insecure. Ciri serta sifatnya berupa kecemasan, mudah takut, dan rasa malu yang lebih besar dibandingkan dengan anak-anak lainnya.

Dampak yang paling kentara dari kasus ini adalah anak kesulitan membangun kepercayaan diri dan merasa tidak nyaman dalam situasi sosial.

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi termasuk pengalaman masa kecil, lingkungan keluarga, atau bahkan karakter anak itu sendiri.

Permasalahan perkembangan anak usia dini dan penanganannya dalam hal ini perlu melibatkan pemberian dukungan yang konstan dan cinta kasih kepada anak. Berikut ini adalah beberapa tindakan yang dapat diambil.

  • Pastikan anak merasa aman di rumah dan komunikasikan, Anda selalu ada untuk mendengarkan dan membantu jika mereka memiliki masalah atau kekhawatiran.
  • Kemudian, ajak anak berinteraksi dengan teman sebayanya untuk membantu mereka membangun keterampilan sosial dan kepercayaan diri. Misalnya, dengan membentuk kelompok bermain di rumah.
  • Selain itu, biarkan anak mengambil keputusan sederhana dan berbicara tentang pendapat mereka agar anak merasa dapat berdaya sendiri.
  • Terakhir, beri pujian dan penghargaan dalam usahanya mengatasi ketakutan dan menghadapi situasi yang menantang.

2. Anak dengan Gangguan Bahasa

Sementara anak dengan gangguan bahasa akan mengalami kesulitan dalam berbicara, mengungkapkan diri, atau memahami bahasa secara baik.

Beberapa contohnya, meliputi keterlambatan dalam berbicara atau speech delay, gagap atau pun cadel.

Gangguan bahasa dapat memiliki penyebab yang bervariasi, termasuk masalah perkembangan, ketidakseimbangan otot-otot bicara, atau masalah pendengaran.

Jadi, untuk memahami permasalahan perkembangan bahasa pada anak usia dini dan penanganannya perlu melibatkan campur tangan profesional dan dukungan keluarga. Diantaranya sebagai berikut.

  • Konsultasi dengan terapis bicara yang berpengalaman supaya mereka dapat melakukan evaluasi dan memberikan terapi yang sesuai.
  • Saat berbicara dengan anak, gunakanlah kata-kata yang jelas, sederhana, perlahan, dan dengan nada yang tenang.
  • Selain itu, beri anak waktu untuk berbicara dan jangan menginterupsi supaya membantu mereka memahami yang keluar dari mulutnya dengan lebih baik.
  • Jika bisa, gunakan buku dan permainan yang mengandung kata-kata untuk merangsang perkembangan bahasa anak.

Namun, mom perlu memahami setiap anak berkembang dengan cara yang berbeda. Oleh karena itu, penting untuk bersabar dan memberikan dukungan yang berkelanjutan.

3. Tempramental dan Tantrum

Temperamental dan tantrum adalah hal yang normal dan umum bagi anak usia dini. Pasalnya, anak-anak memang belum memiliki keterampilan untuk mengatasi emosi dengan baik. Kedua kondisi itu menjadi cara mereka mengekspresikan ketidaknyamanan atau keengganan.

Namun, tetap perlu bagi mom untuk mengatasi tantrum anak dengan cara sebagai berikut.

  • Saat anak marah atau tantrum, penting untuk tetap tenang dan sabar. Jangan marah atau berteriak karena akan memperburuk situasi.
  • Lalu, ajarkan anak mengatasi emosi mereka dengan berbicara tentang perasaan mereka atau dengan tarik napas dalam-dalam.
  • Tentukan pula batasan yang jelas dan konsisten serta berikan konsekuensi yang sesuai untuk perilaku yang tidak sesuai.
  • Selain itu, ajarkan anak keterampilan pemecahan masalah sehingga mereka dapat belajar mengatasi konflik dan frustasi dengan baik.

4. Mengompol

Contoh lain permasalahan anak usia dini dan tentu perlu dicarikan solusinya adalah mengompol. Penyebabnya, anak masih belum sepenuhnya menguasai keterampilan kontrol buang air kecil atau ada faktor-faktor lain yang memengaruhi.

Meski umum terjadi, tetapi ini harus segera mom atasi. Berikut adalah caranya.

  • Jadwalkan waktu ke toilet, seperti sebelum tidur malam dan setelah bangun tidur.
  • Lalu, praktikkan juga latihan menggunakan toilet dan beri pujian ketika mereka berhasil.
  • Selain itu, kontrol asupan cairan. Misalnya, tidak minum terlalu banyak cairan sebelum tidur.
  • Terakhir, jangan menghukum anak jika mereka mengompol. Sebaliknya, berikan dukungan dan pemahaman kepada mereka bahwa ini adalah bagian normal dari perkembangan.

5. Anak dengan Perilaku Agresif

Contoh permasalahan anak usia dini dan solusinya yang terakhir, yaitu perilaku agresif. Mereka bisanya sering melakukan tindakan, seperti menggigit, memukul, atau menendang.

Penyebabnya bisa berbagai faktor, termasuk frustasi, kesulitan mengungkapkan emosi, atau kurangnya pemahaman tentang konsekuensi perilaku.

Nah, untuk cara mengatasi perilaku agresif, berikut langkah-langkah yang bisa mom lakukan.

  • Komunikasi dengan anak untuk memahami penyebab perilaku agresif mereka, dorong mereka untuk berbicara tentang perasaan mereka.
  • Tentukan juga aturan yang jelas dan berikan konsekuensi yang sesuai untuk perilaku agresif.
  • Lalu, ajarkan anak tentang cara mengatasi konflik dan emosi dengan baik, seperti berbicara atau bernapas dalam-dalam.
  • Terakhir, pujilah perilaku yang baik dan berikan perhatian positif kepada anak saat mereka bersikap baik.

Sudah Paham Permasalahan Anak usia Dini dan Solusinya?

Lima permasalahan anak usia dini di atas adalah hal yang umum dan dapat diatasi dengan pendekatan yang tepat. Namun perlu mom ingat, setiap anak itu unik dan pendekatannya bisa saja berbeda untuk setiap situasi.

Pastikan selalu berkomunikasi dengan anak Anda dan berikan dukungan. Selain itu, tak ada salahnya mencari bantuan profesional jika diperlukan. Kesabaran dan pengertian sangatlah penting dalam membantu anak mengatasi tantangan perkembangan mereka.