Masa toddler atau balita adalah masa-masa formatif yang sangat penting bagi perkembangan anak.

Pada masa ini, kemampuan sosial, intelegensi, dan kematangan motorik harus dibentuk agar anak siap melanjutkan pendidikan ke tahap berikutnya.

Sayangnya, tidak semua orang tua mampu untuk mengeluangkan waktu demi perkembangan anak.

Dengan itu, beberapa sekolah menyediakan pendidikan tingkat kelompok bermain atau playgroup untuk menstimulasi perkembangan anak usia 2-4 tahun.

Namun, setelah melalui masa pandemi, tentunya kegiatan belajar tatap muka di PAUD harus diberhentikan. Sayangnya, ini bisa menghambat perkembangan kemampuan sosial si kecil lho…

Nah, karena tidak mau menyiakan masa emas si kecil, Mom Shofiyah memutuskan untuk membuat kelompok belajar toddler dengan tetangga-tetangganya.

Butuh apa aja sih untuk menyiapkan kelompok bermain di rumah? Simak jawabannya di CeritaMom berikut ini!

Kalkulator Finansial

Pengalaman Mom Shofiyah Membuat Kelompok Belajar Toddler

Hai Mom semua, saya mau cerita nih tentang kegiatan atau rutinitas belajar dan bermain bersama anak di rumah.

Setiap orangtua pasti tidak ingin melewati masa-masa golden age pada anak. Terutama saya pribadi rasanya ingin terus menstimulasi perkembangannya secara maksimal. Engga mau kan kalau tiba-tiba anak sudah besar terus kita merasa menyesal karena sedikitnya waktu bermain dan belajar bersama anak.

Selain asupan yang baik, saya juga sudah mengatur jadwal kegiatan belajar anak saya setiap bulannya.

Namun, terkadang selalu ada aja halang rintangnya mulai dari kesibukan mengurus rumah, bisnis, mengurus adiknya dll. Sehingga, kegiatan bermain dan belajar anak di rumah tidak berjalan secara rutin.

Akhirnya saya memutuskan dan merumuskan kegiatan belajar dan bermain bersama tetangga-tetangga yang memiliki anak seusia. Dari situ terbentuk kelompok belajar toddler yang fokus pada penanaman iman dan akhlak.

Kami mengosongkan jadwal pagi kami di jam 10 sampai 12 siang untuk bersama sama membersamai anak belajar dan bermain setiap harinya juga melatih sosialisasi pada anak.

Alhasil kegiatan berjalan secara rutin,, anak-anak senang dan riang dan kami pun ikut tenang karena punya lingkungan yang baik.

Ternyata memang untuk mendidik anak itu tidak sendirian tapi butuh kerjasama dengan lingkungan.

Wah, seru sekali ya! Bukan hanya mendukung perkembangan anak, Mom Shofiyah bisa juga mempererat bonding dengan anaknya.