Bagi kebanyakan orang, tujuan pernikahan secara umum ialah untuk hidup bersama di dunia. Akan tetapi, dalam agama Islam, tujuan pernikahan adalah sesuatu hal mulia yang pada hakikatnya merupakan perintah ibadah kepada Allah SWT. Dalam hal ini, Mom sebagai istri menjalankan kewajiban terhadap suami dan begitu pula sebaliknya agar mendapat Ridha-Nya.

Namun bukan cuma itu, ada berbagai tujuan pernikahan dalam Islam selain sebagai bentuk ibadah. Untuk lebih jelasnya, yuk simak ulasan lengkap terkait ayat tentang tujuan pernikahan menurut Al-Qur’an dan Hadis di bawah ini!

Kalkulator HPL

Apa Tujuan Pernikahan dalam Islam?

Sebagian orang mungkin bertanya-tanya apa tujuan pernikahan sebenarnya sebelum memutuskan untuk melangsungkan acara sakral tersebut. Sebagai umat Muslim, berikut ini ada beberapa tujuan pernikahan menurut Al-Qur’an dan Hadis yang patut Mom pahami. Yuk, simak!

1. Menjalankan Perintah Allah

Tujuan pernikahan dalam Islam yang paling utama adalah untuk melaksanakan perintah Allah SWT dimana tertuang dalam Al-Qur’an surat An-Nur ayat 32.

Dalam ayat tentang tujuan pernikahan tersebut, Allah memerintahkan umat muslim agar menikah tanpa harus mengkhawatirkan tentang rezeki karena Ia akan memberikan kecukupan. Adapun bunyinya ialah sebagai berikut.

وَأَنكِحُوا اْلأَيَامَى مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَآئِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَآءَ يُغْنِهِمُ اللهُ مِن فَضْلِهِ وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Apabila mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An Nuur: 32)

2. Melaksanakan Sunnah Rasul

Tujuan pernikahan dalam Islam lainnya ialah untuk menjalankan sunnah Rasulullah. Ya, Nabi Muhammad SAW sangat menekankan perintah menikah sebagai upaya menjauhkan diri dari perbuatan maksiat. Sehingga dengan melangsungkan pernikahan, Mom juga akan sekaligus menjalankan salah satu sunnah Rasul.

Adapun hadis yang menjelaskannya ialah dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata Rasulullah bersabda:

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَالنِّكَاحُ مِنْ سُنَّتِيْ فَمَنْ لَمْ يَعْمَلْ بِسُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي وَتَزَوَّجُوا فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمْ الْأُمَمَ وَمَنْ كَانَ ذَا طَوْلٍ فَلْيَنْكِحْ وَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَعَلَيْهِ بِالصِّيَامِ فَإِنَّ الصَّوْمَ لَهُ وِجَاءٌ رواه ابن ماجه

“Menikah itu adalah bagian dari sunnahku, siapa yang tak mengamalkan sunnahku, maka ia tak mengikuti jalanku. Menikahlah kalian, sebab sungguh aku membanggakan kalian atas umat-umat lainnya, barangsiapa memiliki kekayaan, maka menikahlah, dan siapa yang tak mampu maka hendaklah ia berpuasa, sebab puasa itu tameng baginya.” (HR. Ibnu Majah)

Baca juga: Susunan Acara Akad Nikah Lengkap Dalam Agama Islam

3. Menyempurnakan Separuh Agama

Menyempurnakan separuh agama juga merupakan salah satu tujuan pernikahan dalam Islam. Namun, tahukah Mom mengapa dikatakan demikian? Para ulama menyebutkan bahwa pada dasarnya yang merusak agama seseorang ialah perut dan kemaluannya. Sehingga, untuk membentengi diri dari salah satunya (zina) ialah melalui pernikahan.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

إِذَا تَزَوَّجَ العَبْدُ فَقَدْ كَمَّلَ نَصْفَ الدِّيْنِ ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِي النِّصْفِ البَاقِي

“Apabila seseorang menikah, maka ia sungguh telah menyempurnakan sebagian agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Allah pada sebagian yang lainnya.” (HR. Al Baihaqi)

4. Meningkatkan Ibadah kepada Allah SWT

Pada hakikatnya, pernikahan adalah hal mulia yang menjadi ladang subuh bagi setiap manusia untuk beribadah kepada Allah SWT. Ikatan suci tersebut menjadi salah satu jalan untuk beramal saleh, menjaga kehormatan diri, serta menghindari larangan-larangan-Nya. Bahkan, melakukan hubungan suami istri pun merupakan suatu bentuk ibadah dan bernilai pahala.

Dalam Hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda:

وَفِي بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ، قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، أَيَأْتِي أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُوْنُ لَهُ فِيْهَا أَجْرٌ قَالَ: أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِي حَرَامٍ، أَكَانَ عَلَيْهِ فِيْهَا وِزْرٌ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِي الْحَلاَلِ كَانَ لَهُ أَجْرٌ.

“Seseorang di antara kalian bersetubuh dengan istrinya merupakan sedekah!’ (Mendengar sabda tersebut, para sahabat merasa heran) lalu bertanya: ‘Wahai Rasulullah, apakah salah seorang dari kita melampiaskan syahwat terhadap istrinya akan memperoleh pahala?’ Rasulullah pun menjawab: ‘Bagaimana menurut kalian bila seorang suami bersetubuh dengan selain istrinya, bukankah ia berdosa? Begitu pula jika ia bersetubuh dengan istrinya (di tempat yang halal), maka ia akan mendapat pahala’.” (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Memperoleh Ketenangan Batin

Tahukah Mom, salah satu tujuan pernikahan dalam Islam ialah untuk memperoleh ketenangan hati dan juga ketentraman batin. Dengan niat baik dan mulia, sebuah pernikahan sejatinya akan menghadirkan perasaan tenang atau sakinah, dan bukan hanya sekadar untuk melampiaskan syahwat semata.

Hal ini telah disebutkan dalam Al-Qur’an surat Ar-Ruum ayat 21, Allah SWT berfirman:

وَمِنْ ءَايَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya.” (QS. Ar-Ruum:)

Baca juga: Ingin Melangsungkan Pernikahan di Tengah Wabah Corona? Begini Aturannya

6. Penyenang Hati dalam Beribadah

Selain untuk mendapat ketenangan batin, pernikahan sebetulnya ditujukan untuk menghadirkan rasa kasih dan sayang sebagai penyenang hati. Dengan niat mulia memperjuangkan nilai-nilai kebaikan dan manfaat, pernikahan akan menciptakan insan yang bertakwa kepada Allah SWT. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Furqon ayat 74 yang berbunyi:

وَالَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا

“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam (pemimpin) bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Furqon ayat 74).

7. Mendapatkan Keturunan yang Saleh dan Salehah

Di samping sebagai ibadah dan bentuk taat terhadap perintah Allah SWT, tujuan pernikahan dalam Islam juga untuk mendapat keturunan yang saleh dan salehah. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nahl ayat 72 yang berbunyi:

وَاللَّهُ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا وَجَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ بَنِينَ وَحَفَدَةً وَرَزَقَكُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ ۚ أَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُونَ وَبِنِعْمَتِ اللَّهِ هُمْ يَكْفُرُونَ

“Dan Allah menjadikan bagimu pasangan (suami atau istri) dari jenis kamu sendiri dan menjadikan anak dan cucu bagimu dari pasanganmu, serta memberimu rizki dari yang baik. Mengapa mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah?” (QS. An-Nahl: 72)

8. Membentengi Diri

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tujuan pernikahan dalam Islam ialah sebagai bentuk ibadah sekaligus upaya untuk menjaga kehormatan diri, menghindari perbuatan maksiat, serta hal-hal lain yang menjadi larangan agama. Oleh karenanya, pernikahan bisa menjadi jalan untuk Mom dan Dad membentengi diri, seperti menundukkan pandangan atau menjauhi zina.

Itulah berbagai ayat tentang tujuan pernikahan dalam Islam yang patut Anda ketahui. Sebagai umat Muslim, tujuan pernikahan adalah hal mulia yang akan memberikan banyak kebaikan dan keberkahan dalam hidup Anda. So, sudah siapkah Anda untuk menikah setelah memahami berbagai tujuan pernikahan di atas?

Baca juga: Doa untuk Pengantin yang Menikah Secara Islam