Senam otak atau brain gym adalah salah satu bentuk stimulasi yang bisa membantu meningkatkan kecerdasan otak, khususnya pada bayi. Secara spesifik, aktivitas ini bahkan merupakan cara yang efektif untuk merangsang pertumbuhan kognitif dan sensorik bayi agar mereka bisa tumbuh cerdas dan pintar.

Sebelum memberi stimulasi dalam kegiatan baby brain gym, Mom harus memahami manfaatnya lebih lanjut melalui artikel ini. Nantinya, Mom sebagai orang tua bisa lanjut mempraktikkan sejumlah aktivitas senam otak terbaik sesuai tumbuh kembang bayi.

Kalkulator nama bayi

Apa Itu Senam Otak?

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), senam otak adalah senam yang bertujuan untuk meningkatkan daya tangkap otak, mengurangi stres, dan menambah energi. Caranya dengan melakukan gerakan tertentu yang bisa merangsang otak dan sistem saraf.

Seorang ahli bernama Paul E. Dennison dari lembaga Educational Kinesiology Amerika Serikat juga mengungkapkan pengertian brain gym. Menurutnya, brain gym adalah serangkaian gerakan sederhana dan menyenangkan yang bisa membantu perkembangan otak.

Bukan hanya untuk orang dewasa, aktivitas senam stimulasi ini juga sangat bermanfaat untuk bayi maupun anak-anak. Pada penerapannya, senam otak untuk bayi atau baby brain gym adalah melibatkan serangkaian tindakan dasar dan tugas-tugas yang biasanya dilakukan oleh otak.

Contohnya yaitu gerakan yang menstimulasi mata, telinga, anggota tubuh, kepala, serta koordinasi tubuh keseluruhan. Harapannya, aktivitas-aktivitas tersebut bisa membantu bayi mengembangkan koneksi saraf dalam otak supaya nantinya mereka bisa belajar dan memahami dunia di sekitar mereka dengan lebih baik.

Manfaat Senam Otak untuk Bayi

Berdasarkan jurnal penelitian yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban, senam otak memberikan pengaruh besar terhadap kemampuan motorik halus bayi hingga anak usia pra sekolah.

Bayi hingga anak-anak memiliki motorik halus yang lebih baik setelah mendapatkan senam stimulasi dalam durasi kurang lebih 15 menit setiap 3 kali seminggu selama 2 bulan. Selain itu, aktivitas senam ini juga bermanfaat untuk meningkatkan konsentrasi, kepercayaan diri, dan juga daya ingat.

Joko Santoso, S.Ft yang merupakan seorang ahli fisioterapis juga mengungkapkan bahwa bayi sudah bisa mendapatkan aktivitas senam stimulasi ini sejak usia 3 bulan. Jadi, bukan hanya di usia pra sekolah, tapi juga usia balita.

Pasalnya, pada usia 3 bulan bayi sudah memiliki otot tubuh yang kuat untuk melakukan gerakan senam sederhana. Joko juga mengungkapkan beberapa manfaat dari baby brain gym adalah membentuk kepribadian yang baik dan rileks.

Selain itu, aktivitas tersebut juga bisa mengoptimalkan kemampuan otak agar bayi mudah konsentrasi serta menangkap pelajaran dengan baik. Ternyata, beberapa aktivitas senam stimulasi ini juga meminimalisir risiko disleksia seperti sulit bicara, membaca, ataupun menulis.

Baca Juga: Benarkah Kecerdasan Anak Menurun dari Ibu? Ini Faktanya!

Contoh Aktivitas Senam Otak untuk Bayi

Ada banyak bentuk aktivitas senam otak untuk bayi dan anak yang bisa Mom coba. Namun, pastikan Mom memilih aktivitas sesuai usia anak, ya. Langsung saja, berikut ini contoh aktivitasnya:

1. Senam Otak Tummy Time

Gerakan pertama dalam baby brain gym adalah tummy time. Berdasarkan hasil penelitian American Academy of Pediatrics, Mom boleh memberikan stimulasi tummy time sejak hari pertama bayi pulang dari rumah sakit.

Cara melakukan tummy time yang benar adalah dengan menengkurapkan bayi di atas selimut. Mom bisa melakukannya selama 3 sampai 5 menit dalam sehari. Namun, sesuaikan juga dengan kemampuan bayi, misalnya Mom membagi durasi tersebut menjadi beberapa kali stimulasi.

2. Gerakan Mengayuh Sepeda

Siapa sangka, gerakan mengayuh sepeda juga termasuk gerakan baby brain gym yang bermanfaat untuk otak. Caranya sangat sederhana, Mom hanya perlu memegang kaki bayi lalu menggerakkannya seperti sedang mengayuh sepeda.

Sambil menggerakkan kaki bayi, Mom bisa sekalian menyanyi atau mengajak bayi bicara. Ulangi gerakan mengayuh sepeda sebanyak 3 sampai 4 kali, lalu istirahat terlebih dahulu sebelum melanjutkannya.

3. Tombol Angkasa

Aktivitas selanjut dalam baby brain gym adalah Tombol Angkasa. Beberapa dari Mom mungkin belum pernah mendengar aktivitas satu ini. Tapi, tenang saja karena aktivitasnya sangat sederhana.

Mom, hanya perlu menyentuh bagian atas bibir Si Kecil dan memegang tulang ekornya. Manfaat Tombol Angkasa adalah untuk mengaktifkan energi ke otak sehingga perkembangan otaknya berjalan dengan baik.

4. Memijat Tulang Selangka

Selain Tombol Angkasa, bayi juga bisa melakukan senam otak dengan memijat tulang selangka. Biasanya, pijatan tulang selangka ini bisa dilakukan pada bayi berusia 0 sampai dengan 6 bulan.

Mom bisa memijat tulang lunak yang berada di bawah tulang selangka. Posisi tepatnya berada di kanan dan kiri bagian bawah dada. Sementara tangan satunya memegang pusar bayi untuk pijatan area tulang lunak. Gerakan ini membantu proses pengiriman pesan dari otak kiri ke sisi kanan tubuh dan sebaliknya.

5. Senam Otak Double Doodle

Double doodle merupakan aktivitas brain gym untuk anak yang lebih dewasa. Melalui aktivitas ini, Mom bisa mendorong Si Kecil untuk meningkatkan dan mengasah kemampuan menggambarnya.

Minta anak menggambar apa pun menggunakan kedua tangan secara bersamaan. Manfaat double doodle yaitu membantu melatih koordinasi mata dan tangan hingga bahkan membuat otot mata dan tangan lebih lentur.

6. The Elephant

Baby brain gym adalah aktivitas yang bisa dilakukan oleh semua usia untuk meningkatkan kemampuan otak. Aktivitas satu ini bisa dilakukan dengan cara mengajak Si Kecil mengulurkan tangan kiri ke depan.

Setelah itu, minta Si Kecil menempelkan lengan pada telinga kiri. Ajak anak menggambar angka 8 di awang-awang sebanyak 3 kali. Pastikan badan bagian atas anak bergerak saat menggambar. Manfaat gerakan The Elephant ini adalah untuk meningkatkan keseimbangan tubuh dan kemampuan mendengar.

Siap Memberikan Stimulasi Senam Otak untuk Bayi?

Nah, sudah tahu seberapa penting senam otak atau brain gym untuk perkembangan otak bayi? Pastikan Anda menerapkannya dengan tepat untuk memaksimalkan perkembangan otak bayi.

Sesuaikan pilihan aktivitasnya dengan usia Si Kecil. Pada bayi, Anda bisa memberikan baby brain gym dalam bentuk tummy time atau gerakan-gerakan simple lain. Sementara pada anak yang lebih dewasa, aktivitasnya lebih banyak. Semoga artikel ini bermanfaat, ya!