Tali pusar merupakan bagian penting untuk menyalurkan zat makanan dan gizi dari ibu ke bayi saat masih ada dalam kandungan. Namun, ketika sudah lahir, tali pusar harus dipotong karena sudah tidak digunakan lagi. Nah, pada saat ini lah Mom wajib tahu cara merawat tali pusar bayi baru lahir.

Biasanya tali pusar dipotong sepanjang 2 sampai 3 cm dan disisakan sedikit bagiannya. Akan tetapi, sebelum dipotong, ada cara merawat tali pusar bayi agar cepat kering.

Merawat tali pusar bayi yang baru lahir sebenarnya sederhana. Sayangnya, masih banyak orang tua yang kesulitan dan takut terhadap perubahan pada tali pusar bayi.

Karena itu, ruangmom akan memberikan tips sederhana nan manjur tentang cara merawat tali pusar bayi agar cepat kering dan lepas.

Cara Merawat Tali Pusar Bayi Agar Cepat Kering

Tali pusar sebenarnya bisa lepas sendiri, namun banyak orang tua yang khawatir serta ingin tali pusar cepat kering dan putus. Nah, kali ini ruangmom akan berikan beberapa cara perawatan tali pusar bayi yang mudah dipraktekkan untuk Mom and Dad!

1. Pastikan Tali Pusar Bersih dan Selalu Kering

Tali pusar bayi yang baru lahir sangat sensitif dan rawan infeksi. Oleh karena itu, menjaga kebersihan tali pusar dan tetap kering adalah suatu keharusan.

Gunakan air hangat dan waslap yang lembut agar tali pusar tidak terlalu banyak kena air. Mom juga bisa memanfaatkan kain kering halus atau cotton bud ketika membersihkan tali pusar.

Hindari penggunaan kapas, karena kapas tersusun atas serat-serat yang mudah menempel di tali pusar.

Agar tali pusar yang belum lepas menjadi cepat kering, bayi baru lahir dianjurkan untuk tidak dimandikan terlalu sering.

Sebelum Membersihkan, Pastikan Tangan Bersih

Sebelum orang tua memandikan bayi, pastikan tangan Anda bersih dari kuman terlebih dahulu. Jangan lupa gunakan sabun dan air yang mengalir ya, Mom.

2. Ganti Kasa Secara Berkala

Kebersihan tali pusar adalah hal paling penting, terutama pada kasa yang digunakan. Gantilah kasa secara berkala. Setelah diganti dan dibersihkan, pastikan juga tali pusar tetap kering.

3. Hindari Salep Apapun kecuali Anjuran Dokter

Tali pusar pada bayi sangatlah sensitif. Oleh sebab itu, menggunakan salep tanpa anjuran dokter sangat tidak direkomendasikan karena dapat memperkuat kemungkinan infeksi dan menurunkan tingkat daya tahan tubuh.

4. Jangan Tutup dengan Popok

Selain menjaga kebersihannya, perlu diingat pula untuk tidak menutup tali pusar dengan popok. Ini dikarenakan tali pusar menjadi mudah lembab, sehingga bakteri serta kotoran yang ada di popok dapat menyebabkan infeksi.

5. Jangan Dipaksa Lepas

Cara merawat tali pusar agar cepat lepas adalah dengan tidak memutuskannya secara paksa. Biarkan tali pusar tersebut putus dengan sendirinya.

Tali pusar tidak boleh dipaksa lepas karena bisa menyebabkan kemerahan, bengkak, bahkan bau yang tidak sedap. Kalau sudah begini, maka orang tua harus segera membawa bayi pergi ke dokter.

Perlu diketahui pula bahwa perubahan warna pada tali pusar merupakan hal yang sangat normal. Awalnya tali pusar berwarna kuning mengkilap. Kemudian, warna kuning tersebut akan memudar dan akhirnya tali pusar terlepas.

Biasanya tali pusar bayi akan lepas dalam 3 sampai 6 minggu. Namun, apabila dalam jangka waktu tersebut tali pusar belum lepas, Mom bisa membawa bayi ke dokter terdekat.

Baca juga: Retensio Plasenta - Jenis, Penyebab, Gejala, Penanganan

Cara Merawat Tali Pusar Bayi yang Baru Lepas

Cara merawat tali pusar yang sudah putus tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Meski sudah lepas, bagian pusar bayi masih terbilang cukup sensitif dan tetap harus diperhatikan. Berikut ini adalah beberapa poin tambahan yang penting untuk diketahui.

1. Jaga Kebersihan Pusar

Cara merawat tali pusar bayi yang sudah putus adalah dengan menjaga kebersihannya. Selalu bersihkan pusar dengan cara mengelap kerak yang menempel.

Khusus ketika tali pusar sudah lepas, Anda bisa membersihkan area ini dengan kasa yang dibasuh alkohol. Usaplah pinggiran pusar searah jarum jam.

Mom juga perlu membersihkan area perut samping, depan dan bawah. Tetaplah hati-hati serta tidak menekan bagian pusar dengan tangan ya, Mom.

2. Pilih Baju Bayi yang Tepat

Ketika tali pusar baru lepas, pilihlah pakaian bayi yang lembut, sejuk dan tidak ketat untuk memastikan adanya sirkulasi udara di sekitar pusar.

Hal ini dilakukan agar tali pusar tidak iritasi dan memastikan bayi tetap nyaman. Memakai baju atasan dan popok diperbolehkan, asalkan bagian pusarnya tidak tertutup.

3. Jangan Congkel Bekas Tali Pusar

Biasanya, tali pusar yang lepas akan menyisakan bekas luka yang mengering. Beberapa orang menganggap bekas luka ini mengganggu hingga akhirnya mereka terburu-buru mencongkelnya. Namun, ternyata tindakan ini sangat dilarang dan berbahaya bagi bayi lho, Mom.

Bekas luka yang mengering adalah bagian wajar dari tali pusar yang baru lepas. Jadi, Mom tidak perlu khawatir karena bekas tersebut akan hilang seiring berjalannya waktu.

Waspadai Tanda Infeksi Tali Pusar Bayi

Merawat tali pusar bayi memang tidak terlalu rumit, namun ada beberapa kondisi yang menandakan adanya infeksi sehingga Mom perlu mewaspadainya. Berikut tanda-tandanya.

  1. Munculnya nanah atau cairan pada tali pusar.
  2. Bayi demam dan menangis tidak nyaman.
  3. Area sekitar pusar bengkak kemerahan dan berbau tidak sedap.
  4. Pendarahan di area pusar.
  5. Tali pusar terasa lembek.
  6. Bayi menangis jika tali pusarnya disentuh.
  7. Bayi tidak mau minum ASI.
  8. Tali pusar tak kunjung lepas lebih dari 6 minggu.

Sekian pembahasan ruangmom tentang cara merawat tali pusar bayi agar cepat kering dan putus. Semoga informasi ini bermanfaat bagi para orang tua. Sampai jumpa di pembahasan parenting selanjutnya!

Baca juga: Apa Penyebab Bayi Terlilit Tali Pusar dalam Kandungan?