Ketika menginjak umur 2 tahun, Mom biasanya mulai menyapih anak dengan memperkenalkan makanan baru. Namun, upaya ini rupanya susah-susah gampang dan seringkali membuat si kecil uring-uringan. Karenanya, cara menyapih anak agar tidak rewel penting untuk Mom pelajari.

Proses menyapih memang bukanlah perkara mudah baik bagi Mom maupun buah hati. Nah, sebagai persiapan, yuk simak ulasan mengenai cara menyapih anak berikut ini, Mom!

Kapan Waktu yang Tepat untuk Menyapih Anak?

Menyapih adalah sebutan untuk proses peralihan anak dari menerima ASI eksklusif ke makanan padat atau lebih dikenal dengan MPASI. Kegiatan ini umumnya dilakukan saat buah hati berusia 6 bulan ke atas hingga akan menginjak umur 2 tahun.

Membahas tentang waktu menyapih, sebenarnya setiap anak dan ibu memiliki kondisi yang berbeda sehingga tidak ada patokan khusus untuk kapan memberhentikan pemberian ASI.

Menentukan saat yang tepat berkaitan dengan kesiapan Mom untuk menemukan cara menyapih anak agar tidak rewel. Bagi sebagian Mom, proses berikut mungkin bisa dimulai sejak usia 6 bulan, sedangkan yang lainnya membutuhkan waktu lebih lama.

Selain itu, kegiatan tersebut juga berhubungan dengan kondisi anak. Maka dari itu, berikut tanda-tanda buah hati siap untuk masuk dalam fase menyapih:

  1. Merasa tidak tertarik dan mudah terganggu saat sedang menyusu
  2. Periode menyusui lebih pendek daripada biasanya
  3. Telah terjadi koordinasi antara mata, tangan, serta mulut untuk makan sendiri
  4. Sudah bisa duduk dengan kepala tegak
  5. Mempunyai rasa penasaran saat melihat makanan padat
  6. Berat badan bertambah hingga 2 kali lipat sejak lahir

Perlu diingat, adanya perbedaan waktu menyapih antara buah hati bukanlah masalah besar, Mom. Oleh karena itu, Anda tidak perlu terlalu khawatir dan sebaiknya tetap mendukung tumbuh kembang anak dengan memberikan nutrisi yang cukup.

Baca juga: Tanda Bayi Cukup ASI - 13 Tanda Bayi Kenyang Minum ASI

Cara Menyapih Anak agar Tidak Rewel

Menyapih anak memang bukanlah hal mudah bagi seorang Mom. Selain merupakan kebiasaan karena telah memberikan ASI eksklusif selama 2 tahun, kegiatan menyusui juga berperan untuk mempererat ikatan Mom dan bayi.

Sehubungan dengan itu, di bagian ini akan dicantumkan 8 cara menyapih anak agar tidak rewel. Yuk simak!

1. Berikan Afirmasi Positif pada Anak

Cara menyapih anak agar tidak rewel yang pertama yaitu selalu memberikan penjelasan pada buah hati guna membentuk pemahaman untuk berhenti menyusui.

Pada dasarnya, meskipun masih dalam usia balita, anak sudah belajar memahami perasaan dan kondisi sekitarnya. Maka dari itu, usahakan untuk menyampaikan arahan secara langsung serta membangun komunikasi 2 arah.

Terkait informasi di atas, cara menyapih anak agar tidak rewel dapat dimulai dengan memperkenalkan jadwal menyusui atau menunjukkan substitusi ASI secara bertahap.

Selain itu, Mom juga bisa memberikan pengertian, afirmasi positif dan contoh sehingga seiring berjalannya waktu, si kecil dapat memahami alasan untuk berhenti menyusu.

2. Jangan Menekan dan Terburu-buru

Mom, merubah kebiasaan adalah proses yang membutuhkan waktu adaptasi. Hal ini juga berlaku pada cara menyapih anak agar tidak rewel. Sebisa mungkin, jangan memaksa buah hati untuk segera lepas dari ASI.

Memberhentikan ASI secara mendadak berpotensi memicu gangguan psikologis pada anak dan berisiko menimbulkan rasa nyeri bahkan bengkak di payudara ibu. Maka dari itu, sebaiknya proses menyapih dilakukan secara perlahan.

Anda bisa mulai memperkenalkan anak pada botol susu yang diisi dengan ASI atau susu formula sebagai cara menyapih anak agar tidak rewel. Sebagai tambahan informasi, sebaiknya Mom menghindari untuk mencampur keduanya secara sekaligus.

Pada awal proses menyapih, besar kemungkinan anak akan menolak pergantian ini. Nah, untuk mengatasinya, Mom bisa mengoleskan beberapa tetes susu pada mulut bayi agar lebih familier.

3. Berikan Makanan Pengganti yang Disukai Anak

Masih berkaitan dengan cara menyapih anak agar tidak rewel, pemberian substitusi makanan pada bayi adalah langkah paling efektif.

Apabila bayi dirasa sudah bisa adaptasi dan mampu mencerna makanan padat, Mom bisa memulai menyiapkan makanan pendamping ASI atau lebih dikenal dengan MPASI dan menggunakan botol berisi susu formula.

Pemberian MPASI juga membutuhkan varian yang beragam agar anak tidak cepat bosan dan mencegah kembalinya keinginan untuk menyusu.

Seiring berjalannya waktu, saat anak sudah terbiasa dengan penggunaan botol, Mom bisa melatih penggunaan gelas berisi air putih atau susu UHT saat anak usia 1 tahun ke atas.

Baca juga: Bagaimana Memulai MPASI Pertama Bayi? Simak Tipsnya Berikut Ini!

4. Fokuskan pada Siang Hari

Membuat jadwal menyusui adalah cara menyapih anak agar tidak rewel selanjutnya. Umumnya, ketika masih dalam proses peralihan, buah hati akan sering merengek untuk menyusu.

Oleh karena itu, sebagai solusi, fokuskan kegiatan menyusui pada siang hari dan selama proses menyapih, balita juga diberikan makanan yang mengenyangkan. Dengan cara berikut, buah hati dapat sekaligus mengenal jenis makanan lain.

Sehubungan dengan penawaran makanan, sangat disarankan untuk memberikan porsi sedikit dan dalam frekuensi waktu teratur agar balita mendapatkan nutrisi yang cukup.

Selain itu, saat melakukan cara menyapih anak agar tidak rewel ini, pastikan untuk memberikan pengertian pada si kecil terkait alasan perubahan waktu menyusu.

5. Meminta Bantuan Keluarga

Ketika menemukan kesulitan dalam pengaplikasian cara menyapih anak agar tidak rewel, sangat normal bagi ibu untuk meminta bantuan pada anggota keluarga, khususnya suami.

Umumnya, proses menyapih anak memang tugas dari kedua orang tua, sehingga melibatkan pasangan dalam tahapan kegiatan berikut merupakan hal yang wajar.

Contoh kerjasama yang dapat dilakukan oleh suami adalah menyiapkan botol susu anak ketika ibu sedang sibuk memberi penjelasan tentang jadwal menyusui. Selain itu, Dad juga bisa membantu mengalihkan perhatian balita agar tidak meminta ASI.

6. Alihkan Perhatian Anak

Masih berkaitan dengan pengalihan perhatian anak dari kegiatan menyusui, Mom juga perlu memperhatikan respons buah hati pada aktivitas pengganti. Jangan sampai, kegiatan tersebut justru memberikan efek samping buruk di masa depan.

Beberapa aktivitas yang bisa dilakukan agar anak melupakan keinginannya untuk menyusu yaitu bersama membaca buku cerita atau mengajak bermain sekaligus melatih motor skills.

Namun, apabila Anda dalam kondisi lelah atau tidak enak badan, Mom dapat mengajak buah hati mendengarkan musik sebagai cara menyapih anak agar tidak rewel pada malam hari.

7. Pastikan Anak dalam Kondisi Sehat

Ketika menyapih anak, Mom perlu memastikan kondisi fisik dan mentalnya sehat sebab ada beberapa tanda saat buah hati sedang tidak enak badan atau memiliki suasana hati buruk.

Terkait dengan kondisi tersebut, sebaiknya Mom menunda menyapih anak saat sedang dalam masa pertumbuhan gigi atau memiliki perubahan lingkungan sekitar seperti baru pindah rumah maupun ketika menginap di kediaman kerabat.

Anjuran penundaan terhadap perubahan situasi tersebut dilandaskan kondisi mental anak yang mudah stress karena harus cepat beradaptasi sehingga proses penyapihan tidak akan berjalan dengan optimal.

8. Konsisten dan Sabar

Terakhir, cara menyapih anak agar tidak rewel membutuhkan kesabaran dan komitmen kedua orang tua, khususnya ibu.

Kedua syarat berikut sangat diperlukan sebab ada kalanya si kecil sedang uring-uringan sehingga proses penyapihan menjadi 2 kali lipat lebih susah.

Sebagai saran untuk menjaga jadwal yang konsisten, Mom bisa mengurangi frekuensi menyusui secara perlahan. Misalnya, mengubah waktunya menjadi maksimal 3-4 kali sehari selama 10-15 menit.

Apabila anak sudah bisa menyesuaikan, cobalah untuk mengubah lagi jadwal penyapihan dengan memberikan selingan waktu beberapa hari hingga akhirnya keinginan menyusu si kecil hilang.

Itu dia 8 cara menyapih anak agar tidak rewel yang perlu Mom terapkan. Mengingat ini bukan proses yang mudah, Anda perlu bersikap tegas dan penuh pengertian terhadap sang buah hati serta diri sendiri. Semoga para ibu bisa melewati fase penyapihan ya, semangat!

Sumber: Healthline, Parents, Mayo Clinic, Halodoc, Hellosehat, Klikdokter

Baca juga: Nutrisi Terbaik untuk MPASI Anak 1 Tahun