Belakangan ini penggunaan istilah sekuritas lebih banyak merujuk pada saham, obligasi, dan produk investasi lainnya, padahal sekuritas dapat diartikan sebagai bentuk kepemilikan investasi. Sekuritas adalah surat utang yang dapat dicairkan menjadi uang atau kas dengan cepat. Dengan sifatnya yang likuid, sekuritas dapat ditransaksikan atau dijual dengan cepat.

Sekuritas juga diartikan sebagai bentuk kepemilikan atas aset atau kekayaan dari perusahaan yang menerbitkan sekuritas. Sekuritas berupa ‘secarik kertas’ yang menunjukkan hak pemilik kertas tersebut untuk memperoleh bagian dari atau kekayaan perusahaan yang menerbitkan sekuritas tersebut, dan berbagai kondisi untuk melaksanakan hak tersebut. Contoh sekuritas yang populer di masyarakat antara lain saham (common stock) dan obligasi.

Jenis-jenis sekuritas

Sekuritas dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Utang

Sekuritas hutang adalah bukti kepemilikan utang yang berupa surat berharga yang tergantung dari tenggat waktu jatuh tempo pembayarannya atau ciri-ciri lain. Jenis sekuritas ini biasanya meliputi obligasi pemerintah dan obligasi, sertifikat deposito, dan sekuritas yang dijaminkan. Biasanya jenis sekuritas ini berlaku jangka waktu tertentu, yang kemudian pada akhirnya dapat ditebus.

2. Ekuitas

Sekuritas jenis ini merupakan kepemilikan oleh pemegang saham pada suatu entitas, misalnya di perusahaan, yang diperoleh dalam bentuk saham dan mencakup saham biasa dan saham preferen. Para pemegang saham biasanya mendapatkan hak untuk mengendalikan perusahaan lewat hak suara.

Siapa saja yang ada di dalam perusahaan sekuritas?

Dalam perusahaan sekuritas, ada pialang atau broker yang melakukan transaksi jual beli saham antara klien dengan pembeli saham. Broker hanya menjadi perantara dalam transaksi, namun tidak bertugas membeli atau menjual saham investor secara langsung. Tugas broker yang lainnya adalah memberikan rekomendasi kepada investor yang menjadi kliennya, tentang kapan harus membeli atau menjual saham, atau saham apa yang menarik untuk dibeli.

Rekomendasi yang diberikan broker pada kliennya bukan berdasarkan asumsi pribadi. Perusahaan sekuritas memiliki riset analis, yang melakukan analisa aktivitas pasar, reputasi perusahaan pemilik saham, analisa ekonomi, dan analisa pasar. Hasil dari analisa inilah yang menjadi dasar rekomendasi yang diberikan kepada klien, beserta dengan informasi-informasi lainnya mengenai saham di pasar atau bursa efek.

Namun ada juga sekuritas yang memiliki riset analis yang seadanya, namun mereka memanfaatkan riset dari berbagai sumber dan merangkumnya menjadi rekomendasi bagi klien. Rekomendasi yang diberikan oleh sebuah sekuritas juga mempengaruhi reputasi sekuritas itu sendiri. Jika rekomendasi yang diberikan selalu menguntungkan, klien akan lebih percaya dan nilai jual sekuritas tersebut akan ikut naik.

Beberapa jenis broker

Dalam perusahaan sekuritas, umumnya ada tiga jenis broker yang melayani klien, yaitu; full service brokers, discount brokers, deep discount brokers. Masing-masing jenis broker memberikan layanan yang berbeda.

Full service brokers adalah broker yang memberikan jasa lengkap, mulai dari pelaksanaan amanah dari investor, pemberian informasi, pemberian nasehat, dan pemberian hasil analisis. Broker ini cocok bagi investor yang tidak mengerti soal analisis, namun biaya untuk broker ini juga cukup mahal.

Discount broker menyediakan pelayanan yang hampir sama namun tidak selengkap full service brokers, dan biaya broker ini lebih murah dari full service broker. Sedangkan deep discount brokers hanya menyediakan layanan untuk pemeliharaan rekening dan eksekusi pesanan menjual atau membeli.

Setelah mom memahami tentang perusahaan sekuritas, kini saatnya menentukkan perusahaan sekuritas atau broker mana yang tepat untuk Anda. (*)

Baca juga : Rekening Koran: Pengertian dan Kegunaannya