Di masa modern ini, sepertinya anak generasi Z dan generasi Alfa sulit untuk bisa dijauhkan dari gadget seperti ponsel, tablet, dan laptop.

Mom dan Dad pastinya sering melihat orang tua yang menenangkan anaknya dengan memberikan gadget agar si kecil fokus dengan kontennya. Tentunya ini jalan pintas untuk mendistraksi anak, namun apakah cara ini adalah cara yang benar?

Sebenarnya berapa waktu screen time yang ideal dan bagaimana cara membatasinya?

Ketahui jawabannya di bawah sini!

Apa itu Screen Time?

Berdasarkan definisinya, screen time adalah aktivitas yang dikerjakan di depan layar seperti menonton TV, menggunakan komputer atau bermain video games.

Screen time bagi anak perlu untuk dibatasi karena risiko yang ditimbulkan bisa melebihi dari manfaat yang bisa didapatkan.

Klaim tersebut didukung oleh penelitian dari profesor Daniel Anderson, PhD yang menemukan bahwa screen time yang digunakan untuk stimulasi dan edukasi belum bisa menggantikan pengajaran tatap muka.

Berapa Waktu Screen Time yang Ideal?

Berdasarkan rekomendasi WHO, waktu screen time yang ideal sebagai berikut:

  • Anak usia di bawah 1 tahun: tidak direkomendasikan untuk mendapatkan screen time.
  • Anak usia 1 tahun: tidak direkomendasikan untuk mendapatkan screen time.
  • Anak usia 2 tahun: tidak sampai 1 jam, semakin singkat akan semakin baik.
  • Anak usia 3 hingga 4 tahun: tidak boleh melebihi 1 jam.

Dampak Screen Time Berlebihan Untuk Anak

Pada anak yang memiliki screen time berlebihan cenderung memiliki gaya hidup sedentary, dimana gaya hidup seperti ini bisa memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan anak. Berikut ini adalah dampaknya screen time yang berlebihan pada anak:

  • Kemampuan motorik halus anak akan menjadi terganggu sehingga bisa kemampuan menulisnya tidak optimal saat memasuki sekolah TK.
  • Jumlah kosakata, kemampuan komunikasi dan kontak mata menjadi berkurang.
  • Screen time yang berlebihan telah dikaitkan dengan gejala ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorder). Anak akan susah fokus dan tidak bisa mengendalikan dirinya.
  • Kemampuan anak untuk fokus akan menjadi berkurang.
  • Anak menjadi kesulitan dalam membuat keputusan.
  • Kreatifitas anak terganggu karena pada saat anak diberikan screen time, anak menjadi cenderung mengamati tanpa berkreasi.
  • Gangguan psikis seperti cenderung lebih mudah mengalami kecemasan dan depresi.
  • Pada pemeriksaan otak ditemukan adanya penipisan otak bagian korteks yang prematur.
  • Anak cenderung duduk dan perhatiannya terpusat pada layar sehingga kurang bergerak dan cenderung menjadi gemuk atau bisa obesitas.

Baca juga: 7 Tahap Perkembangan Motorik Anak, Begini Cara Stimulasinya!

Tips Membatasi Screen Time untuk Anak

Jika ingin membatasi screen time, Mom butuh membuat kesepakatan dan satu suara dengan pengasuh anak, Mom, dan Dad.

Untuk membatasi screen time, Mom bisa mencoba hal berikut ini:

  • Memindahkan TV atau komputer dari kamar anak.
  • Tidak memberikan tontonan TV atau video selama makan
  • Tidak memberikan anak tontonan saat Mom atau pengasuh lainnya sedang melakukan pekerjaan rumah.
  • Tidak menggunakan TV sebagai background noise. Apabila Mom dan Dad memerlukan background noise ini, Mom dan Dad bisa menggunakan musik sebagai penggantinya.
  • Mom harus memilih tontonan anak dan mengakhiri waktu menonton ketika tontonan tersebut sudah selesai.
  • Mengenalkan anak aktivitas lainnya seperti bermain board games, puzzle atau mengajak anak berjalan.
  • Menghitung waktu yang sudah diluangkan anak di depan layar.
  • Mom dan Dad seharusnya menjadi contoh atau role model. Anak adalah peniru terbaik dari orang terdekatnya. Apabila Mom dan Dad sering menghabiskan waktu di depan layar, tentunya anak juga bisa meniru kebiasaan Mom dan Dad ini.

Cara Menstimulasi Anak tanpa Gadget

Dibanding memberinya gadget, Mom bisa menghibur anak dengan cara alternatif berikut ini:

  • Pada anak usia kurang dari 1 tahun, Mom bisa mengajak anak untuk bermain bersama.
  • Pada anak yang belum aktif, Mom dapat mengajak anak untuk tummy time.
  • Saat anak usia 1-2 tahun, Mom bisa mengajak anak untuk beraktivitas fisik dengan intensitas yang beragam setidaknya dalam waktu 180 menit. Pada usia ini, sebaiknya Mom berikan waktu 11 hingga 14 jam untuk anak bisa tidur dengan berkualitas, termasuk tidur siang dan tidur malam.
  • Mom sebaiknya menghindari membatasi gerak anak lebih dari 1 jam, seperti memposisikan anak duduk di kursi tinggi, stroller, atau menggendong anak di belakang untuk jangka waktu yang lama.
  • Pada anak usia 3-4 tahun, Mom bisa meningkatkan intensitas aktivitas fisiknya sebanyak 60 menit dengan total aktivitas fisik 180 menit. Pada usia ini, sebaiknya anak mendapatkan tidur yang berkualitas selama 10 hingga 13 jam.

Demikian itulah ulasan Ruangmom mengenai screen time dan cara membatasinya.

Meskipun screen time berlebihan bisa berdampak buruk, ini bukan berarti bahwa semua gadget itu buruk untuk anak.

Dengan penggunaan yang tepat, gadget bisa digunakan untuk tujuan edukatif, dan bahkan bisa mengasah kreatifitas anak.

Namun perlu diingat, Mom harus mengawasi waktu screen time dan konten yang dikonsumsi oleh anak.

Selamat mencoba, Mom!

Ditulis oleh: dr. Florencia Adeline